Buds & Buttons Padukan Fashion Mewah dan Bunga Mekar di Dharmawangsa

Pemilik butik, Vicky Supit, memulai dari sesuatu yang sederhana, yakni menjual koleksi pribadinya dalam bazar kecil. Dari sana, lahir ide besar.

“Menurut saya, ini seperti berburu harta karun,” ungkapnya tentang pengalaman preloved.

Kini, butik ini menghadirkan Chanel, Hermes, Gucci, Balenciaga, dan brand ternama lain dalam bentuk curated luxury. Barang-barang preloved bukan sekadar second hand, melainkan second life. Dengan harga yang lebih ramah, pembeli bisa tampil bergaya sekaligus mendukung slow fashion. Bagi Vicky, siklus ini adalah “blessing to each other”, yang berarti sesuatu untuk melepas dan mendapat nilai baru, yang membeli akan mendapat kebahagiaan.

Interior butik miliknya dirancang oleh Roland Adam (Goodlife) dengan sentuhan Parisian vintage chic. Begitu melangkah masuk, atmosfer butik ini seakan membawa pengunjung ke sebuah toko mungil di jantung Marais, Paris.

Setiap sudut menghadirkan pengalaman visual yang elegan, terdiri dari rak kayu hangat, bunga segar yang berpadu dengan gaun mewah, hingga detail kancing klasik yang jadi aksen. Belanja di sini bukan sekadar memilih barang, melainkan menikmati suasana yang penuh karakter.

Keunikan Buds & Buttons terletak pada esensi florist yang berdampingan dengan butik fashion. Bunga-bunga segar, rangkaian artistik, hingga buket made-to-order menjadi simbol kehidupan baru yang melengkapi koleksi fashion Buds & Buttons.

Bagi pengunjung, rasanya seperti mendapat dua pengalaman sekaligus, yakni merasakan glamor fashion dan kelembutan bunga. Kombinasi ini membuat setiap kunjungan terasa personal, seolah-olah belanja diiringi dengan aroma segar yang ikut menambah makna.

Partner Vicky, Prisila Peter, menekankan pentingnya kurasi dalam pemilihan barang yang dijual. Namun, tidak hanya brand internasional, desainer Indonesia luxury juga mendapat tempat. Bahkan, ke depannya Buds & Buttons akan merancang section khusus untuk item pria.

“Kita cek kualitas dan authenticity. Kondisi harus baik, tidak robek atau rusak,” jelasnya Prisila.

Kurasi ini memastikan Buds & Buttons bukan sekadar tempat jual-beli, melainkan galeri mini bagi pecinta mode. Setiap barang punya cerita dan setiap pembelian terasa istimewa karena kualitas yang dijaga.

Buds & Buttons bukan hanya tentang menjual fashion dan bunga, tapi juga menghadirkan gaya hidup etis. Dengan menggandeng House of ULTIMA II saat grand opening, butik ini ingin menjadi simbol kolaborasi antara fashion, beauty, dan sustainability.

Dalam dunia konsumsi cepat, Buds & Buttons mengajak kita melambat. Untuk memilih dengan hati, memberi kesempatan kedua, dan merayakan kecantikan yang timeless. Ini bukan sekadar butik, melainkan ruang yang mengajarkan bahwa keindahan bisa hadir dengan cara yang bertanggung jawab.

Buds & Buttons hadir bukan hanya sebagai butik baru di Dharmawangsa Square, tapi sebagai manifesto gaya hidup yang elegan, sustainable, dan penuh makna. Di sinilah fashion mewah menemukan napas baru dan bunga mekar memberi sentuhan puitis. Sebuah ruang di mana setiap kunjungan bukan sekadar belanja, melainkan pengalaman tentang gaya, siklus hidup, dan seni yang menemukan kembali keindahan.