5 Tanda Terlalu Terobsesi dengan Mantan Pasangan, Stop Stalking!

- Mengecek media sosial mantan di malam hari bisa jadi tanda obsesi yang tak sehat.
- Perasaan sedih, cemburu, atau marah setelah stalking adalah pertanda aktivitas ini tidak sehat untuk kesehatan mentalmu.
- Mengubah rutinitas harian demi berpapasan dengan mantan menandakan bahwa kamu terlalu terobsesi dan itu gak sehat.
Putus cinta memang berat. Ada yang bisa move on dalam hitungan minggu, tapi ada juga yang masih terbayang-bayang sosok mantan bahkan setelah bertahun-tahun. Wajar, sih, kalau kamu sesekali penasaran tentang kabar mantan, tapi hati-hati, ada batas tipis antara penasaran biasa dan terobsesi yang gak sehat.
Terobsesi dengan mantan bisa jadi racun yang diam-diam menggerogoti kesempatanmu untuk bahagia lagi. Lebih parahnya, kamu mungkin bahkan gak sadar kalau sudah masuk tahap obsesi. Nah, untuk membantu kamu mengevaluasi diri, yuk, simak lima tanda yang menunjukkan kamu mungkin terlalu terobsesi dengan mantan pasangan!
1. Kamu menghabiskan berjam-jam untuk stalking sosial medianya setiap hari

Mengecek media sosial mantan sekali-kali mungkin hal yang wajar. Tapi kalau kamu sampai hafal kapan dia biasanya posting, memperhatikan siapa yang like atau komen fotonya, bahkan sampai stalking akun teman-temannya untuk mendapatkan info lebih, ini sudah tanda obsesi yang mengkhawatirkan.
Perhatikan juga perasaanmu setelah stalking. Kalau berujung pada perasaan sedih, cemburu, atau marah, itu pertanda bahwa aktivitas ini sama sekali gak sehat untuk kesehatan mentalmu. Apalagi kalau sampai membuat akun palsu demi bisa melihat aktivitasnya, ini sudah masuk kategori perilaku yang sangat mengkhawatirkan.
2. Kamu masih menganalisis setiap detail percakapan dan momen kalian dulu

Mengingat kenangan indah sesekali adalah hal yang normal. Tapi kalau kamu masih terus-menerus membaca ulang chat lama, menganalisis setiap kata dan emoji yang dia kirim, atau terus-terusan membayangkan "bagaimana jika" dari setiap percakapan kalian, ini tanda kamu belum bisa melepaskan.
Biasanya, perilaku ini juga diikuti dengan menyimpan semua barang pemberian dia, gak berani menghapus foto-foto lama, atau bahkan masih menyimpan pakaiannya. Kamu juga mungkin sering memaksa teman-temanmu untuk mendengarkan analisis detailmu tentang apa yang sebenarnya dia maksud dengan kalimat tertentu. Ingat, menghabiskan terlalu banyak waktu di masa lalu berarti kamu melewatkan kesempatan di masa kini.
3. Kamu sengaja pergi ke tempat-tempat yang mungkin dia kunjungi

Kalau kamu mulai mengubah rutinitas harianmu demi kemungkinan bisa berpapasan dengan mantan, ini jelas tanda obsesi yang gak sehat. Misalnya, tiba-tiba sering nongkrong di kafe favoritnya, beralasan perlu pergi ke daerah tempat dia tinggal, atau bahkan sampai mendaftar kelas atau kegiatan yang kamu tahu dia ikuti.
Lebih mengkhawatirkannya lagi kalau kamu sampai mengetahui dan menghafal jadwal hariannya. Kapan dia pergi ke gym, di mana dia biasa makan siang, atau rute perjalanannya ke kantor. Perilaku semacam ini bukan hanya tanda obsesi, tapi sudah mendekati tindakan stalking yang bisa membuatnya merasa gak nyaman bahkan terancam.
4. Kamu selalu mencari tahu tentang kehidupan cinta barunya

Rasa penasaran tentang apakah mantan sudah punya pacar baru memang wajar. Tapi kalau kamu sampai melakukan investigasi mendalam tentang siapa pacar barunya, bagaimana orangnya, dan membandingkan dirimu dengannya, ini jelas tanda obsesi yang gak sehat.
Apalagi kalau kamu sampai stalking profil pacar barunya, mencari tahu tentang keluarganya, pekerjaannya, atau bahkan mencoba mencari kelemahannya. Perilaku ini hanya akan membuatmu terjebak dalam lingkaran negatif dan kecemburuan yang gak ada habisnya. Lebih parah lagi kalau kamu sampai mengirim pesan pada pacar barunya atau mencoba mencari cara untuk merusak hubungan mereka.
5. Kamu gak bisa membayangkan dirimu bahagia dengan orang lain

Tanda paling jelas bahwa kamu terobsesi adalah ketika kamu merasa gak akan pernah bisa bahagia tanpa dia. Kamu menolak ajakan kencan dari orang lain, atau kalau pun mencoba, kamu selalu membandingkan mereka dengan mantanmu dan tentu saja, mereka gak pernah cukup baik.
Kamu mungkin juga masih sering membicarakan mantanmu dalam percakapan sehari-hari, bahkan dengan orang yang baru kamu kenal. Tanpa sadar, kamu menjadikan mantanmu sebagai standar untuk semua orang yang masuk ke dalam hidupmu. Ini bukan hanya gak adil untuk mereka, tapi juga untuk dirimu sendiri yang gak memberi kesempatan pada kemungkinan baru.
Kalau kamu mengenali beberapa tanda di atas dalam dirimu, jangan panik. Sadari bahwa sikap kamu yang terobsesi dengan mantan pasangan ini gak sehat dan pelan-pelan mulai ambil langkah untuk melepaskan. Mulailah dengan hal sederhana seperti unfollow atau mute akunnya di media sosial, buang atau simpan barang-barang kenangan di tempat yang gak mudah kamu akses, dan batasi obrolan tentang dia dengan teman-temanmu.