Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantara

#AkuPerempuan Mulai gemari tradisi khas daerah sejak kecil

Bagi generasi millennials budaya tradisional adalah sesuatu yang kuno. Kecenderungan untuk mempelajari budaya negeri sendiri juga menurun. Kondisi ini yang memunculkan kekhawatiran bila suatu saat tradisi nusantara akan punah.

Kecemasan itu juga dirasakan oleh Yasmin Oktavia, Duta Batik Jawa Timur. Niatnya untuk mengenalkan budaya nusantara kepada generasi millennials membawa terjun langsung dalam kegiatan pelestarian dan pengenalan budaya khas Indonesia.

1. Cinta dengan budaya tradisional sejak kecil

Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantarainstagram/yasminoktav

Kecintaan akan budaya tradisional telah ada dalam diri Yasmin Oktavia sejak kecil. Tinggal dan besar di lingkungan yang punya beraneka kebudayaan khas membuatnya jatuh cinta.

Tarian daerah dan batik adalah dua contoh di antara warisan budaya yang begitu dicintai perempuan asal Ponorogo itu hingga kini. Baginya, kebudayaan adalah pembeda Indonesia dengan negara lain yang menjadikan negeri ini punya nilai luhur dan kekuatan tersendiri.

2. Makin mantap kagumi budaya Indonesia karena pelajaran sejarah ketika SMP

Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantarainstagram/yasminoktav

Beranjak ke bangku SMP tak membuat kecintaannya pada budaya nusantara luntur. Justru, Yasmin makin kagum akan harta berharga yang dimiliki bangsa Indonesia. Mata pelajaran Sejarah kian memantapkan perasaan dirinya untuk lebih menghargai budaya yang dimiliki Indonesia.

"Budaya Indonesia tak hanya sekedar karya saja. Ada filosofi yang terkandung di dalamnya dan bisa kita pelajari", kata Yasmin saat diwawancarai IDN Times.

3. Melestarikan dan mengenalkan batik ke banyak orang menguatkan niat Yasmin ikuti ajang Duta Batik dan Putra Putri Batik Nusantara

Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantarainstagram/yasminoktav
dm-player

Kepedulian Yasmin Oktavia pada eksistensi batik membuatnya tergerak untuk ikut kontes Duta Batik Jawa Timur pada 2015 dan Putra Putri Batik Nusantara di tahun 2017. Keinginannya ikut terjun pada kontes semacam itu ada karena dia tak ingin warisan budaya seperti batik hilang dan makin kurang dikenali banyak orang khususnya oleh generasi millennials.

“Ini membuatku punya keuntungan untuk bisa mempromosikan budaya Indonesia kepada banyak orang. Aku lihat sekarang ini budaya negara kita mulai luntur karena budaya asing masuk. Kita boleh mempelajari budaya asing namun tetap selalu mencintai kebudayaan asli Indonesia", ujar Runner Up 1 Puteri Batik Nusantara 2017 itu.

Baca Juga: Antie Solaiman, Sosok Ibu Pendidikan di Tanah Papua

4. Terjun langsung dalam paguyuban hingga rencana merintis usaha batik

Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantarainstagram/yasminoktav

Meski aktif berkuliah di Universitas Airlangga tak menghalangi Yasmin Oktavia untuk beraktivitas. Dirinya ikut tergabung dalam Paguyuban Duta Batik Jawa Timur. Tak hanya satu, Runner Up 1 Puteri Indonesia Jatim 2016 itu juga menjadi anggota Ikatan Pecinta Batik Nusantara. Kegiatan Yasmin di paguyuban itu masih berkaitan dengan pengenalan batik kepada khalayak umum.

Dalam wawancara dengan IDN Times, Yasmin mengungkapkan keinginan untuk merintis usaha batik sendiri. “Aku saat ini masih belajar merintis usaha khususnya berkaitan dengan batik juga,” ujar Yasmin.

5. Harapan untuk Wanita Muda Indonesia : Berkaryalah untuk kemajuan bangsa

Yasmin Oktavia, Duta Batik yang Berupaya Lestarikan Budaya Nusantarainstagram/yasminoktav

Di akhir perbincangan Yasmin tak lupa menyampaikan harapannya untuk wanita muda Indonesia. Dirinya berharap agar wanita Indonesia terus berkarya dan tak boleh lelah menggapai mimpi. Yasmin juga berharap agar nilai-nilai persatuan yang dimiliki masyarakat Indonesia tidak hilang dan jadi kekuatan untuk saling mendukung satu sama lain.

“Setinggi-tingginya meraih ilmu, setinggi-tingginya kita punya mimpi berikanlah manfaat dan dampak positif untuk kemajuan bangsa Indonesia”, pungkasnya.

Baca Juga: Nabilah Alsagoff, Pelopor Cerdas di Balik Maraknya e-Payment Indonesia

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya