5 Hal yang Dirasakan Wanita yang Berhenti Bekerja karena Menikah

Terbiasa dengan rutinitas pekerjaan sejak pagi hingga petang. Tidak jarang hari libur pun digunakan untuk bekerja atau keluar bersama teman-teman. Namun sedikit berbeda jika kamu sudah menikah. Terlebih kamu yang memilih resign untuk kemudian melakukan rutinitas baru sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.

Kebiasaanmu akan berganti. Rutinitasmu pun akan berganti. Sesekali kamu akan rindu dengan apa yang biasa kamu lakukan. Merindukan hal tersebut sangat wajar. Kamu hanya harus sabar dalam beradaptasi terhadap situasi dan kondisi yang baru kamu jalani.

Siapa bilang, saat kamu berhenti dari pekerjaan kantoranmu lalu memilih menjadi istri atau ibu rumah tangga, kamu tidak bekerja. Kamu menganggur dan tidak melakukan aktivitas apapun. Hal itu salah besar.

Sebab saat kamu telah menikah, maka di sanalah setumpuk pekerjaan baru sudah menunggumu. Kamu harus mulai belajar mengurus rumah tangga, belajar mengatur keuangan keluarga sampai belajar untuk mempersiapkan diri menyambut sang buah hati. Banyak yang kamu lakukan.

Meski kamu tidak pergi ke kantor, mengerjakan tugas dari balik layar, tapi tetap saja kamu adalah orang yang sibuk saat di rumah.

Saat kamu sudah tidak lagi bekerja, bisa dipastikan pemasukan dalam keluarga hanya berasal dari suamimu karena memang tugas dan kewajibannya. Namun tentu saja kamu ingin sekali membantunya. Segala daya upaya pun kamu lakukan untuk mencari pekerjaan sampingan. 

Banyak yang bisa kamu lajukan, misalnya saja menjadi pekerja remote, mulai dari menulis, admin sosial media, pemilik toko online, sampai dengan menjadi guru private bagi anak-anak di sekitar rumahmu. After all, kamu tetap bisa bekerja tanpa meninggalkan keluargamu.

Saat sudah menjadi seorang ibu rumah tangga yang setiap hari berada di rumah, hal yang tidak dipungkiri olehmu adalah perasaan kesepian. Saat suami berangkat bekerja, di situlah kamu akan merasa sangat kesepian. Apalagi saat kamu dan suami belum memiliki buah hati. Sudah pasti kamu akan merasa sendirian.

Tapi bukan berarti kamu tidak bisa dan tidak boleh melakukan hal yang kamu sukai. Jika memungkinkan, hubungi saja ibu atau saudaramu, teman-teman lamamu dan lainnya. Tanyakan bagaimana kabar mereka.

Kamu pun bisa mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai seperti membangun hobi baru.

Meski kamu harus mengalami bergolakan batin karena beradaptasi terhadap hal baru, kamu tidak menyesal meninggalkan kesenanganmu sendiri demi keluarga.

Di satu sisi kamu juga tetap bisa berkembang dengan cara yang berbeda.

Sebenarnya hal inilah yang membuat seorang wanita tidak boleh lagi takut jika dicap negatif saat hanya menjadi ibu rumah tangga. Apapun yang mereka lakukan di rumah, di situlah pekerjaan tanpa lelah dan batas waktu ia lakukan dengan lapang dada. Tak banyak lulusan manapun yang bisa mengerjakan pekerjaan sebanyak tugas seorang ibu rumah tangga.