Apa yang biasanya kamu lakukan ketika ada kenalan hingga temanmu yang sedang bercerita? Sebisa mungkin, kamu akan mencoba untuk mendengarkan ceritanya kan, tapi terkadang malah sering terdistraksi oleh hal yang ada di sekitar kita.
Padahal kemampuan mendengarkan yang baik dapat dimiliki oleh siapa pun, lho. Apalagi jika yang cerita adalah teman dekatmu atau rekan bisnismu. Cek di bawah ini yuk untuk tipsnya!
Tips pertama adalah tidak memotong pembicaraan lawan bicaramu. Tentu hal ini akan mengganggu, karena bisa jadi temanmu belum selesai bicara tapi sudah dipotong duluan.
Sikap seperti itu selain tidak bisa bersabar dalam menunggu giliran bicara, juga akan membuatmu temanmu bete. Sikap yang baik adalah, dengarkan dulu temanmu sampai selesai meskipun kamu sudah gatal pengen ikut ngomong.
Lalu, sesekali menatap mata lawan bicaramu juga bisa membuat temanmu merasa dihargai karena merasa kamu mendengarkan obrolannya. Selain itu, dengan kontak mata mampu membangun hubungan menjadi lebih dekat.
Kamu juga bisa lebih mudah dalam mengingat kata-kata lawan bicara, lho. Ketika kamu gak mencoba untuk sesekali menatap lawan bicaramu, bisa jadi akan membuat asumsi lain menurut temanmu.
Bahasa tubuh adalah komunikasi non verbal yang berhubungan dengan ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang dapat mengekspresikan apa yang kita rasakan.
Bahasa tubuh bisa merupakan tatapan mata, gerakan tangan, kepala hingga bagian tubuh tertentu yang secara refleks memberikan gerakan kepada lawan bicara.
Di tengah era teknologi, apalagi aktivitas sekarang yang menggunakan media digital untuk berkegiatan, maka setiap orang pastinya memiliki HP. Meskipun begitu, kehadiran seseorang secara langsung tetap memiliki peranan penting.
Ketika kamu sedang mengobrol secara langsung, sebisa mungkin hargai rekan bicara dengan tidak sering membuka HP apalagi untuk main media sosial. Tapi, berbeda halnya jika kamu punya hal yang penting, bisa izin terlebih dulu. Dengan kamu mendengarkan seksama tanpa ada distraksi HP apalagi media sosial, kamu jadi bisa fokus mendengarkan ceritanya, lho.
Lalu terakhir, jika temanmu cerita dan meminta masukan, kamu bisa memberi masukan sekadarnya atau sesuai dengan pengetahuanmu. Diusahakan jangan sampai menyudutkan temanmu, atau kalau kamu tak bisa memecahkan masalahnya, kamu bisa memberi dukungan atas apa yang terjadi padanya.
Dengan menunggu temanmu meminta bantuan, kamu jadi punya waktu untuk bisa memilah kata-kata yang perlu diucapkan kepadanya. Begitu pula, ketika kamu sedang cerita juga, kamu pun bisa meminta saran dari lawan bicaramu, ya.
Menjadi pendengar yang baik itu gak mudah ternyata, ya. Tetapi ketika menjadi pendengar yang baik, orang lain jadi mempercayakan ceritanya kepadamu. Nah, kamu tipe yang suka cerita atau tipe yang sering dengerin cerita?