Selfie atau berswafoto belakangan digandrungi banyak orang, terutama perempuan. Di mana pun mereka berada, kamera ponsel siap sedia membidik potret si empunya gadget. Gaya begini, gaya begitu, wajahnya itu-itu saja. Alhasil, di media sosial, timeline dipenuhi wajah-wajah si cantik penyuka selfie. Karena itu, tak heran banyak orang sebel dengan mereka yang doyan banget narsis.
Namun, di balik kegemarannya memotret muka sendiri, ada hal-hal positif yang patut dipelajari. Apa saja?
Secara gak sadar, selfie menumbuhkan kepercayaan diri seorang perempuan. Ia tak lagi malu dilirik orang di ruang publik lantaran sibuk selfie di setiap sisi. Cuek aja, gak kenal ini.
Perempuan yang doyan selfie sudah pasti gak rela terlihat gak rapi di depan kamera. Jadi, berada di mana pun, mereka bakal berusaha memakai baju yang gak serampangan supaya bisa selfie everywhere!
Malu dong kalau selfie terus-terusan pakai aplikasi yang bikin wajah kelihatan mulus. Soalnya, lama-lama, dia bakal dicap alay. Alhasil, cara satu-satunya adalah merawat wajah supaya terlihat kinclong depan kamera. Kalau sudah mulus, saatnya mengatakan selamat tinggal pada aplikasi-aplikasi kecantikan.
Contohnya peka menangkap background foto yang indah-indah. Perempuan yang doyan selfie gak rela dong kalau latar fotonya gak indah. So, mereka akan peka bila menapati latar pemandangan yang indah dan segera mengeluarkan alat perangnya. Cekreeek…. Selfie pun tampak sempurna.
Perempuan yang doyan selfie pasti tak rela mengunggah foto yang jelek di media sosial. Karenanya, dari ribuan gambar yang dibidik (dan hampir semuanya sama), mereka akan cermat memilih mana hasil yang terbaik. Dari sinilah tingkat ketelitian itu meningkat.
Untuk mendapatkan foto selfie terbaik, butuh proses panjang. Setidaknya, dalam 10 foto, hanya ada 1 foto terbaik. Itu pun pasti ada cacatnya. Dengan demikian, si perempuan sabar mengikuti proses dengan berkali-kali mengambil gambar. Setelah sejam, nah dapatlah satu foto yang dibanggakan.
Dari potret yang diambil dari ponsel, terpampang gambar diri yang sebenarnya. Dari situ perempuan bisa mengintrospeksi diri, dengan bilang, “Ih gendut banget sih,” atau “Ih, kok iteman ya.”
Perempuan yang suka selfie sudah pasti doyan mantengin Instagram selebgram yang juga doyan berfoto diri untuk mencari inspirasi. Dari situ berarti ia mengakui dan mengapresiasi kemampuan orang sekadar untuk berselfie.
Orang yang doyan selfie mau gak mau pasti menerima banyak kritikan dari teman-temannya, misalnya, “Eh kok ada jerawat di pipi, obatin dong!”
Perempuan yang doyan selfie ini sudah sering membaca komentar yang demikian. Tapi mereka tetap tahan banting dan gak peduli. Kritik yang membangun diterima, yang menjatuhkan dibuang jauh-jauh.
Apa kamu termasuk yang suka selfie?