Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Di akhir masa kehamilan, calon ibu gak hanya menyiapkan proses persalinan saja tapi juga kegiatan menyusui. Memilih bra khusus hingga menyiapkan makanan dan suplemen penambah produksi ASI.
Proses menyusui nantinya gak selalu berjalan lancar lho. Mastitis adalah salah satu momok mengerikan yang ditakuti para calon ibu. Infeksi pada payudara yang menyebabkan peradangan ini bisa mengganggu proses menyusui.
Sambil menyiapkan kehamilan dan kehadiran si jabang bayi, simak enam fakta penting mastitis di bawah ini yuk. Apa saja sih penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
1. Mastitis menyerang 10 persen ibu menyusui
Data WHO melaporkan 1 dari 10 ibu menyusui di seluruh dunia terserang mastitis. Peradangan pada payudara ini biasanya menyerang pada awal-awal masa menyusui dan menyapih. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri yang masuk melalui celah puting.
Tingkat infeksi pada tiap ibu berbeda-beda, ada yang ringan hanya berupa nyeri singkat hingga gejala parah yang mengganggu kestabilan daya tahan tubuh.
2. Sebagian besar kasus mastitis disebabkan oleh infeksi bakteri
Bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara melalui celah puting memicu inflamasi atau peradangan. Dampak lebih lanjutnya adalah infeksi di bagian dalam jaringan hingga pembengkakan payudara.
Dari mana sih munculnya bakteri di sekitar area puting? Air liur bayi mengandung bakteri baik dan jahat seperti halnya liur orang dewasa. Noda ASI yang tersisa dari kegiatan menyusui sebelumnya juga bisa memicu pertumbuhan bakteri di sekitar puting.
Baca Juga: 5 Penyebab Puting Payudara Keluar Air Susu Meski Tidak Menyusui
3. Luka akibat kontak dengan mulut bayi jangan disepelekan
Cara tiap bayi menyusu berbeda-beda, ada yang menghisap puting dengan lembut dan ada pula yang lebih suka menyedot kuat-kuat. Menjelang si kecil tumbuh gigi, gerakan menghisap puting yang terlalu kuat rentan meninggalkan goresan luka.
Nah, celah luka ini juga bisa menjadi sarang dan jalur masuk bakteri. Jika menemukan luka di area puting, rajin-rajinlah membersihkan dengan air serta mengompresnya dengan air hangat.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Tersumbatnya saluran ASI juga bisa menyebabkan mastitis
Beberapa ibu menyusui justru bermasalah dengan produksi ASI yang membanjir. Jika gak diimbangi dengan frekuensi si kecil menyusu, sisa ASI di dalam payudara menyebabkan rasa nyeri hingga penyumbatan.
Jika kelak produksi ASI-mu melimpah, rajinlah memompanya untuk mengosongkan payudara setelah si kecil selesai menyusu. Hal ini bisa mencegah terjadinya gejala mastitis.
5. Pahami gejala awalnya, yuk!
Gejala awal mastitis seringnya gak disadari karena tersamarkan oleh proses menyusui. Gejala awalnya adalah rasa nyeri dan payudara terasa membengkak seperti saat ASI dalam kondisi penuh atau mirip gejala PMS.
Mastitis baru terdeteksi jika rasa nyeri payudara mulai merambat ke sekujur tubuh. Rasanya seperti meriang dan gak jarang diikuti demam. Pada beberapa kasus mastitis yang cukup parah, muncul bercak hingga benjolan kemerahan di sekitar area puting.
Baca Juga: 6 Manfaat Penting Pijat Payudara, Bukan Cuma Stimulasi Seksual