Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Doa yang Menjelma Busana ala Wilsen Willim di Fashion Nation 2025

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.31_9bbe346d.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Intinya sih...
  • Wastra Tenun Dayak Iban: kitab tak tertulis yang menyimpan doa dan mimpi, tampil sebagai medium narasi dalam potongan tailoring khas Wilsen.
  • Tantangan inovasi: tenun Dayak Iban didominasi potongan kecil, memerlukan pemaduan dengan material modern dan aksen eklektik.
  • Pelatihan ekonomi: kolaborasi untuk keberlanjutan, pelatihan langsung di Putussibau agar tenun menjadi motor ekonomi keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ada doa yang terikat rapi pada setiap helai benang. Di pedalaman Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, perempuan Dayak Iban menenun bukan hanya untuk mengisi waktu, melainkan untuk merawat warisan leluhur, menyulam harapan, dan menghidupi keluarga. Di balik tenunan itu, ada tangan-tangan lelaki yang lebih dulu membuat alat tenun, seakan semesta ikut bekerja sama menjaga tradisi lintas generasi.

Doa, harapan, dan identitas yang lahir dari tepian sungai Kapuas Hulu kini melintasi ribuan kilometer, mendarat di panggung gemerlap Fashion Nation 2025 di Senayan City, pada Rabu (24/9/2025). Bersama Cita Tenun Indonesia dan didukung oleh Kawan Lama Group, desainer Wilsen Willim menjadikan wastra Dayak Iban bukan sekadar kain, melainkan karya seni hidup yang memadukan tradisi dengan modernitas.

1. Wastra yang menyimpan mimpi

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.32_707edbeb.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Tenun Dayak Iban adalah kitab tak tertulis, di mana setiap motifnya menyimpan doa dan setiap helainya merangkum mimpi. Bagi Wilsen, menyentuh tenun ini ibarat membuka pintu menuju semesta kearifan yang nyaris terlupakan.

“Ada jiwa yang bergetar setiap kali saya melihat bagaimana ibu-ibu di Putussibau menenun,” begitu ia menggambarkan perjumpaannya, dalam rilis yang diterima IDN Times.

Di runway, wastra ini tampil bukan hanya sebagai kain, melainkan sebagai medium narasi. Selendang berukuran kecil, potongan celemek, dan celana tenun yang sederhana menjelma dalam potongan tailoring khas Wilsen. Seakan-akan mimpi yang selama ini terpatri di benang, kini menemukan tubuh dan panggungnya.

2. Tantangan yang melahirkan inovasi

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.32_870c3269.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Berbeda dengan wastra lain yang umumnya berbentuk lembaran besar, tenun Dayak Iban didominasi potongan kecil. Inilah tantangan yang membuat Wilsen harus berfikir ulang, berimajinasi lebih jauh. Baginya, keterbatasan bukan halangan, melainkan undangan untuk berinovasi.

Ia memadukan tenun dengan material modern, seperti rok, kemeja, hingga luaran berpotongan tailoring. Sentuhan payet mutiara dan batu alam menjadi aksen yang membuat tiap busana tampak eklektik, sebuah dialog antara tradisi hulu sungai dan modernitas kota. Hasilnya? Koleksi yang bukan hanya modis, tapi juga penuh cerita.

3. Pelatihan yang menghidupkan ekonomi

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.33_59cc4dc6.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Kolaborasi ini bukan hanya tentang estetika, tapi juga keberlanjutan. Wilsen bersama Cita Tenun Indonesia mengadakan pelatihan langsung di Putussibau, dari pewarnaan alami, pemahaman pasar, hingga pemanfaatan media sosial. Tujuannya jelas, agar tenun Dayak Iban tak hanya bertahan sebagai simbol budaya, tapi juga menjadi motor ekonomi keluarga.

Di balik tiap koleksi yang melenggang di runway, ada senyum perempuan penenun yang kini bisa menjadikan tenun sebagai sumber nafkah. Ada pula kebanggaan para pria yang membuat alat tenun, melihat karya mereka memberi dampak bagi komunitasnya. Busana pun menjelma jembatan dari desa ke kota, dari tradisi ke modernitas.

4. Aksesori yang melengkapi cerita

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.32_eb409fab.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Koleksi Wilsen di Fashion Nation semakin kuat dengan dukungan aksesori dari Subeng Klasik dan sepatu rancangan Rajnik. Aksesori ini bukan sekadar pelengkap, melainkan aksen yang menegaskan narasi eklektik dalam koleksi.

Setiap tampilan seperti sebuah puisi visual berisikan tenun Dayak Iban yang berakar di tanah, mutiara yang menyimpan kisah laut, dan batu alam yang mewakili gunung. Semua elemen seakan bersatu, menciptakan sebuah kosmos mode yang utuh, lengkap, dan penuh metafora.

5. Dari sungai Kapuas ke runway internasional

WhatsApp Image 2025-09-25 at 15.23.32_da373794.jpg
Busana karya Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025. 24 September 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Bagi Wilsen, perjalanan ke pedalaman sungai Kapuas Hulu adalah titik balik. Ia menyebut pengalamannya di sana sebagai “babak awal” untuk terus menggali kekayaan wastra Indonesia. Kini, dengan kolaborasi yang sudah terlaksana, ia membuktikan bahwa tenun Dayak Iban punya tempat bukan hanya di panggung lokal, tapi juga di panggung global.

Di bawah cahaya lampu runway Fashion Nation 2025, tenun yang dulu lahir dari doa dan mimpi sederhana, kini menjadi simbol optimisme. Dari tepian sungai yang sunyi, ia melompat ke ruang-ruang penuh sorotan, membisikkan pesan bahwa tradisi, bila dirawat dan diberi ruang, bisa menjelma menjadi karya dunia.

Kolaborasi Wilsen Willim bersama Cita Tenun Indonesia di Fashion Nation 2025 lebih dari sekadar pertunjukan mode. Ini adalah doa yang berwujud busana, mimpi yang berwujud karya, dan harapan yang menemukan panggungnya. Di setiap helai kain tenun Dayak Iban, tersimpan kisah tentang daya tahan, inovasi, dan kebanggaan yang kini bergaung hingga ke jantung mode ibu kota.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Tren Jaket Musim Gugur 2025, Suede hingga Jaket Barn!

25 Sep 2025, 15:45 WIBLife