Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 

#IDNTimesLife Menyajikan keindahan kain wastra nusantara 

Mengusung tema 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya', pagelaran fashion show Karya Kreatif Indonesia KKI 2020, hadir secara virtual pada Minggu (22/11/2020) pukul 15.00 WIB. Tak seperti tahun sebelumnya, pagelaran 379 UMKM binaan Bank Indonesia (BI) produk kain, kerajinan, makanan, dan minuman termasuk kopi diadakan secara online karena pandemik. 

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, memberikan sambutan pada acara yang mengangkat kain tradisional tersebut. Tak hanya itu, desainer Didiet Maulana dan Ayu Dyah Andari menampilkan karya kolaborasi mereka dengan sejumlah UMKM lokal. Jadi penutup di seri ketiga, berikut fashion show KKI 2020 dengan nuansa kearifan lokal yang kental. 

1. Meski dilakukan secara virtual, minat dan antusiasme pengunjung dan UMKM pada KKI 2020 tidak berkurang

Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI pada KKI (Karya Kreatif Indonesia) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

Keragaman motif kain tradisional Indonesia banyak yang terinspirasi dari budaya serta ragam flora dan fauna di masing-masing daerah. Kekayaan budaya Indonesia yang terkandung dalam sebuah karya kain nusantara, perlu diwariskan dan dilestarikan ke generasi penerus bangsa. KKI merupakan salah satu wadah untuk menampilkan produk premium yang dihasilkan oleh UMKM binaan BI. 

Hadir menyambut seri ke-3 KKI 2020, Destry mengatakan bahwa minat dan antusiasme baik dari pengunjung atau para UMKM itu sendiri tak berkurang. Dalam 2 seri sebelumnya, tercatat sudah sebanyak 53.153 pengunjung di halaman web KKI. Kemudian transaksi yang terjadi selama 2 seri KKI kemarin adalah sebesar 10,48 miliar dan jumlah UMKM yang ikut secara virtual mencapai 379 UMKM. 

2. Tak hanya membina UMKM, BI berkolaborasi dengan desainer tanah air untuk menambah nilai jual kain nusantara

Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 Koleksi desainer Didiet Maulana dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

BI bekerja sama dengan desainer nasional dalam mengolah karya kreatif UMKM binaan BI sehingga mampu menghasilkan produk turunan yang bernilai tambah tinggi. Kerja sama dengan desainer bertujuan untuk menghasilkan perbaikan kualitas karya kreatif UMKM supaya lebih mengikuti selera pasar.

Ke depannya, kolaborasi ini bisa jadi sarana promosi kepada pemakai pencipta kain dan dan masyarakat luas untuk memasarkan secara internasional melalui peragaan yang diikuti para desainer.

"Pada setiap KKI, BI menampilkan penciptaan nilai tambah produk kain nasional hasil olah kreatif UMKM kurator dan desainer, hingga produk lokal yang merupakan warisan budaya daerah tersebut dapat mengikuti tren pasar.  Khususnya untuk kaum muda millennial, yang saat ini mendominasi dalam demografi. Kami melihat kaum muda dan millennial banyak yang semakin cinta kain nusantara. Kami mengajak millenial untuk mencintai dan memakai wastra sebagai local pride national identity", tambah Destry.

3. Sejumlah 46 wilayah binaan BI memamerkan kekhasan hasil produksi mereka pada KKI tahun kelima

Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 Nurina Lestarianingrum, Pemilik UMKM Tenun Tugu Mas, dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

Setiap kantor perwakilan BI memiliki ciri hasil produksi sendiri. Misal pada kantor perwakilan BI Kota Solo, motif batik Solo yang dikenal antara lain batik Solo jenis parang, motif batik Solo jenis barong, motif batik Solo jenis kawung dan motif batik Solo jenis sawat.

dm-player

Lain lagi dengan kantor perwakilan BI provinsi Kepulauan Riau yang menghadirkan batik Gonggong. Batik Gonggong menggambarkan biota laut yang banyak ditemukan di wilayah Kepulauan Riau.

Begitu pula dengan tenun Yogyakarta yang merupakan produksi kain Alat Tenun Bukan Mesin (ATBN) dengan material dasar benang sutra. Nurina Lestarianingrum, pemilik UMKM Tenun Tugu Mas Yogyakarta, menambahkan bahwa awal berdirinya tenun Tugu Mas sebenarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan orang lain.

Ia berharap rumah produksi ini bisa jadi wadah mereka berkarya, mengangkat lurik sebagai warisan budaya Yogyakarta, dan memasarkan ke pasar nasional dan internasional. 

Baca Juga: IKAT Indonesia x Lasouk Merilis Sajadah Bermotif Keindahan Tanah Air

4. Desainer Ayu Dyah Andari merancang gaun pesta dengan kombinasi kain tenun lurik sutra Yogyakarta

Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 Desainer Ayu Dyah Andari dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

Desainer Ayu Dyah Andari ikut memeriahkan acara dengan menyuguhkan gaun pesta dan wedding yang dikombinasikan kain lurik sutra Yogyakarta. 

"Jadi waktu pertama kali kita dapat tenun ini, kita langsung happy. Memang kita lagi suka motif kain garis-garis. Terus waktu itu tanya, 'ini kain apa?' Kita kaget kok kain lurik kayak gini, kayak katun lembut. Kita baru tahu bahwa ternyata ini ya kain lurik Jogja sutra dan baru kali ini aku pegang. Warnanya itu monoton, kayak 2 warna aja, kesannya memang maskulin. Jadi tantangan itu sendiri adalah bagaimana caranya membuat kain ini ketika sudah jadi baju, tetap khas Ayu Dyah Andari yang sangat feminin," lanjutnya. 

Desainer dengan ikon gaya hijab feminin ini meletakkan motif tertentu, seperti aksen chantilly atau bunga mawar dengan bahan swarovski dan organdi. Ia ingin mengangkat kain lurik sebagai bintang utama, meski mengaku bahwa menggabungkan bahan itu memang sedikit rumit. 

5. Sementara desainer Didiet Maulana ingin menonjolkan kain Tanimbar bermotif garis-garis dengan kisah dan cerita filosofis dibaliknya

Tenun Lurik Jogja sampai Kain Tanimbar, 379 UMKM Hadir dalam KKI 2020 Desainer Didiet Maulana dalam Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 'Wastra Nusantara Balut Millennial Bergaya'. Minggu, 22 November 2020. IDN Times/Fajar Laksmita

Kolaborasi dengan BI adalah sebuah platform untuk Didiet agar bisa mengenalkan kain nusantara, terutama untuk kali ini adalah kain dari Tanimbar. Bagi Didiet, BI tidak hanya memberikan sarana untuk promosi, tetapi juga pelatihan dari hulu ke hilir. 

"Menariknya dari kain Tanimbar adalah ada cerita dan filosofinya. Motif garis-garis tidak hanya menjadi garis, tapi juga merangkum kisah yang ada di Tanimbar. Kain Tanimbar juga bisa digunakan sebagai evening dress atau baju untuk kerja. Tapi pada saat yang  sama, juga nyaman dikenakan. Uniknya adalah kain itu teksturnya terlihat tebal tapi nyaman. Jadi harus melihat dan memegang dahulu, betapa nyamannya kain Tanimbar ini," lanjut Didiet. 

Itu tadi beberapa ulasan singkat pagelaran virtual fashion show KKI 2020. Acara ini diharapkan dapat melestarikan kain wastra sekaligus menambah nilai jual untuk didistribusikan di pasar nasional dan internasional. 

Baca Juga: Bertema OASE, 9 Busana Muslim Karya Ayu Dyah Andari di MUFFEST 2020

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya