TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

100 Mahasiswi Terpilih Ciptakan Solusi Gender Inequality di Indonesia

Mereka tergabung dalam Program Inkubasi Supergirls in Tech

Supergirls Summit, acara pertemuan pertama bagi 100 mahasiswi terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. (dok. Supergirls in Tech)

Supergirls in Tech merupakan sebuah program inkubasi yang diinisiasi oleh BUBU.com dengan tujuan mengatasi permasalahan terkait pemberdayaan perempuan. Program tersebut dibuka untuk mahasiswa tahun ke-3 dan ke-4 seluruh universitas yang ada di Indonesia.

Dalam rilis yang diterima IDN Times, Supergirls in Tech mengadakan pertemuan pertamanya sekaligus penyambutan 100 mahasiswi Indonesia yang terpilih dari keseluruhan tahap seleksi yang ada. Simak ulasan berikut ini untuk informasi lebih jelas mengenai program inkubasi Supergirls in Tech tersebut.

1. Supergils in Tech bertujuan untuk mengatasi masalah pemberdayaan perempuan dan ketidaksetaraan gender berbasis teknologi

Supergirls Summit, acara pertemuan pertama bagi 100 mahasiswi terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. (dok. Supergirls in Tech)

Supergirls in Tech merupakan sebuah program inkubasi yang ditujukan bagi perempuan muda di bangku kuliah untuk dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan itu sendiri. Shinta Dhanuwardoyo, Founder dan CEO dari BUBU.com sekaligus pihak yang menginisiasi program inkubasi, mengatakan jika dirinya percaya bila program tersebut dapat mengatasi permasalahan terkait pemberdayaan perempuan dan ketidaksetaraan gender berbasis teknologi.

"Saya selalu percaya bahwa kita sebagai wanita memiliki kemampuan untuk melakukan apa pun yang kita pikirkan. Dengan Teknologi, kita dapat menciptakan lebih banyak kemungkinan dan lebih banyak peluang,” jelasnya.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yang hadir dalam acara pertemuan perdana yang diberi nama Supergirls Summit pada 28 Juli 2021 turut mengucapkan selamat kepada 100 mahasiswa terbaik yang terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. Dalam sambutannya, ia merasa yakin bila kegiatan ini bisa memberikan pengaruh besar bagi Indonesia.

"Selamat berpartisipasi untuk para 100 mahasiswi terbaik, optimalkan kesempatan yang kalian dapatkan. Saya yakin kalian bisa memberikan pengaruh yang sangat besar bagi negeri yang tercinta kita ini,” kata Sandi.

2. Setelah mengikuti tahap seleksi ketat, 100 mahasiswi yang terpilih diwajibkan mengikuti bimbingan mentoring selama 4 bulan

Raline Shah, Brand Ambassador (Financial Inclusion & Career Opportunity for Women) dalam Supergirls Summit, acara pertemuan pertama bagi 100 mahasiswi terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. (dok. Supergirls in Tech)

Dalam pertemuan pertama tersebut disampaikan pula jika100 mahasiswa yang terpilih dari 500 lebih peserta selanjutnya akan menjalani program inkubasi selama 4 bulan. Pada masa inkubasi, mahasiswi akan dibimbing dan diberikan pembelajaran profesional oleh mentor dari berbagai sektor.

"Selama 4 bulan program, SuperGirls akan dibimbing oleh mentor dari berbagai sektor dan mendapatkan pembelajaran dari profesional wanita dalam bidang terkait dalam menciptakan solusi baru yang didukung oleh teknologi dalam menyelesaikan masalah empat pilar utama," terang Shinta.

Baca Juga: Sivera Dian, Srikandi Perempuan di Industri Energi dan Petrokimia

3. Terdapat empat permasalahan utama yang jadi fokus penyelesaian

Supergirls Summit, acara pertemuan pertama bagi 100 mahasiswi terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. (dok. Supergirls in Tech)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mahasiswi yang mengikuti program inkubasi ini akan fokus pada solusi atas empat permasalahan utama. Fokus permasalahan yang terbagi dalam empat pilar utama tersebut adalah Education Attainment, Financial Inclusion, Career Opportunity, dan Women’s Health & Empowerment.

Dari 100 Supergirls, mereka akan dibagi ke dalam 20 kelompok yang beranggotakan 5 orang di dalamnya. Sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang yang bertugas untuk mencari solusi atas pilar permasalahan utama yang diusung.

4. Peserta Supergirls in Tech diharapkan dapat mengembangkan keterampilan hingga membangun startup sendiri

Mikha Tambayong, Brand Ambassador (Education Attainment & Women's Health & Empowerment) dalam Supergirls Summit, acara pertemuan pertama bagi 100 mahasiswi terpilih dalam program inkubasi Supergirls in Tech. (dok. Supergirls in Tech)

Kehadiran mentor dalam program SuperGirls gak hanya diperuntukkan guna mengarahkan para peserta dalam menyelesaikan masalah empat pilar utama saja. Sebab, Shinta menuturkan bila akses mentor diharapkan juga bisa mengembangkan keterampilan kewirausahaan dan memungkinkan mereka membangun startup sendiri.

"Kami akan memberi Supergirls akses ke mentor untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaannya dan memungkinkan mereka untuk membangun startup sendiri pada akhirnya,” jelasnya.

Baca Juga: Meskipun Berat, 5 Hal Ini Kadang Dikorbankan Perempuan untuk Karier

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya