Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Tidak Dianggap Spesial Sama Gebetan, Masih Mau Coba?

ilustrasi merenung (pixabay.com/phamthe113)
ilustrasi merenung (pixabay.com/phamthe113)

PDKT adalah hal yang akan sering kamu lakukan jika sedang mencari cinta. Rasanya memang PDKT akan lebih banyak intensitasnya daripada hubungan pacaran itu sendiri. Ini diakibatkan saat PDKT, setiap hal yang kamu lakukan akan dinilai. Jadi, rawan untuk berhenti di tengah jalan saat ada pihak yang merasa tidak sesuai.

Nah, berikut adalah lima tanda kamu tidak dianggap spesial oleh gebetan. Mungkin sehabis ini kamu harus ganti gebetan. Apa saja sih tandanya? Simak pembahasannya, ya.

1. Doi tidak pernah menghubungi kamu duluan

ilustrasi gawai (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi gawai (pixabay.com/StockSnap)

Jadi kamu adalah pihak yang selalu menghubungi dia duluan. Jika tidak kamu chat, maka doi tidak akan menghubungi kamu duluan. Ada pun doi menghubungi kamu saat hanya butuh bantuan atau ada perlunya saja. Di luar itu, jangan harap dia menghubungi kamu.

Memang tipe orang itu berbeda-beda, namun seharusnya orang yang sudah menaruh ketertarikan sama kamu, pasti menghubungi kamu sesekali. Walau hanya nanya lagi apa, tapi setidaknya doi berusaha membuka topik sama kamu. 

2. Jika di-chat hanya menjawab apa yang kamu tanyakan

ilustrasi memegang handphone (pixabay.com/StockSnap)
ilustrasi memegang handphone (pixabay.com/StockSnap)

Dia tidak lantas cuek sama kamu. Memang doi masih membalas chatting kamu. Namun disini doi berperan layaknya narasumber dan kamu sang pewawancara. Jadi doi hanya menjawab apa yang jadi pertanyaan kamu. Tidak ada inisiatif untuk bertanya kembali atau sekadar basa-basi.

Di sini sudah kelihatan bahwa doi sebenarnya tidak begitu tertarik chatting sama kamu. Orang yang excited pastinya akan membuka topik obrolan baru, supaya chatting-nya lebih lama. 

3. Tidak pernah antusias dengan apa yang kamu upload di media sosial

ilustrasi memotret dengan gawai pintar (pixabay.com/Pexels)
ilustrasi memotret dengan gawai pintar (pixabay.com/Pexels)

Misalnya saja kamu mencoba buat status di media sosial. Jujur deh, pasti kamu pernah berusaha membuat konten hanya untuk mendapat atensi dari doi. Namun, yang terjadi malah kebalikannya. Doi tidak pernah tertarik atau sekadar memberi emoticon kepada story atau status medsos kamu. 

Jika kamu naksir sama seseorang, pastinya dirimu akan antusias tentang apa yang dia lakukan, apa yang dia makan, dan penampilan dia hari itu. Perasaan semacam ini pasti muncul ketika kamu tertarik sama seseorang. Kalau gebetan tidak berlaku demikian, mungkin kamu hanya teman biasa baginya. 

4. Sering menolak diajak ketemuan secara langsung dengan berbagai alasan

ilustrasi pria sendiri (pixabay.com/MrXee)
ilustrasi pria sendiri (pixabay.com/MrXee)

Biasanya orang sudah muncul rasa tertarik walau masih melihat dari media sosial. Ini biasanya terjadi ketika dirimu mendapat kenalan dari dating apps. Karena yang bisa kamu lihat adalah foto dan media sosialnya saja. Namun, dari sini biasanya kamu sudah bisa menebar pesona ke gebetan. 

Namun jika doi selalu mencari alasan ketika diajak ketemuan secara langsung, maka bisa dibilang perasaanmu bertepuk sebelah tangan. Orang yang tertarik sama kamu justru akan senang jika bisa bertemu secara langsung daripada lewat online terus. 

5. Tidak mau bertemu lagi dan hilang setelahnya

ilustrasi insecure (pixabay.com/darksouls1)
ilustrasi insecure (pixabay.com/darksouls1)

Kasus selanjutnya jika kamu dan dia sudah bertemu pertama kali. Setelahnya doi ibarat orang yang hilang ditelan bumi. Tidak ada kabarnya dan tidak mengunjungi kamu kembali. Walau kamu coba menghubunginya, doi seakan ogah-ogahan dalam merespon. 

Biasanya ini sering dialami setelah pertemuan pertama. Bukan karena salahmu atau apa pun, namun kamu tidak pernah mengetahui hati orang dan harapannya terhadap pasangan. Jadi, anggap saja memang kamu dan doi belum berjodoh. 

 

Perasaan ditolak dan diabaikan itu biasa dalam mencari cinta. Jangan hanya karena dicuekin satu orang lantas kamu menyerah dan tak mau berjuang kembali. Pasti ada seseorang yang terbaik untuk dirimu jika kamu mau mencari. Semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar
Follow Us