IWD 2020: Dulu, Arumi Bachsin Tak Pernah Melihat Sisi Dunia yang Lain

#IWD2020 Perempuan harus memiliki self value

Memperingati International Women's Day yang jatuh di bulan Maret, IDN Times menggelar acara dengan tema #EachForEqual. Diselenggarakan di kantor IDN Media Creative Lab Surabaya pada 7 Maret 2020, acara ini menghadirkan Tri Rismaharini selaku walikota Surabaya dan lebih dari 20 pembicara wanita inspiratif di berbagai bidang yang akan menceritakan perjuangan masing-masing dalam mewujudkan #EachForEqual.

Salah satu pembicara yang hadir adalah Arumi Bachsin Dardak sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur sekaligus istri dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

1. Being a woman is hard, banyak tantangannya di setiap jenjang kehidupan

IWD 2020: Dulu, Arumi Bachsin Tak Pernah Melihat Sisi Dunia yang Laindok.pribadi/ditaapw

Berkesempatan menjadi narasumber penutup rangkaian acara InternationalWomen'sDay 2020 x IDNTIMES bertemakan EachForEqual, Arumi berbagi perjuangannya dalam perannya selama ini sebagai seorang wanita, istri, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK.

Arumi mensyukuri bahwa dirinya terlahir di era di mana sudah banyak fighter mengenai kesetaraan gender yang didukung pula dengan kemajuan berpikir dan kemajuan teknologi. "Saya harap, ini bisa kita manfaatkan semua untuk segala usia. Mudah-mudahan, wanita kini semakin bisa menunjukkan dirinya," katanya.

Hambatan sekaligus beban berat yang ada di pundak wanita saat menghadapi stigma di masyarakat, sempat membuat Arumi mengalami perdebatan di dalam dirinya sendiri. Bagaimana wanita itu bila sudah menikah, otomatis akan banyak mengubah jati dirinya dan itu bukan sesuatu yang mudah, melainkan sebuah pengorbanan besar.

"Ketika wanita sudah menikah, especially nama belakangnya jadi ada nama suaminya, jadi kalau Lebaran ya pulangnya ke rumah mertua dulu, baru bisa pulang ker umah orangtua beberapa hari setelahnya dan biasanya, saudara yang ngumpul di sana sudah tinggal sedikit," kisahnya.

Baca Juga: IWD 2020: Wike Frinidya Sebut dalam Kelembutan Terdapat Kekuatan

2. Ternyata, mirisnya realita kehidupan sosial yang ia temui selama menjalankan tugas, melebihi adegan sinetron

IWD 2020: Dulu, Arumi Bachsin Tak Pernah Melihat Sisi Dunia yang Laindok.pribadi/ditaapw

Berbicara soal karier sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, menurutnya ini adalah anugerah. Tugas khusus yang datang dari langit untuknya, karena sang suami adalah Wakil Gubernur Jawa Timur.

dm-player

Saat ini, ia sudah menjalaninya dengan sepenuh hati meski awalnya hanya berusaha agar tidak membuat malu suami. Saat terjun langsung dalam program kerjanya, Arumi merasakan ada sesuatu yang membuka matanya hingga terpanggil sendiri.

Ini karena baginya, pekerjaannya saat ini telah memberikan warna baru untuk dapat melihat masyarakat jauh lebih nyata.

"Sesuatu yang saya tidak pernah tahu, ya tahu tapi di TV atau di script sinetron saya. Dulu saya berpikiran, sinetron kok lebay ya? Kok ada kehidupan kayak begini? Eh ternyata setelah turun langsung, duh lebih lebay aslinya. Saya melihat masalah-masalah sosial. Saya melihat banyak wanita-wanita sukses tetapi di saat yang bersamaan, saudara kita masih ada yang mengalami diskriminasi maupun kesenjangan sosial. Maka dari itu, yang bisa membantu merangkul teman-teman kita perempuan dan juga anak, adalah kita sendiri. Tak hanya laki-laki yang bisa mendiskriminasi kita, tapi terkadang kita juga suka lupa bahwa perempuan sendiri juga mendiskriminasi." sebutnya.

3. Perempuan harus bisa membela diri

IWD 2020: Dulu, Arumi Bachsin Tak Pernah Melihat Sisi Dunia yang Laindok.pribadi/ditaapw

Bagi Arumi, berdamai dengan diri sendiri itu termasuk meyakinkan hati. I'm proud to be a women karena secara harfiah, perempuan memang diciptakan penyayang sehingga dalam setiap decision making, perempuan itu memiliki hati dan itu bukan sebagai kelemahan.

Meski di dalam kelembutan, namun tersimpan kekuatan, sehingga Arumi menekankan bahwa pentingnya bagi semua perempuan bahkan dari usia dini, untuk bisa memiliki kemampun membela diri, baik fisik maupun membela diri secara mental.

Soal mental inilah yang paling sulit. Membela diri bagi seorang perempuan itu, bukan berarti kemudian jadi menantang atau congkak. Tetapi, ada satu dasar yang harus dipunyai yaitu self value.

Ketika seorang perempuan tahu betapa berharganya dirinya, betapa berharganya pikiran dan hatinya, secara otomatis dia akan tahu saat untuk membela dirinya ketika terjadi diskriminasi dari siapa pun.

Acara International Women's Day bertema #EachForEqual merupakan pertemuan independen yang diinisiasi oleh IDN Times sebagai komitmen untuk mengapresiasi para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak di berbagai bidang.

Dalam acara yang disponsori oleh PT. Petrokimia Kayaku dan Indofood ini, para pembicara juga akan membentuk jejaring perempuan profesional lintas profesi sehingga bisa menimbulkan semangat para Millenials yang hadir untuk berkarya di bidang yang digeluti.

Maju terus perempuan Indonesia!

Baca Juga: IWD 2020: Wasit Deliana Fatmawati Berprestasi Melalui Sepak Bola

Ditaapw Photo Writer Ditaapw

- Seniman -

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya