Wajib Dilakukan! Ini 5 Kebiasaan Wanita Sebelum Menikah

Tentu saja, jika kamu lebih banyak memikirkan bagaimana persta pernikahanmu akan dilangsungkan, maka cobalah atur kembali hati dan pikiranmu. Hidup barumu dimulai setelah semua pesta selesai dan para tamu undangan sudah meninggalkan tempat dimana kamu dan suami menjadi raja dan ratu sehari. Kamu harus kembali mengingat apa tujuanmu menikah. Menjadi istri bukan perkara mudah. Namun juga bukan hal yang sulit untuk begitu saja kamu hindari atau kamu alihkan karena rasa takutmu yang berlebihan.

Saat kamu ingat apa tujuanmu, di situlah kamu tahu apa yang harusnya kamu lakukan. Tidak perlu fokus pada kekuranganmu. Sebab kamu akan semakin tidak percaya diri dengan apa adanya dirimu. Fokuslah pada kesempatan emas yang membuatmu beruntung akan menjadi seorang istri. Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan. Perjuangkan apapun yang sedang ingin kamu perjuangkan. Jadilah seorang wanita yang siap untuk memikul amanah baru sebagai istri dan juga ibu.

Hidup itu tentang bagaimana kamu belajar. Menikah bukan berarti kamu berhenti belajar. Justru harus banyak ilmu yang kamu kuasai karena tugasmu nanti bukan hanya mengurus rumah. Kamu akan menemukan dan melakukan banyak hal baru yang bahkan tidak kamu tahu sebelumnya. Beberapa mengaku terkejut dengan kebiasaan yang baru ditemui. Selebihnya malah tidak mampu beradaptasi dan memiliki untuk berakhir meski belum lama berjuang.

Belajarlah dari siapapun, tentang apapun yang kamu ingin tahu. Belajar memasak dan mengurus rumah dari ibumu, belajar berkomunikasi dengan suami dan keluarganya dari rekan kerjamu, belajar mengasuh anak dari orang yang kamu temui dalam komunitas yang sama, bahkan belajarlah untuk membahagiakan diri sendiri sekalipun kamu harus membahagiakan keluarga dari orang-orang yang pernah mengalami kegagalan dan memberimu banyak pengalaman. Jangan membatasi diri. Kamu tetap bisa memilih dan memilah mana yang ingin kamu terapkan dan hanya sekedar kamu dengarkan.

Menjadi seorang istri secara otomatis mengubah pola hidupmu. Kamu yang terbiasa menjadi wanita karir, bekerja dari pagi hingga petang, melakukan aktivitas di akhir pekan dengan komunitas dan bahkan pergi berlibur dengan sahabat dikala week end datang. Tidak salah jika kamu tetap ingin melakukannya. Tapi ingat, akan ada keluarga dimana suami dan anakmu kelak yang membutuhkan peranmu ada diantara hidup mereka.

Setiap pasangan tentu memiliki fokus yang berbeda dalam menentukan arah dan tujuan dalam berumah tangga. Ada yang melarang istri bekerja karena ingin fokus di rumah. Ada pula yang membebaskan bekerja meski dengan tanggungjawab yang tidak boleh ditinggalkan. Namun semua tetap menjadi keputusan bersama. 

Kamu dan calon suamimu harus sama-sama saling berdiskusi. Sampaikan keinginanmu, tapi jangan paksakan egomu. Jika ia menolak atau melarangmu, tanyakan alasannya. Jika kamu ingin melakukan sesuatu sampaikan pula tujuanmu. Semua tetap bisa dikomunikasikan asal kalian mau saling mengerti.

Ingat pernikahan bukan hanya tentang berbagai rangkaian pesta pre dan pasca menikah. Kamu dan pasanganmu akan membutuhkan tenaga ekstra dalam mempersiapkan pernikahan. Mondar-mandir mengurus ini itu dengan vendor, melengkapi dan memenuhi semua dokumen untuk ke KUA, bahkan memastikan bahwa kebutuhan sederhana tidak luput dan sudah lengkap untuk digunakan.

Jagalah kondisi fisik dan batinmu. Jaga pola makan, pola istirahat dan pola olahragamu. Jika kamu tak sempat melakukan aktivitas olahraga di gym atau lapangan sekedar untuk jogging, maka biasakan untuk bangun lebih pagi dan lakukan pemanasan sebelum memulai aktivitas. Begitupun dengan batinmu. Makanlah makanan yang bergizi. 

Jika memang harus diet, lakukan dengan arahan dari ahlinya. Jangan asal diet dan justru membuatmu semakin lemas dan tidak berdaya saat acaramu berlangsung. Begitupun dengan pola tidurmu. Sekalipun banyak yang belum selesai dan terus menerus menghantuimu, tapi paksakan saja dirimu untuk beristirahat. Pikiranmu pun butuh istirahat. Jangan paksakan untuk menyelesaikan semua, sebelum tubuhmu yang memaksamu untuk beristirahat lebih lama.

Mempersiapkan ini itu tentu membuatmu kewalahan dan tidak jarang banyak calon mempelai merasa stres karena harus mengurus ini dan itu seorang diri. Tapi tetap jaga hatimu. Jangan biarkan kamu menanggungnya sendiri. Acara ini bukan hanya tentang kamu dan impianmu membahagiakan semua orang. Bagikan dan mintalah bantuan saat kamu tidak sanggup lagi menjalaninya seorang diri. Kamu harus bahagia saat acara bahagia itu datang, bahkan selepas semua acara selesai, kamu pun harus semakin bahagia.

Rasa khawatir tentu akan menghantuimu. Tentang semua persiapan dan kehidupan yang akan kamu jalani di masa depan. Ingat, tidak ada hidup yang berjalan lancar tanpa masalah. Sebab tidak ada masalah yang terus menerus terjadi tanpa disertai solusi di dalamnya. Kamu harus yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Apapun yang terjadi kamu tidak akan sendiri. Kamu memiliki suami, keluarga dan teman yang siap membantumu kapan saja kamu membutuhkan mereka.