Tips dari Psikolog, 5 Cara Move On Pasca Putus dari Toxic Relationship

12 Apr 2020, 20:17 WIB

pexels.com/Trinity Kubassek

Hubungan cinta yang tidak sehat atau kerap disebut toxic relationship memanglah akan berdampak buruk jika tidak segera diakhiri. Untuk apa mempertahankan hubungan yang tidak sehat hanya demi status "pacar", nampaknya rasa cintamu terlalu berharga untuk membayarnya. Maka, pilihan terbaik adalah mengakhiri hubungan cinta yang tidak sehat itu saja, ya!

Tidak mudah memang, ketika kamu memilih putus hubungan dengan orang yang telah lama mendekam di hatimu. Bahkan bagi sebagian orang, cukup sulit untuk move on dari toxic relationship itu. Tapi, bukan berarti hal yang tidak mungkin, bukan? Seperti yang dijelaskan oleh seorang psikolog klinis, Sri Juwita, dalam seminar online via WAG yang diadakan IDN Times, berikut 5 cara move on dari toxic relationship!

1. Kendalikan emosimu

pexels.com/Retha Ferguson

Hal paling utama ketika kamu baru saja putus dari toxic relationship adalah kendalikan emosimu. Wajar, ketika baru saja putus pasti kamu akan merasa sedih, marah, tidak rela, terluka yang begitu mendalam. Nah, emosi-emosi seperti memang harus dikeluarkan, tetapi jangan biarkan terus berlarut.

Tapi, buatlah deadline sampai kapan kamu harus berhenti untuk bersedih. Mulailah untuk mencoba memaafkan pasanganmu yang telah menorehkan luka di hatimu itu, dan cobalah lepaskan kenanganmu yang beracun itu secara perlahan.

2. Membatasi diri

instagram.com/selenagomez

Langkah move on selanjutnya adalah membatasi diri. Terdapat dua garis besar yang harus kamu batasi dalam dirimu pasca putus dari toxic relationship. Yang pertama batasi diri untuk berkontak dengan mantan pasanganmu itu. Jika kamu masih saja menyimpan kontak, stalking, lantas kapan kamu bisa move on? Yang kedua, tidak terburu-buru untuk mencari gandengan baru hanya untuk membuktikan pada mantan pasanganmu bahwa kamu baik-baik saja.

Kamu tidak ingin bukan, jika hubungan barumu itu hanyalah ambisi dari bayang-bayang mantan pasanganmu itu? So, kamu harus menutup kenangan dengan mantan pasanganmu itu dahulu, dan sekalipun kamu nantinya punya pengganti baru, setidaknya itu karena memang kamu sudah siap untuk menjalin hubungan baru, bukan karena masa lalu yang memaksamu.

3. Jelajah diri

pexels.com/Victor Freitas

Hal yang ketiga dalam upaya move on dari toxic relationship adalah mencoba menjelajah diri. Jika hubungan yang tidak sehat ini sudah beberapa kali terjadi padamu, atau bukan kali pertama kamu merasakannya, sudah saatnya kamu menggali atau mengevaluasi setiap pola hubungan tidak sehat yang pernah kamu jalin itu.

Selanjutnya, kenali dirimu sendiri, karena dengan mengenali dirimu sendiri akan membantu kamu menemukan pasangan baru yang lebih sesuai dengan karakter kamu. Dan, cobalah untuk membuat target untuk hubungan di masa depan yang lebih sehat dari sebelumnya.

4. Cobalah menikmati hidupmu

unsplash.com/Lee Luis

Selanjutnya adalah kamu harus mencoba untuk enjoy your life atau celebrating your life. Kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk menikmati sekaligus merayakan hidupmu adalah, yang pertama, cobalah lakukan kegiatan-kegiatan yang kamu minati, lakukan apa yang menjadi hobimu. Dan, mulailah jalin kembali hubunganmu dengan kedua orang tuamu atau sahabat-sahabatmu yang sebelumnya sudah terbengkalai saat kamu tengah berpacaran. Terakhir, cobalah fokus pada target-target pribadimu di masa depan yang sempat tertunda oleh waktu pacaranmu dulu.

5. Mulai lakukan!

instagram.com/theojamesofficial

Cara yang paling terkahir adalah mulailah untuk segera melakukan keempat cara yang telah disebutkan sebelumnya itu. Jangan terus menunda-nunda atau berlarut-larut meratapi hubunganmu yang kandas. Apalagi kamu menyesali keputusanmu untuk putus dengannya dan mengharapkan untuk kembali lagi dengannya.

Hentikan semua perasaan dan pemikiran omong kosong itu. Mulailah untuk membenahi dirimu menjadi lebih baik, agar di hubungan yang selanjutnya kamu bisa merasakan healthy relationship, oke!

Nah, itulah 5 cara move on pasca putus dari toxic relationship yang bisa kamu lakukan, ya. Jangan lupa, lakukan dengan bertahap dan sadarlah untuk sembuh secara total tidak bisa dengan cara yang instan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.