Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Telah Menyabotase Hubungan Asmaramu Sendiri 

ilustrasi pasangan berantem (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Dalam hubungan yang sehat, terdapat timbal balik antara kedua pihak. Ketika kamu memberikan waktu dan usaha untuk membuatnya senang, ia juga sama akan melakukan hal serupa terhadap dirimu. Tentu salah besar apabila hanya satu orang saja yang berusaha untuk mempertahankan hubungan.

Terkadang, kita tanpa sadar menjalani hubungan yang cenderung bertepuk sebelah tangan. Walaupun posisi kamu dan dirinya sudah menjadi pasangan, rasanya hanya dirimu saja yang berjuang. Jika kamu berada di posisi seperti ini, sama saja halnya kamu sedang menyabotase hubungan asmaramu sendiri.

Nah, berikut ini beberapa tanda kamu bukan berusaha memperbaiki hubungan tetapi malah menyabotasenya karena bertahan dengan orang yang salah. Coba mendekat sini, kami kasih paham!

1. Memiliki niatan untuk menyelamatkan pasangan

cuplikan film The Gabby Petito Story (dok. Lifetime/The Gabby Petito Story)

Perlu diketahui kamu tidak berkewajiban untuk mengubah orang lain yang memang tidak ingin berubah. Terkadang, ada orang yang menjalani hubungan dengan niatan untuk menyelamatkan mereka. Maksudmu memang baik, namun hal seperti ini seringkali malah menjadi bumerang untuk diri sendiri.

Misalnya, saat kamu menjalin hubungan dengan orang yang sering melakukan kekerasan dengan harapan dapat mengubah mereka. Kamu cenderung membuang waktu apabila orang yang berusaha kamu tolong tersebut memang tidak memiliki keinginan untuk berubah. Bisa-bisa dirimu yang akan menjadi korban toxic relationship.

2. Enggan mempedulikan red flag yang dimiliki pasangan

cuplikan film After (dok. CalMaple/After)

Untuk dapat menjalin hubungan yang sehat, kita memang harus selektif dalam mencari pasangan. Setiap orang pasti memiliki batasan toleransi akan hal tertentu. Namun, ada juga tipe orang yang pura-pura tidak mempedulikan sesuatu yang sebenarnya menganggunya. Biasanya karena sudah telanjur dibutakan oleh cinta.

Semisal kamu telah memerhatikan beberapa red flag yang dimiliki pasangan, tetapi dirimu malah mengabaikannya. Padahal perilaku-perilaku yang cenderung sepele tersebut dapat merefleksikan bagaimana karakter asli pasangan. Mungkin kamu berpendapat setiap orang dapat berubah, tetapi bagaimana jika ia enggan mengubah dirinya?

3. Menyembunyikan perasaanmu dari pasangan

cuplikan film The Reader (Dok. The Weinstein Company/The Reader)

Perlu adanya keterbukaan dalam sebuah hubungan. Pasalnya, semuanya sudah bukan kehendak individu lagi tetapi juga ada campur tangan dari pasangan. Agar hubunganmu dapat berjalan dengan baik, kedua belah pihak dapat saling mencurahkan perasaan masing-masing untuk lebih memahami satu sama lain.

Namun, apabila selama ini kamu cenderung menyimpan semuanya sendiri, begitu pula dirinya yang enggan membagi masalahnya. Artinya, kalian berdua belum sanggup untuk mempercayai satu sama lain. Kamu pun menjalin hubungan tetapi rasanya masih kesepian karena tidak ada keterbukaan bersama pasangan.

4. Selalu dirimu yang mencoba menjadi penghibur

cuplikan serial The Summer I Turned Pretty (dok. HBO/The Summer I Turned Pretty)

Ketika dilanda masalah atau sedang dalam keadaan down, kita pasti ingin sekali dihibur oleh pasangan. Hal sepele semacam melontarkan candaan atau mengajak jalan dapat membangkitkan mood seseorang. Terkadang juga memberikan motivasi dan penyemangat untuk membuatnya bangkit kembali.

Namun, hal tersebut sudah sewajarnya dilakukan secara timbal balik. Kamu juga berhak menerima perlakuan manis di atas ketika sedang merasa badmood. Kamu sama saja menyabotase hubunganmu sendiri jika selama ini tidak pernah melihat dirinya sebagai support system padahal kamu selalu ada untuknya.

5. Masih menerimanya kembali meski sering di-ghosting

cuplikan serial Emily in Paris (dok. Netflix/Emily in Paris)

Mengalami ghosting dapat menjadikan orang merasa dirinya tidak layak dicintai. Bayangkan jika orang yang kamu sayang tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa bisa dihubungi. Tentu kamu akan bertanya-tanya apa yang salah sehingga membuat dirinya menghindar. Alhasil, kamu pun merasa insecure.

Tidak seharusnya kamu menerima kembali seseorang yang telah membuatmu overthinking karena dirinya yang menghilang tiba-tiba. Apalagi tanpa penjelasan yang logis darinya. Masih terdapat kemungkinan dirinya pun akan kembali menghilang. Sebaiknya, jangan terlalu berharap dengan orang yang suka ghosting.

Banyak orang yang menormalisasi perlakuan toxic dari pasangan. Padahal sebenarnya kamu berhak mendapatkan pasangan yang lebih baik darinya. Jangan sampai kamu menyabotase hubungan asmaramu sendiri dengan bertahan meski memiliki kelima tanda di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us