Pernah nggak kamu merasa pengen teriak sekeras-kerasnya dan memaki orang yang meremehkanmu atau membuat kamu merasa sangat tidak nyaman bersamanya? Duh, sakitnya hati saat diolok-olok dan diremehkan. Apalagi kalau yang melakukannya adalah orang terdekat kita. Misalnya keluarga sendiri.
Ini nih, ada delapan alasan kenapa kamu harus menahan diri meluapkan kekesalan dan kemarahanmu daripada harus membalas ulahnya.
Saat diejek atau dihina seseorang, sebenarnya kondisi itu mengajarkan kamu supaya belajar mendidik mental dan kuat menghadapi cemoohan orang lain, yang (mungkin) lebih menyakitkan dari yang sekarang kamu terima.
Memang sih, rasanya kalau sudah tidak kuat menghadapi atau sekadar mengalah supaya masalah yang timbul tidak bertambah larut. Kita ingin pergi saja meninggalkan tempat menyakitkan itu. Tapi sebenarnya, saat bertahan di tempat konflik tersebut, justru mengajarimu untuk mengolah mental agar belajar, bahwa setiap masalah yang kamu hadapi jangan malah dihindari, tapi diselesaikan sebaik-baiknya hingga tuntas.
Lama kelamaan akan terbiasa dengan persoalan-persoalan hidup yang kamu pelajari untuk diselesaikan. Setelah itu, kamu tentu tidak akan kaget lagi jika ada masalah muncul dalam kehidupanmu. Hal itu akan membuatmu belajar untuk kuat dan sabar.
Saat menghadapi sebuah masalah, sering seseorang akan dihadapkan pada pilihan-pilihan solusi. Nah, saat itulah kamu dituntut bijaksana dalam memilih sebuah keputusan untuk dirimu sendiri, dan orang di sekelilingmu.
Sakit loh saat orang lain melukai perasaan kita. Tapi, sikap memaafkan akan membuatmu sedikit tenang. Karena hal yang sudah kamu lakukan itu adalah kebaikan. Saat seseorang melakukan sebuah kebaikan, di saat itulah dia akan merasa Tuhan akan selalu membantunya dalam permasalahan yang tengah dia hadapi.
Orang yang meremehkanmu menganggap kalau kamu itu lebih bagus, pandai, bahkan unggul daripada dia. Karena itulah, dia mengungkapkan rasa irinya padamu dengan cara meremehkan hasil kerjamu, atau membuat dirimu dipandang rendah orang lain.
Seringnya kamu diremehkan orang, semakin membuatmu banyak mendapatkan pengalaman pahit hidup yang mencetak diri untuk menjadi insan utama. Pada akhirnya, ketegaran dan kesabaranmu akan membuahkan hasil dan kebahagiaan yang tak bisa dirasakan orang lain.