7 Mitos Perawatan Anti-Aging yang Tak Perlu Dipercaya, Wajib Tahu!

Melakukan perawatan kulit setiap hari tidak hanya membantu menjaga kulit agar tetap sehat, tetapi juga dapat memperlambat timbulnya tanda-tanda penuaan dini. Tentu, memiliki kulit wajah yang awet muda dan sehat merupakan impian bagi setiap perempuan.
Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang melakukan perawatan kulit anti-aging tanpa dibarengi dengan pengetahuan yang memadai, baik itu cara penggunaan skincare yang tepat, bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, dan masih banyak lagi. Bahkan, beberapa mitos seputar skincare anti-aging masih sering dipercaya, sehingga kerap menimbulkan kesalahpahaman dalam menggunakannya.
Untuk itu, supaya tak menimbulkan kekeliruan di kemudian hari, yuk ketahui apa saja beberapa mitos perawatan anti-aging yang tak perlu dipercaya. Simak sampai habis!
1.Retinol akan lebih efektif jika digunakan setiap hari

Retinol merupakan produk skincare yang terkenal efektif untuk mengatasi masalah penuaan. Namun, masih banyak orang yang percaya bahwa menggunakan retinol setiap hari jauh lebih efektif mengurangi tanda-tanda penuaan dini.
Padahal, menurut Joshua Zeichner, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di New York City, tidak semua kulit mampu mentoleransi penggunaan retinol setiap hari. Bagi kamu yang masih pemula atau memiliki tipe kulit kering dan sensitif, tentu harus mengaplikasikan retinol dengan dosis yang lebih sedikit agar kulit bisa beradaptasi dengan bahan-bahan yang terkandung pada retinol.
“Dalam dua hingga empat minggu pertama, kulit kamu akan mengalami proses yang disebut retinisasi, yaitu ketika sel-sel kulit menyesuaikan diri dengan molekul retinal. Hal ini bisa membuat kulit lebih mudah teriritasi,” terangnya, dilansir Real Simple.
Lebih lanjur, Dr. Zeichner menambahkan, untuk mengatasi kemerahan, gatal, kekeringan, dan pengelupasan kulit akibat efek retinol, kamu perlu menggunakan produk tersebut setiap dua hari sekali di awal penggunaan supaya kulit memiliki waktu untuk menyesuaikan diri. Setelahnya, kamu boleh meningkatkan dosis pemakaian retinol secara perlahan jika kulit sudah mampu mentoleransi produk tersebut.
2.Produk skincare yang mahal akan lebih terasa manfaatnya

Kamu mungkin pernah mendengar bahwa produk skincare yang mahal akan lebih terasa manfaatnya. Namun, perlu diketahui bahwa anggapan tersebut hanyalah mitos belaka. Faktanya, bukan harga suatu produk perawatan kulit yang menentukan keefektifannya, melainkan apa yang terkandung di dalamnya.
Dikutip Apostrophe, seorang dokter kulit bersertifikat dan kepala petugas medis di Apostrophe, Dr. Aimee Paik, menyatakan, bahwa pelembap dan pembersih yang mahal tidak bekerja lebih baik daripada merek yang lebih terjangkau. Jadi, kamu tak perlu repot-repot mengeluarkan banyak uang demi membangun rutinitas skincare anti-aging yang efektif. Produk anti-aging yang sederhana dan cocok di kulit jauh lebih baik dibandingkan alternatif yang lebih mahal.
“Memilih pelembap, pembersih, dan tabir surya yang sederhana dan tidak menyebabkan iritasi adalah kunci, apalagi jika kamu menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan resep dokter,” ujar Dr. Paik.
3.Sunscreen hanya dipakai jika kulit terpapar sinar matahari

Buat kamu yang masih percaya dengan mitos ini, mulai sekarang berhenti, deh. Faktanya, sunscreen tidak hanya perlu dipakai saat kulit terpapar sinar matahari langsung, melainkan juga saat cuaca mendung ataupun di dalam ruangan.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh dokter kulit bersertifikat di New York City, Hadley King MD, dikutip Real Simple, bahwa sinar matahari terbagi menjadi dua jenis, yakni sinar UVA dan UVB. Sinar UVA memberikan dampak negatif yang mengakibatkan sel kulit mengalami penuaan, seperti muncul kerutan dan bintik hitam.
Sedangkan, sinar UVB bisa membuat kulit terbakar, sehingga dapat merusak DNA di sel kulit bahkan memicu risiko terkena kanker kulit. Dr. King menambahkan, bahwa kaca yang biasa digunakan di jendela mobil, rumah, dan kantor, mungkin bisa menangkal sebagian besar sinar UVB, tapi tidak cukup untuk memberikan perlindungan dari bahaya sinar UVA. Artinya, kamu tetap harus memakai sunscreen, baik di dalam maupun di luar ruangan.
4.Munculnya kerutan merupakan tanda awal penuaan dini

Mitos umum selanjutnya yang tidak perlu kamu percaya adalah munculnya kerutan menjadi tanda awal kulit mengalami penuaan dini. Padahal, menurut Dr. Paik, kerutan bukanlah pertanda awal atau satu-satunya tanda penuaan pada kulit. Ada berbagai masalah kulit lainnya yang akan muncul lebih dulu sebelum kerutan.
“Flek hitam dan kulit kusam juga merupakan tanda penuaan akibat sinar matahari,” ujar Dr. Paik.
Di sisi lain, seorang dokter kulit dan ahli bedah bersertifikat di Beverly Hills, California, Jason Emer, MD, dikutip Real Simple, menyebut, bila banyak orang yang berusia 20 tahunan mengalami keluhan lingkaran hitam di bawah mata, kulit kendur, dan garis halus di sekitar mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kerutan bukanlah satu-satunya tanda awal penuaan dini, melainkan masih banyak masalah kulit lain yang menjadi tanda datangnya penuaan. Jadi, lakukanlah perawatan anti-aging sejak dini!
5.Sering mencuci muka bisa membuat wajah tampak muda

Mencuci muka adalah langkah dasar dalam merawat kulit yang tak boleh dilewatkan. Bahkan, kinerja skincare tidak akan berhasil jika kamu mengaplikasikan produk skincare pada wajah yang kotor.
Kendati demikian, bukan berarti kamu percaya bahwa sering mencuci muka bisa membuat wajah terlihat muda. Padahal, mencuci muka secara berlebihan justru dapat mengakibatkan garis-garis halus dan kerutan di wajah terlihat semakin jelas.
“Menggunakan sabun yang keras untuk menjaga kulit kamu tetap bersih akan menghilangkan minyak alami di kulit kamu. Ini dapat menonjolkan garis-garis halus dan kerutan,” jelas Dr. Mona Gohara, selaku profesor klinis dermatologi di Universitas Yale, dilansir Good House Keeping.
Sebagai alternatif, cukup membersihkan wajah maksimal 2 kali sehari dan lakukan double cleansing di malam hari. Selain itu, hindari menggosok wajah terlalu kencang serta gunakanlah produk facial wash dengan formula yang lembut dan tidak mengiritasi.
6.Skincare anti-aging digunakan saat mulai terlihat kerutan

Menggunakan skincare anti-aging saat mulai terlihat kerutan juga merupakan mitos umum yang sebaiknya tidak perlu dipercaya. Sejatinya, mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Waktu terbaik untuk memulai rutinitas perawatan kulit anti penuaan yang baik adalah segera setelah kamu memutuskan bahwa ini sangat penting bagimu,” ujar Dr. Paik.
Kamu bisa melakukan tindakan memperlambat penuaan dengan selalu memakai tabir surya setiap hari sejak usia remaja. Setelah itu, jika kamu sudah berkonsultasi dengan dokter kulit dan kulitmu dinyatakan siap untuk menerima rangkaian produk skincare anti-aging, maka kamu boleh menerapkannya.
7.Produk anti-aging selalu menimbulkan iritasi

Terakhir, mitos perawatan anti-aging yang tak perlu dipercaya adalah produk anti-aging selalu menimbulkan iritasi. Anggapan ini adalah alasan utama banyak perempuan masih ragu menggunakan produk skincare anti-aging.
Walaupun beberapa kulit bisa mengalami reaksi iritasi akibat produk anti-aging, seperti kemerahan, kering, dan terkelupas, tapi bukan berarti kamu tidak dapat menggunakan produk tersebut sama sekali. Perlu diketahui, tidak semua perawatan anti-aging dapat menimbulkan iritasi.
“Sebagian besar produk anti penuaan bersifat eksfoliasi. Jadi, kemungkinan besar ada sedikit reaksi di kulit berupa pengelupasan kulit,” kata Amy J. Derick, MD, seorang dokter kulit bersertifikat di Barrington, dikutip Everyday Health.
“Akan tetapi, sebagian besar produk anti-aging topikal masih dapat ditoleransi jika kamu memulainya secara bertahap dan menyesuaikan,” imbuhnya.
Merawat kulit wajah sangat penting dilakukan, apalagi untuk kamu yang ingin memiliki wajah mulus dan awet muda. Meski begitu, kamu harus tetap hati-hati supaya tidak mudah termakan mitos atau informasi seputar skincare yang belum jelas kebenarannya. Semoga dengan mengetahui beberapa mitos di atas bisa membuatmu lebih bijak dalam menggunakan produk skincare anti-aging, ya!