9 Tanda Kamu Sedang Terjebak dalam Cinta Buta, Hati-hati Ya!

Orang-orang yang mencintai di atas ambang batas selalu beranggapan bahwa hanya pasangannyalah yang mampu membuatnya bertahan untuk terus bernapas, dan hanya pasanganlah yang mampu membuatnya terus hidup dan bahagia.

Wajar untuk pasangan yang baru saja menjalin kasih untuk bisa terus menghabiskan waktu berdua. Namun kamu juga perlu waktu untuk diri kamu sendiri, keluarga dan juga teman, tidak terus-terusan memberikan seluruh waktumu untuknya. Bahkan ada waktu longgar sedikit saja kamu langsung mengubunginya atau mengajak bertemu hanya untuk sebuah alasan ingin kembali berdua memadu kasih.

Karena kalian adalah dua pribadi yang berbeda, dan jika kamu adaah pihak yang paling mencintai, maka kamu akan rela menjadi seperti apa yang dia suka. Bahkan kamu mungkin rela mengubah 100 persen diri kamu, hanya demi terlihat seperti apa yang dia inginkan. Lalu sampai tahap ini apakah kamu masih nyaman terus-terusan membohongi diri kamu sendiri agar tetap dicintai olehnya?

Wajar jika kamu rindu karena beberapa hari tidak bertemu. Namun jika hanya karena tidak bertemu beberapa jam dan kamu sudah sangat merindukannya hingga kamu sulit berkonsentrasi dengan kegiatan lain di hidupmu tentu ini sudah tidak wajar.

Duniamu tidak melulu tentangnya, begitupun sebaliknnya, hidupnya tidak hanya diberikan untukmu. Maka jangan sampai rasa cintamu kepadanya justru mengganggu hidupmu dan hidupnya, hingga kamu tidak sanggup mengerjakan pekerjaan lain selain memikirkannya dan merindukannya.

Nah karena kamu beranggapan bahwa mencintai itu artinya bahagia melihatnya bahagia, maka kamu akan berusaha sekuat mungkin membuatnya bahagia. Bahkan mungkin juga kamu rela mengorbankan perasaanmu agar dia bahagia.

Contohnya kamu sedang ingin membeli jam tangan baru setelah kamu mengumpulkan uang beberapa bulan, di saat uang telah terkumpul ternyata pasanganmu menginginkan kacamata baru, maka kamu rela-rela saja menggunakan uang tersebut untuk membeli kacamata agar pasanganmu senang. Tapi tapi kamu sendiri tersakit. Hmm… lebih baik sih kamu bahagia dulu sendiri baru membagikan kebahagianmu ke orang lain.

Karena kehidupan kamu tidak terus-terusan tentang dia, dan kamu juga punya banyak orang lain di sekeliling kamu dan waktumu tidak 24 jam untuk dia. Terkadang untuk bisa terus bersamanya kamu rela bahkan sering berbohong dengan teman-temanmu atau bahkan keluargamu agar kamu tetap punya banyak waktu dengannya. Padahal pasangamu belum tentu mencintai sebesar kamu, dan kamu malah membohongi orang-orang yang menyayangimu dengan tulus

Karena dia adalah porosmu dalam putaran orbitmu, kamu menjadikannya sebagai patokan terbesarmu. Bahkan kamu menjadikannya panutan serta beranggapan bahwa dia selalu benar dan hanya dia yang bisa kamu percaya hingga kamu memberikan seluruh kepercayaanmu terhadapnya. Hingga kalaupun dia salah kamu lebih memilih menutup mata dan telinga karena bagimu dia tidak pernah salah.

Kamu yang terlalu dalam mencintai seolah mudah sekali memaafkan dirinya bila dia menyakitimu. Bahkan kamu rela disakiti dan memaafkan secara bersaan agar dia tidak pergi dari hidupmu. Kata maaf menjadi kata murah yang sering kamu lontarkan kepadanya. Padahal mungkin dia habis menyelingkuhimu, dia habis membohongimu toh tetap saja kamu selalu maafkannya. Padahal orang yang benar-benar mencintamu tidak akan pernah sedikitpun akan terlintas untuk menyakitimu.

Entah karena suatu hal tertentu akhirnya hubungan kalian kandas. Dan kamu dalam beberapa bulan pertama mungkin akan menangis hebat mempertanyakan dimana kesalahamu hingga akhirnya berakhir, dan bahkan kamu sampai mogok makan hingga beratmu turun dratis. Padahal hidupmu tidak sesia-sia itu. Kalau kata penyanyi Fiersa Besari, “Hidup ini indah bila kau mengikhlas yang harus dilepas, kau terlalu agung tuk di kalahkan rasa sakit”. Maka hapus air matamu, bangkitlah mungkin kamu sedang disiapkan untuk cinta yang lebih baik.

Dan untuk kalian yang sedang membaca artikel ini, semoga kalian tidak sedang melakukan hal-hal bodoh karena kalian terlalu berlebihan untuk mencintainya. Mencintailah dengan wajar dan mencintailah dengan cerdas. Agar kalian juga mengerti hakekat cinta sesungguhnya adalah cinta yang saling membahagiaan.