Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal Penyebab Keriput Ini Ternyata Hanya Mitos, Sudah Tahu?

unsplash.com/Tyler Morgan

Keriput pada wajah seringkali menjadi momok bagi kehidupan sebagian besar wanita. Meski kemunculannya merupakan tanda penuaan yang normal, terkadang wanita masih saja merasa belum rela wajahnya 'dihiasi' dengan keriput. Hal inilah yang kemudian mendorong berbagai cara untuk mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini.

Akan tetapi, di balik usaha perawatan diri tersebut, terselip mitos-mitos yang seringkali mendasari penyebab munculnya tanda penuaan dini seperti keriput. Mitos-mitos ini pada akhirnya membuat pemahaman yang keliru dalam pikiran banyak wanita. Mau tahu apa saja? Yuk, simak.

1. Pemilik tipe kulit kering akan lebih cepat keriput

unsplash.com/Coline Haslé

Kita mungkin sering mendengar bahwa orang yang memiliki tipe kulit kering nantinya akan bereiiko muncul keriput lebih tinggi dibanding mereka dengan tipe kulit berminyak. Pemahaman seperti ini salah besar. Sebenarnya, baik tipe kulit kering maupun berminyak sama-sama memiliki risiko munculnya keriput.

Letak perbedaannya bukan pada tipe kulit tapi lebih pada cara perawatan kulit masing-masing. So ladies, mulailah merawat kulit sejak dini dengan cara yang tepat dan teratur untuk menjaga kelembaban kulitmu.

2. Keriput bukan faktor keturunan

unsplash.com/Mael BALLAND

Beberapa orang sering berpendapat bahwa keriput tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan. Padahal faktanya, gen memiliki peran yang cukup besar pada masalah kemunculan keriput terutama kerutan di sekitar mata. Salah satu bukti terdekat, kita bisa melihat wajah nenek dan ibu untuk dibandingkan.

Jika keduanya memiliki kecenderungan yang sama dalam hal kulit dengan risiko keriput, besar kemungkinan kita pun akan memiliki risiko yang serupa. Meskipun begitu, perawatan pada wajah yang tepat tentu saja dapat membantu mengurangi percepatan risiko perihal keriput.

3. Ekspresi wajah mempengaruhi kemunculan kerut

unsplash.com/Jacob Mejicanos

Untuk urusan ekspresi wajah, beberapa pendapat mengungkap kalau ekspresi cemberut akan lebih cepat berpengaruh pada kemunculan keriput dibanding ekspresi tersenyum. Kedua ekspresi ini memang membuat kerja otot di wajah bekerja dengan keras terutama pada ekspresi yang ekstrim. Akan tetapi, sebenarnya tanda penuaan dini ini tidak mutlak karena faktor ekspresi wajah.

Bisa dibilang faktor psikologis di balik ekspresi wajah tadi yang kemudian memberi kesan mendalam pada tanda penuaan. Alih-alih menjaga ekspresi wajah, ada baiknya kita juga fokus pada kesehatan mental agar wajah memancarkan aura positif setiap waktu.

4. Orang kurus akan lebih cepat keriput

unsplash.com/Jacob Postuma

Pemahaman yang satu ini murni asumsi tanpa dalil medis yang menguatkan. Baik orang yang kurus atau gemuk, sama-sama memiliki risiko berkeriput karena kerutan wajah memang tidak ada hubungannya dengan berat badan. Bisa jadi pemahaman ini muncul karena efek diet yang dilakukan beberapa orang memberi kesan kulit kehilangan elastisitas akibat penurunan berat badan yang cukup drastis.

Selain melakukan perawatan yang tepat, seharusnya proses diet juga dilakukan dengan tetap memperhatikan asupan nutrisi bagi tubuh. Jadi, saat berat badan berkurang, elastisitas kulit akan tetap terjaga karena nutrisi dalam tubuh terpenuhi dengan baik meski sedang menjalankan program diet.

5. Keriput akan muncul kalau sering menarik kulit

unsplash.com/Ayo Ogunseinde

Anggapan seperti ini bisa juga masuk dalam kategori mitos. Faktanya, kulit wajah tidak akan semudah itu berkerut hanya karena sering ditarik terutama saat mengaplikasikan atau menghapus makeup.

Namun, jika gerakan menarik-narik wajah terlalu sering dilakukan dan berulang-ulang, kolagen kulit memang dapat rusak dan menimbulkan kerutan halus pada area wajah. Oleh sebab itu, ada baiknya kita perhatikan juga cara memperlakuan kulit wajah untuk meminimalisir kemunculan kerut halus di usia muda.

Nah, itu tadi beberapa mitos tentang kemunculan keriput yang sering banyak dipercaya. Dibanding bertahan pada pemahaman yang kurang tepat, akan lebih baik untuk melakukan perawatan yang tepat untuk kulit sejak dini. Bukan hanya kesehatan tubuh yang perlu diperhatikan, kesehatan kulitmu juga pantas kamu beri perhatian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us