5 Checklist Pendaki Perempuan, Gak Boleh Ketinggalan

- Pakaian dan outfit lapangan dengan layering system
- Peralatan kebersihan dan kebutuhan pribadi
- Peralatan tidur untuk menginap
Mendaki gunung kini bukan lagi aktivitas yang didominasi laki-laki. Semakin banyak perempuan yang memilih mendaki sebagai bentuk eksplorasi diri, healing dari rutinitas, atau sekadar menikmati alam bebas. Tapi, mendaki gunung bukan perkara gaya ini soal persiapan, ketahanan fisik, dan perlengkapan yang tepat.
Berikut ini adalah lima checklist wajib bagi pendaki perempuan yang dirancang khusus untuk kamu yang ingin mendaki dengan durasi 1–3 hari. Durasi ini cocok untuk destinasi seperti Gunung Papandayan, Prau, Andong, Merbabu, atau Lawu.
1. Pakaian dan outfit lapangan dengan layering system

Di gunung, cuaca bisa berubah drastis: panas terik di siang hari, dingin menggigit saat malam. Maka dari itu, sistem berpakaian layering sangat penting:
Base Layer (Lapisan Dalam)
Kaos berbahan quick-dry (1–2 pcs)
Sports bra yang nyaman
Celana legging breathable untuk hiking
Mid Layer (Lapisan Tengah)
Fleece jacket atau hoodie ringan
Jaket windbreaker (jika tidak terlalu dingin)
Outer Layer (Lapisan Luar)
Jaket gunung tahan angin & air (misalnya down jacket atau windproof)
Raincoat atau jas hujan ponco (wajib saat musim hujan)
Pakaian Tambahan
Baju tidur (1 set, bisa legging & kaos lengan panjang)
Celana ganti (1 pcs, tipis saja)
Kaos kaki tebal (2–3 pasang)
Sarung tangan, buff, topi kupluk/beanie
Sandal gunung (untuk di camp)
Tips : Hindari jeans atau bahan katun karena sulit kering. Lebih baik gunakan bahan dry-fit atau polyester.
2. Peralatan kebersihan dan kebutuhan pribadi

Kebersihan adalah hal penting selama pendakian, apalagi bagi perempuan yang punya kebutuhan lebih spesifik.
Barang Wajib:
Tisu basah (minimal 1 pack)
Tisu kering (1 roll atau pack kecil)
Hand sanitizer & sabun cair
Sikat gigi mini + pasta gigi
Pembalut/tampon/menstrual cup
Deodoran mini
Kantong sampah kecil (untuk sampah pribadi & pembalut bekas)
Sunscreen (minimal SPF 30+)
Lip balm + pelembap wajah
Sisir kecil
Tips: Simpan semua perlengkapan ini dalam pouch tahan air atau dry bag kecil agar tidak basah saat hujan.
3. Peralatan tidur untuk menginap

Tidur nyenyak penting untuk menjaga energi, terutama untuk pendakian lebih dari 1 malam.
Yang Perlu Dibawa:
Sleeping bag (pilih sesuai suhu gunung)
Matras atau gas mat (untuk alas tidur)
Liner sleeping bag (opsional, untuk kebersihan tambahan)
Selimut kecil (untuk perempuan yang mudah kedinginan)
Bantal tiup (opsional tapi nyaman)
Headlamp atau senter (wajib!)
Tips : Bawa botol minum isi air hangat untuk ditaruh di sleeping bag saat tidur malam. Bisa bantu menghangatkan tubuh.
4. Logistik pribadi dan peralatan makan

Meski kamu ikut open trip atau bareng tim yang bawa logistik utama, kamu tetap perlu bawa perlengkapan dan makanan sendiri.
Peralatan Makan:
Sendok-garpu lipat atau sendok serbaguna
Gelas atau mug tahan panas
Tumbler kecil (bisa untuk kopi/teh hangat)
Piring/mangkuk plastik (opsional)
Makanan & Snack:
Snack tinggi energi: cokelat batangan, granola bar, kacang-kacangan, kurma
Permen jahe (untuk menghangatkan tenggorokan)
Susu bubuk atau sereal instan
Mie instan, oatmeal instan
Kopi atau teh sachet (opsional)
Tips: Hindari snack terlalu manis atau berminyak. Pilih makanan praktis dan tidak butuh banyak alat masak.
5. Obat dan peralatan khusus perempuan

Jangan abaikan masalah kesehatan sekecil apa pun di gunung. Siapkan perlengkapan P3K pribadi.
Yang Perlu Dibawa:
Obat pribadi (jika ada penyakit tertentu)
Obat nyeri haid atau sakit kepala (misalnya ibuprofen/paracetamol)
Antiseptik luka, plester, perban
Minyak kayu putih/balm otot
Koyo/salonpas
Obat flu dan diare
Kapas alkohol
Tips : Jangan sungkan minta istirahat jika mulai merasa tidak enak badan. Dengarkan tubuhmu.
Mendaki gunung adalah pengalaman yang luar biasa, apalagi jika dilakukan dengan persiapan yang matang. Sebagai pendaki perempuan, kamu tidak perlu membawa semuanya secara berlebihan, tapi pastikan semua kebutuhanmu terpenuhi.
Checklist di atas bisa kamu sesuaikan sesuai kebutuhan, kondisi fisik, dan durasi pendakian. Jangan lupa: yang terpenting bukan seberapa cepat kamu sampai puncak, tapi bagaimana kamu menikmati setiap langkahnya.