ilustrasi pasangan meditasi bersama (pexels.com/ronlach)
Bertentangan dengan anggapan umum, dalam power couple, kedua pihak tidak perlu memiliki kepribadian yang dominan. Dr. Deanna Crosby, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Brides, menjelaskan, power couple itu seperti tarian waltz, kadang satu memimpin, kadang yang lain, dan peran itu bisa berganti kapan saja, yang penting adalah saling mengikuti irama..
“Dalam power couple yang sukses, tidak ada satu pihak yang selalu memimpin. Keduanya cukup kuat untuk memimpin maupun mengikuti,” kata Crosby.
Dr. Riordan juga menambahkan, bahwa power couple akan secara alami bergiliran saling mendukung agar masing-masing bisa bersinar. Mengatur kehidupan sehari-hari memang penuh tantangan, tapi pasangan yang kuat akan selalu siap bekerja sama demi perkembangan keduanya.
Pada akhirnya, menjadi power couple bukan hanya soal kesuksesan individual, tapi juga kemampuan untuk tumbuh dan mendukung satu sama lain. Apakah kamu dan pasangan punya tanda-tandanya?