Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa Pandemik

#IDNTimesLife Kiat mencari celah di tengah keterbatasan

Perempuan menjadi salah satu pihak yang terkena imbas Pandemik COVID-19 dari segi bisnis. Namun, hal ini justru menjadi celah untuk menemukan kekuatan, tantangan, dan peluang bagi pengusaha perempuan dalam memberikan apa yang dibutuhkan pasar.

Pada peringatan International Development Week 2021, NSLIC/NSELRED Project yang didukung oleh Pemerintah Kanada menyelenggarakan webinar bertajuk "Women's Roles in Business and Leadership during the Global Pandemic: Strengths, Challenges, and Opportinities" pada Kamis (11/2/2021).

Berbagai narasumber perempuan hadir membagikan pengalamannya. Ubah bencana jadi peluang, berikut  titik balik perempuan dalam dunia bisnis di masa pandemik.

1. Intervensi bidang ekonomi sangat penting untuk meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender

Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa Pandemikpexels.com/fauxels

Dilansir Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), survei dari Social Norms, Attitudes and Practices (SNAP) 2020 mengambil sampel 6 ribu laki-laki dan perempuan di Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Fokus dalam survei ini menyoroti norma gender lingkungan dan perspektif kepemimpinan kerja.

Hasilnya menyebutkan bahwa responden yang bekerja di perusahaan yang didominasi laki-laki memiliki sikap dan preferensi yang lebih tradisional mengenai kepemimpinan dibandingkan mereka yang berada di kelompok bukan pekerja. Artinya, masih ada ketidakseimbangan pandangan mengenai peran dan kepemimpinan perempuan di tempat kerja. 

Pada peringatan IDW2021 secara virtual ini, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Agustina Erni, menuturkan bahwa ada kesenjangan yang masih tinggi di bidang ekonomi antara perempuan dan laki-laki. Ia menekankan apabila intervensi bidang ekonomi sangat penting untuk meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender. 

"Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan baru 53 persen sementara laki-laki 82 persen. Ini berarti potensi perempuan masih bisa diberdayakan, termasuk pelaku ekonomi dan usaha. Untuk bidang ekonomi melakukan pendekatan pengarusutamaan gender. Ini bagaimana aspirasi laki-laki dan perempuan diperhatikan. Jadi tidak boleh satu perempuan pun, yang tidak mendapatkan pelayanan dari pemerintah," tambahnya.

2. "Sebetulnya orang hidup itu mengelola pikiran", terang Anne Avantie saat ditanya pandangan tentang diskriminasi perempuan

Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa PandemikAnne Avantie dalam webinar International Development Week 2021. Kamis (11/2/2021). IDN Times/ Fajar Laksmita

Dilansir Weforum, berdasarkan data The Global Gender Gap Index 2020, Indonesia masih berada di peringkat 85 dari 153 negara dengan skor 0.70, yang mana angka ini belum mengalami perubahan sejak tahun 2018. Saat menjadi pembicara IDW2021 oleh Pemerintah Kanada yang dirayakan pada 7-13 Februari 2021 ini, desainer Anne Avantie membagikan pandangannya terhadap isu diskriminasi perempuan. 

"Sebetulnya orang hidup itu mengelola pikiran. Kalau pikiran kita ngomong diskriminasi perempuan berarti yang ada diskriminasi perempuan. Kalau pikiran kita baik, maka sebenarnya diskriminasi itu tidak ada", ungkap pelopor kebaya kontemporer itu.

Pemilik bisnis kuliner Dapur Ndeso Anne Avantie itu juga menekankan tentang pentingnya branding bagi pebisnis di masa pandemik.

"Orang pintar itu harus berpikir cerdas, kita harus membangun brand dan nama. Sehingga di saat seperti ini, Tuhan itu membuka jalan. Saya tidak pernah bersembunyi ketika berbuat baik, masalah orang suka tidak suka, saya tidak bisa memaksakan itu", tuturnya.

Baca Juga: Kiat Cegah Burnout bagi Jurnalis di Masa Pandemik

3. Chef senior Sisca Soewitomo paparkan kiat sukses berbisnis kuliner

dm-player
Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa PandemikChef Sisca Soewitomo dalam webinar International Development Week 2021. Kamis (11/2/2021). IDN Times/ Fajar Laksmita

Menceritakan pengalaman ketika pertama kali masuk di dunia kuliner, siapa sangka jika cita-cita awal Sisca Soewitomo adalah menjadi dokter. Keinginannya mulai beralih saat Chef kelahiran Surabaya itu ingin membantu perekonomian keluarga, lalu masuk Akademi Trisakti jurusan Perhotelan.

Dengan kegigihannya, Chef senior tersebut lantas mendapatkan beasiswa dari American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika. Ketika ditanya apa saja kiat sukses berbisnis kuliner, ia kemudian berujar jika mengelola makanan itu perlu diberi bumbu cinta.

"Ibu-ibu pengelola UMKM, semua mengelola dengan rasa cinta. Pegang itu sebagai pegangan ibu. Saya mau bikin sup buntut, tapi rasa akhir itu tergantung dari tangan masing-masing. Lihat saja lomba masak membuat nasi goreng, begitu mereka masak, tentu memiliki rasa yang berbeda. Hati dengan rasa cinta yang membuat semua ini menjadi bagian yang sangat menggoda selera", tambahnya.

4. Susi Pudjiastuti bercerita jika usaha Susi Air miliknya sempat berhenti di bulan-bulan awal pandemik

Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa PandemikSusi Pudjiastuti dalam webinar International Development Week 2021. Kamis (11/2/2021). IDN Times/ Fajar Laksmita

Pengusaha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa bisnisnya sempat berhenti di bulan-bulan pertama adanya COVID-19. Namun dengan melakukan strategi efisiensi, usaha maskapai penerbangan Susi Air mulai terbang kembali. 

"Orang sekarang di rumah akhirnya belanja online. Berhenti mengeluarkan uang ketika kamu gak memerlukannya. Minimalisasi beban pengeluaran karena kita tahu bahwa COVID-19 belum berhenti dalam setengah tahun lagi. Vaksinasi Indonesia perlu satu tahun, ya kita harus satu tahun berhemat", pungkasnya. 

Ketika ditanya saran untuk pelaku ekonomi yang baru memulai usaha di masa pandemik, perempuan kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 itu  lantas menganjurkan untuk investasi dengan aset mati.

"Kalau bisa dijual untuk modal kerja jual saja. Saya pikir sekarang waktunya do business. Sell for what you need. Confident karena apa yang anda mulai sekarang, walaupun pulih COVID-19, gak sama lagi. Kita saja sudah transforming, Susi Air transforming. Saya juga transforming", tambahnya. 

5. Beberapa bidang usaha mengalami peningkatan dan memiliki peluang besar untuk berkembang

Titik Balik Perempuan dalam Dunia Bisnis di Masa Pandemikpexels.com/fauxels

Pengusaha dan Ketua Asosiasi Wanita Indonesia Suryani Motik, memaparkan bahwa meski banyak bisnis yang terdampak, namun sebagian juga ada yang survive. Sektor usaha yang terdampak COVID-19 mencakup bidang industri pariwisata, properti, restoran, dan Event Organizer. Sementara bidang usaha yang meningkat adalah bahan kebutuhan pokok, perusahaan farmasi, transportasi, E-commerce, dan makanan beku. 

Dilansir Center for Creative Leadership, ada lima pembuktian yang bisa dilakukan perempuan pada organisasi yang mereka naungi. Satu di antaranya adalah menciptakan right network. Dalam hal ini hubungan baik dengan akses informasi tepat yang akan memunculkan peluang lain. 

Suryani Motik menutup acara IDW2021 ini dengan pemaparan tentang kekuatan perempuan yang perlu dipahami selama menghadapi pandemik. 

"Ability to multitasking dimiliki oleh perempuan. Kemampuan beradaptasi satu kondisi ke kondisi lain itu di perempuan lebih bagus. Understanding, kita lebih banyak mau mendengar. Perusahaan, di mana pekerjanya ada perempuan atau pemimpin perempuan jauh lebih produktif. Relationship building itu juga kemampuan perempuan dibanding laki-laki. Ini semuanya modal yang baik untuk berusaha", ungkapnya.

Itu tadi pemaparan dari acara IDW2021oleh Pemerintah Kanada. Semoga kisah inspiratif pebisnis sukses perempuan tadi bisa menginspirasi kamu.

Baca Juga: Pebisnis Perempuan Hadapi Tantangan yang Lebih Berat akibat Pandemik

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya