Tidak Selalu yang Nyaman, Ini 5 Ciri Jodoh yang Dikirim Tuhan!

Orangtua adalah wakil Tuhan yang dipercaya untuk mendampingi kamu. Tentunya, restu Tuhan dapat dicerminkan lewat restu orangtua. Jika orangtua merestui hubungan kamu dan pasangan, bisa dipastikan Tuhan berkenan atas hubungan kalian. 

Bagaimana kalau belum direstui? Berarti kamu dan dia jangan dulu melangkah ke jenjang lebih serius. Tak apa bersama berjuang untuk mendapat restu kalau yakin satu sama lain. Tapi, jika orangtua sudah merestui, Tuhan pun demikian. 

Ciri kedua yang mudah sekali dikenali adalah kalau ngobrol nyambung. Coba bayangkan, aktivitas yang paling akan sering dilakukan bersama pasangan adalah ngobrol. Kamu tidak akan bertahan lama dengan pasangan yang obrolannya tidak nyambung denganmu.

Maka dari itu biasakan perbanyak ngobrol daripada mesra-mesraan. Karena dari sinilah kamu bisa menilai, apakah doi memang pasangan yang bisa mendampingi kamu kelak atau tidak. Kalau gak nyambung ngobrolnya, bagaimana mau melangkah ke jenjang yang lebih serius?

Sepadan di sini bukan harus sama-sama kaya raya. Namun lebih ke tujuan dan visi hidup yang sepadan. Banyak orang yang menganggap kesepadanan hanya masalah materi. Namun, ternyata apa yang diinginkan orang dalam hidup juga merupakan penentu sepadan atau tidaknya kamu sama pasangan.

Bagaimana mau bersatu jika belum berjanji? Artinya walau karakter kamu dan dia berbeda, visi tetap harus sama dan seimbang. Misalkan sama-sama mau memiliki keturunan, mau mengejar karier, dan sebagainya.

Jangan sampai di tengah hubungan bubar hanya karena visinya sudah berbeda. Apalagi jika sudah masuk hidup rumah tangga. Urusannya akan jauh lebih runyam. Jadi pastikan selagi masih pacaran.  

Ciri selanjutnya adalah seiman. Seiman memang belum tentu seagama. Namun, setidaknya kamu dan dia sama-sama meyakini Tuhan itu ada. Sifat takut akan Tuhan mutlak diperlukan supaya hubungan kamu dan dia itu bisa sehat. 

Coba bayangkan kalau kamu berhubungan dengan orang yang suka mendekati medan dosa dan hidup seenaknya, maka pasti kamu akan terseret. Tentunya yang dari Tuhan pastilah yang mengenal Dia juga. Jadi, apakah pacarmu saat ini takut akan Tuhan?

Banyak orang dengan mudah menerima kelebihan pasangannya. Namun belum tentu bisa menerima kekurangan pasangan. Kabar buruknya adalah manusia itu sulit berubah. Jika pun bisa, itu harus dari dalam dirinya. Jadi, dalam kasus hubungan asmara harus menggunakan metode "take it or leave it".  

Namun ketika dia tidak fokus sama kekuranganmu, tidak memaksa dirimu berubah, dan tetap bisa mencintaimu setiap saat, maka dia pasti dari Tuhan. Karena hukum dalam hubungan asmara adalah saling melengkapi, bukan saling memaksa. 

Jadi, apakah saat ini pasangan yang ada di sampingmu memenuhi lima kriteria di atas? Tuhan pasti menyiapkan jodoh terbaik untukmu. Tinggal kamu jeli atau tidak melihat potensi yang ada dalam diri pasangan.