12 Potret Wanita Tangguh Pengrajin Rotan Katingan, Kalimantan Tengah

Pada 29 Januari-1 Februari lalu, tim IDN Times berkesempatan mengikuti Media Trip yang diadakan oleh WWF Indonesia ke Katingan, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini bertepatan dengan program pendampingan kelompok petani rotan Katingan sejak 2011, di mana juga jadi bagian strategi konservasi WWF dalam pengelolaan rotan berkelanjutan. Saat ini, pengelolaan rotan tersebut turut difasilitasi oleh perusahaan furnitur dari Swedia, yaitu IKEA dan mendapat sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) lho!
Di balik perjuangan pengelolaan rotan tersebut, ternyata ada sejumlah wanita tangguh yang turut berperan. Tak tanggung-tanggung, mereka langsung terjun ke lapangan dan bekerja dengan segenap tenaganya. Tentunya, ini perlu kita apresiasi. Bagaimana kisahnya? Ini dia potret wanita tangguh pengrajin rotan Katingan, Kalimantan Tengah.
1. Di Desa Rangan Surai, Kecamatan Marikit, kita bisa melihat wanita-wanita tangguh ini. Umumnya, mereka memiliki kebun rotannya masing-masing

2. Mereka terbiasa pergi ke kebun sendiri untuk memanen rotan dan melindungi diri dengan sarung tangan dari duri yang melekat di batang

3. Kala pemanenan usai, rotan yang terkumpul dibawa ke tempat penimbangan dengan dibantu rekan lainnya

4. Di tepi sungai Hiran, seikat besar rotan yang beratnya tidak main-main tadi ditimbang sebelum akhirnya dicuci

5. Tidak jauh dari titik penimbangan dan masih di sungai yang sama, sekumpulan wanita tampak rela merendam sebagian tubuhnya

6. Bukan tanpa maksud, rupanya mereka tengah mencuci rotan-rotan yang terkumpul sebelum akhirnya bisa diolah

7. Selain berlengan panjang & topi, mereka membawa sabut stainless atau alat bernama kelingking untuk melepas kotoran dari rotan

8. Sementara di Balai Desa Rangan Surai, Ibu Suryati tengah asyik menganyam rotan menjadi tempat penyimpanan kecil

9. Tak cuma Ibu Suryati. Ada pula pengrajin rotan wanita lainnya yang berkumpul & mempraktekkan keahlian yang didapatinya secara turun-temurun

10. Saat proses awal pengayaman, mereka terlihat saling membantu agar setiap helaian rotan membentuk pola yang padu

11. Yang lainnya lagi sedang menjangat (membuat helaian rotan lebih rapi) dengan dua mata pisau yang tertancap di kayu

12. Sayangnya, para pengrajin ini punya tantangan melanjutkan tradisi tersebut. Generasi penerus mereka lebih memilih merantau kuliah & bekerja

Itu dia potret wanita tangguh pengrajin rotan Katingan, Kalimantan Tengah. Salut untuk mereka yang turut berupaya memajukan daerahnya meskipun mengalami tantangan dalam meneruskan tradisi itu ke anak dan cucu! Yuk, kita dukung upaya mereka dengan menggunakan produknya atau produk rotan yang sudah bersertifikasi FSC!