Kenali Toxic Relationship, Racun yang Bikin Hidupmu Hancur

Sederhananya, sesuai dengan namanya, toxic relationship merupakan hubungan di mana kamu merasa gak dihargai, gak didukung, selalu disalahkan, dan emosi-emosi negatif lainnya. Setiap hubungan yang membuat kamu merasa negatif ketimbang positif bisa masuk dalam kategori toxic. Hubungan toxic ini berbahaya secara mental maupun fisik bagi siapa pun yang mengalaminya.

Dilansir Psychology Today, istilah toxic relationship pertama kali digunakan oleh Lilian Glass di bukunya berjudul Toxic People yang terbit tahun 1995. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan hubungan yang penuh dengan konflik, kompetisi, dan adanya kontrol yang mendominasi dari salah satu pihak terhadap yang lain.

Orang yang toxic gak akan langsung menunjukkan taring mereka. Dilansir Psychology Today, menurut Sherry Gaba LCSW, seorang psikoterapis, di awal, orang dengan sifat toxic akan terlihat sempurna dan terasa sangat cocok sama kamu. Namun seiring berjalannya waktu, dia akan semakin menunjukkan siapa dirinya sebenarnya. Dia mulai mengendalikan setiap aspek hidupmu, selalu banyak permintaan, dan marah ketika kamu gak nurut sama dia.

Secara umum, ini dia beberapa tanda kamu berada dalam hubungan toxic.

• Kalian selalu bertengkar setiap saat, kebanyakan karena pasanganmu terlalu sering mengkritik kamu dan menganggap kamu lebih rendah darinya.
• Kamu selalu disalahkan atas setiap peristiwa yang terjadi. Orang yang toxic gak mengenal tanggung jawab, terutama untuk hal negatif.
• Dia sering cemburu dan gak jujur sama kamu.
• Dia terlalu mengendalikan semua aspek di hidupmu.
• Dia selalu berada dalam perilaku pasif agresif sama kamu.
• Kamu merasa diisolasi sama pasanganmu dari sahabat maupun teman kamu.

Ada banyak jenis toxic relationship yang bisa dialami seseorang. Berikut merupakan beberapa di antaranya.

• The Controller, hubungan yang mengendalikan.
• The Debbie Downer, hubungan di mana kamu selalu dipandang negatif.
• The Manipulator, hubungan penuh manipulasi dan kebohongan.
• The Perfectionist, hubungan di mana kamu selalu disalahkan.
• The Cheater, sepertinya yang satu ini gak perlu penjelasan lebih lanjut.
• The Crazy Competitor, hubungan yang penuh kompetisi di mana pasangan kamu selalu berusaha merebut semua pencapaianmu.
• The Abuser, hubungan penuh pelecehan.
• The Insecure, hubungan penuh rasa cemburu.

Selain dari yang disebutkan di atas, masih banyak lagi jenis-jenis toxic relationship yang bisa dialami seseorang. Kuncinya adalah ketika kamu merasakan emosi negatif selama berada sama dia, itu artinya kamu berada dalam hubungan toxic. Jangan terus menerus membela pasanganmu.

Dilansir Psychology Today, menurut Jamie Cannon MS, LPC, seorang konsultan, hubungan toxic memiliki dampak yang akan dirasakan seumur hidup dan akan banyak mengubah hidupmu. Tingkat keparahan dampak ini akan dipengaruhi oleh seberapa lama kamu terjebak dalam hubungan toxic.

Sesuai namanya, ini dia beberapa racun dari hubungan toxic.

• Kamu merasa depresi.
• Kamu menumbuhkan gangguan kecemasan.
• Kamu gak lagi bisa percaya sama orang lain.
• Kamu akan sulit untuk bisa berada dalam hubungan yang sehat lagi seumur hidup.
• Kebutuhan utamamu, seperti makan dan minum, gak lagi terpenuhi.
• Kamu gak merasa dihargai.
• Kamu gak lagi mencintai diri sendiri, kamu bahkan mulai membenci diri sendiri.
• Gak hanya terhadap kesehatan mental, kesehatan fisikmu akan terganggu juga. Penelitian menunjukan mereka dalam hubungan toxic berisiko lebih tinggi terkena masalah jantung, gula darah dan tekanan darah tinggi, serta sistem imun yang lemah.

Semakin lama kamu terjebak dalam hubungan toxic, maka semakin sulit pula kamu lepas dari jeratannya. Namun begitu, keluar dari hubungan toxic merupakan tantangan yang gak mudah. Untuk bisa lepas darinya, kamu harus memberanikan dan mempersiapkan diri. Pasanganmu pasti akan memaksa dan menjerat kamu untuk tetap tinggal, tapi bulatkan tekad dan keinginanmu untuk mulai memprioritaskan dirimu di atas orang lain.

Masalah gak akan selesai begitu kamu pergi. Jangan takut dan terima kalau kamu butuh perawatan untuk bisa kembali seperti semula. Gak perlu merasa segan mendatangi psikolog atau bicara dengan keluarga dan sahabat. Begitu kamu keluar dari hubungan toxic, di situlah tantangan sebenarnya dimulai. Untuk itu, jangan pernah takut untuk membuka diri dan menghadapi hal tersebut.

Itulah dia beberapa hal seputar toxic relationship yang perlu kamu ketahui. Masuk ke dalam hubungan toxic kadang memang gak bisa dihindari. Tapi ingat, gak pernah salah untuk jadi sedikit egois dan menempatkan prioritas diri kamu di atas orang lain.

Hubungan toxic, sesuai dengan namanya. Itu beracun dan gak ada baiknya untuk kamu. Kalau kamu merasa berada dalam hubungan toxic, segera berjuang untuk lepas darinya. Kalau dia gak membuatmu merasa bersinar, belajarlah bersinar sendiri.