Butuh Penanganan Khusus, Ini 6 Cara Efektif Mengatasi Jerawat Hormonal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti namanya, jerawat hormonal berkaitan dengan fluktuasi hormon. Meskipun biasanya dikaitkan dengan fluktuasi hormon selama masa pubertas, jerawat hormonal juga dapat memengaruhi orang dewasa dari segala usia dan sangat umum terjadi pada perempuan, utamanya karena menstruasi dan menopause. Jerawat hormonal dapat muncul berupa komedo, komedo putih, jerawat, hingga kista.
Pada kasus jerawat hormonal yang ringan, jerawat ini masih bisa diatasi dengan produk yang dijual bebas. Namun, jika jerawat hormonal terbentuk berupa kistik atau parah, jerawat ini perlu diatasi dengan cara khusus. Berikut ini beberapa cara mengatasi jerawat hormonal.
1. Kontrasepsi oral
Menurut laman Healthline, kontrasepsi oral yang biasa digunakan untuk pengobatan jerawat mengandung etinilestradiol ditambah drospirenon, norgestimate, atau norethindrone. Kombinasi bahan ini menargetkan hormon yang berkontribusi pada jerawat. Ini bisa sangat membantu selama puncak hormon, seperti selama ovulasi.
Akan tetapi, kontrasepsi oral tidak disarankan bagi kamu yang memiliki riwayat pembekuan darah, tekanan darah tinggi, atau kanker payudara. Selain itu, tidak disarankan bagi perokok.
2. Obat antiandrogen
Terapi oral ini membantu mengurangi jumlah kelebihan androgen yang dapat menyebabkan jerawat hormonal. Dilansir laman SELF, obat antiandrogen, seperti pil spironolakton, bekerja dengan cara memblokir reseptor androgen untuk mengurangi tindakan dan efek testosteron dalam tubuh.
Ketika diberikan dalam dosis rendah, spironolakton bekerja dengan baik untuk memperbaiki jerawat kistik dan menurunkan produksi minyak secara keseluruhan di kulit.
3. Perawatan topikal dengan benzoil peroksida
Menurut laman Byride, sejauh ini, obat topikal terbaik untuk jerawat adalah benzoil peroksida. Bahkan, antibiotik pun tidak bisa mengalahkan kemampuan benzoil peroksida dalam hal membunuh bakteri dan membersihkan pori-pori untuk waktu yang lama. Sifat antimikroba dari benzoil peroksida ini membuatnya ampuh untuk menghilangkan bakteri penyebab jerawat dan mencegah jerawat datang kembali.
Untuk manfaat maksimal, cobalah gunakan benzoil peroksida dalam konsentrasi mulai dari 2,5 hingga 10 persen. Benzoil peroksida juga bekerja paling baik bila dibiarkan di kulit dalam bentuk losion ringan walaupun beberapa pembersih dan masker yang mengandung benzoil peroksida tetap bisa menempel di kulit dalam konsentrasi yang efektif setelah dibilas.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Perawatan Sederhana untuk Mengatasi Jerawat pada Kulit Remaja
4. Batasi konsumsi produk susu
Studi telah menunjukkan bahwa produk susu dapat memperburuk jerawat, menurut laman Schweiger Dermatology. Sebab, produk susu terbukti merangsang produksi testosteron pada orang yang mengonsumsinya dan lonjakan testosteron dapat memperburuk jerawat. Susu juga secara alami mengandung hormonnya sendiri, seperti estrogen, yang dapat memengaruhi keseimbangan hormonal seseorang.
Bahkan, efek ini dapat makin buruk pada produk susu bebas lemak. Ini karena menghilangkan lemak dari produk susu akan menyebabkan produk ini diserap tubuh lebih cepat, yang berarti lonjakan hormonal terjadi lebih cepat.
5. Kendalikan stres
Stres dan gelisah tidak hanya buruk bagi kesehatan tetapi juga memperburuk masalah kulit. Menurut laman Byride, stres memicu pelepasan berbagai hormon yang bisa memicu respons peradangan di tubuh. Peradangan adalah faktor yang menyebabkan munculnya jerawat kistik.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres adalah olahraga, menerapkan gaya hidup sehat, dan cukup tidur. Olahraga membantu memelihara sel-sel kulit dan menjaganya tetap sehat karena meningkatkan aliran darah. Sementara, tidur berguna untuk melawan stres dan membantu tubuh serta sistem hormonal berfungsi dengan baik.
6. Retinoid
Jika jerawat hormonal yang kamu alami termasuk ringan, kamu mungkin bisa menggunakan retinoid topikal. Saat ini, banyak tersedia krim, gel, dan losion retinoid yang bisa kamu dapatkan tanpa resep. Namun, kamu juga bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan resep retinoid dengan formula yang kamu butuhkan. Sebab, produk yang diresepkan dokter sering kali merupakan yang paling efektif untuk menjaga kulit tetap bersih secara konsisten.
Akan tetapi, jika kamu menambahkan retinoid topikal ke rejimen, penting untuk selalu mengoleskan tabir surya setiap hari. Sebab, retinoid dapat meningkatkan risiko sengatan matahari.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi jerawat hormonal. Walaupun cara di atas mungkin tidak benar-benar membuat kulitmu bersih dari jerawat hormonal, setidaknya cara di atas mampu mengurangi timbulnya jerawat yang disebabkan karena hormon.
Baca Juga: Lebih Alami, Rekomendasi Masker Organik untuk Pencerah hingga Jerawat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.