Selama ini, cewek bertubuh plus selalu diidentikkan dengan malas, tidak peduli dengan penampilan, penyakitan, jelek, lambat, dan cap buruk lainnya. Makanya ketika mereka datang ke gym, orang-orang di sekitarnya akan menatap tajam.
Macam-macam asumsi muncul di otak mereka. Sayangnya, lebih banyak asumsi salah ketimbang benernya. Berikut ini adalah tujuh asumsi orang yang salah ketika cewek berbadan berisi latihan di gym.
Menurut Louise Green, pelatih gym bertubuh plus dan pendiri program fitnes Body Exchange, hal ini tidak selalu benar. Rata-rata orang akan berasumsi seperti itu karena mindset rutin olahraga akan membuat tubuh ramping. Nyatanya, mindset itu salah!
Selama mengajar ribuan anggota Body Exchange, Louise menemukan banyak cewek yang dengan kerasnya latihan dan tetap memiliki badan berisi. Hal tersebut mengajarkan pada kita bahwa kebugaran itu bisa berbeda-beda di tiap orang. Bugar juga bisa muncul dalam bentuk tubuh yang relatif besar.
Faktanya, latihan di gym tidak hanya untuk menurunkan berat badan. Karena itu, motivasi masing-masing cewek bertubuh plus ke gym pun beda-beda. Ada yang ingin mengolah kekuatan dan energi. Ada pula yang ingin membangun kesehatan mental. Ada yang ingin membentuk postur tubuh supaya lebih tegap. Lainnya lagi, untuk kebugaran kardiovaskular.
Seperti yang disebutkan di atas, cewek dengan bodi plus di mata masyarakat itu identik dengan rasa malas dan cuek sama penampilan. Untuk berjalan atau gerakan kecil saja, cewek itu sudah lumayan ngos-ngosan. Makanya, orang-orang selalu menyangka cewek plus size itu perlu dimotivasi banget buat bergabung dengan gym. Atau, bahkan dipaksa berangkat ke gym hari itu oleh teman-teman. Kenyataannya, cewek-cewek berbadan subur pun banyak yang ke sana tanpa paksaan dan atas kesadaran diri sendiri.
Karena begitu banyaknya laporan akan efek obesitas yang menakutkan, orang-orang selalu memberikan stigma penyakitan ke cewek curvy di gym. Memang benar jika sebagian cewek curvy mengidap penyakit karena obesitas. Tapi, cewek kurus yang mengidap penyakit serupa juga gak sedikit lho! Intinya, mengetahui kesehatan orang tidak bisa mentah-mentah dilihat dari besar atau kecil badannya saja.
Hal ini adalah mitos. Louise Green sendiri telah mematahkannya karena ia bertubuh plus sekaligus trainer gym. Louise percaya, setiap tubuh bisa mengejar impian mereka dan salah satunya menjadi pelatih kebugaran. Dari sini, seharusnya pengetahuan kita tentang kesehatan dan kebugaran tidak terbatas lagi pada besaran angka di timbangan badan.
Siapa bilang? Cewek-cewek berukuran plus tahu betul hukum fisika soal energi dan massa. Saat tubuh seseorang lebih besar, perlu banyak energi/kalori agar massa tubuh dapat bergerak. Ketika cewek-cewek bertubuh plus push up atau squat jump, mereka mendorong lebih banyak massa ketimbang cewek lain yang langsing. Jadi, siapa bilang cewek bertubuh plus gak pernah serius dan gak berlatih keras?
Dari beberapa poin di atas, kita sudah paham kalau cewek-cewek berisi juga berpengalaman di dunia gym. Gak cuma sering berlatih, bahkan ada yang menjadi pelatih. Memang benar sebagian ada yang masih baru dan perlu pendampingan. Tapi, bukankah kita gak pernah tahu riwayat latihan seseorang hanya dari berat badannya saja? Jadi, stop menganggap cewek berukuran plus itu adalah amatiran dan tidak tahu apa-apa ya!
So, gimana? Tujuh asumsi orang yang salah ketika cewek berbadan plus latihan di gym tadi pernah menimpamu? Atau jangan-jangan, kamu yang punya asumsi? Daripada berpikiran negatif, yuk kita bantu dan dukung teman-teman bertubuh plus kita supaya tetap fit dan sehat lewat olahraga!