10 Hal yang Perlu Dihindari Sebelum dan Setelah Injeksi Kulit

- Makeup segera setelah injeksi kulit bisa menyebabkan infeksi atau iritasi, beri jeda 30 menit hingga kulit menutup kembali secara alami sebelum menggunakan riasan.
- Penggunaan gua sha dan jade roller setelah injeksi dapat menyebabkan filler bergeser, disarankan untuk menunggu satu hingga dua minggu sebelum melakukan pijat wajah.
- Perawatan gigi seperti pembersihan atau penambalan perlu dihindari dua minggu sebelum atau sesudah injeksi karena bisa memicu peradangan yang memengaruhi area injeksi.
Injeksi kulit seperti botox atau filler jadi pilihan populer untuk tampil awet muda tanpa operasi. Meski prosedurnya cepat, tetap ada hal-hal penting yang perlu kamu hindari sebelum dan sesudah perawatan.
Hasil injeksi tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk atau keahlian dokter, tapi juga dipengaruhi oleh kebiasaan harianmu. Untuk itu, kenali apa saja yang sebaiknya dihindari agar hasil perawatan makin maksimal dan tahan lama. Simak panduan lengkapnya di artikel ini, yuk!
1. Makeup

Menggunakan makeup segera setelah injeksi kulit sebenarnya bukan ide yang bijak, meskipun terlihat sepele. Pasalnya, setelah disuntik, kulit memiliki luka mikro yang membuatnya lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dari produk rias. Oleh karenanya, jika makeup digunakan terlalu cepat, risiko infeksi atau iritasi bisa meningkat, apalagi jika aplikatornya tidak steril.
"Titik bekas suntikan di kulit masih terbuka dan rentan, jadi sebaiknya hindari memakai produk yang bisa saja mengandung bakteri karena berisiko menyebabkan infeksi," kata Dr. Whitney Bowe, seorang dokter kulit selebritas bersertifikat, dilansir Byrdie.
Idealnya, beri jeda sekitar 30 menit hingga kulit menutup kembali secara alami sebelum memakai riasan. Saat kembali menggunakan makeup, aplikasikan dengan gerakan ke atas, terutama di area antara alis dan dahi. Hal ini bertujuan untuk mencegah zat aktif seperti botox berpindah ke area otot yang tidak diinginkan, yang bisa menyebabkan kelopak mata turun.
2. Gua sha dan jade roller

Gua sha dan jade roller memang tren dalam perawatan wajah, tetapi penggunaannya setelah injeksi bisa menyebabkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Ketika filler seperti Juvederm atau Restylane baru saja disuntikkan, posisinya belum sepenuhnya stabil di bawah kulit.
Dilansir Byrdie, menurut Britta Plug, facialist holistik, memijat wajah terlalu dini bisa menyebabkan filler bergeser dari area yang ditargetkan. Selain itu, gesekan dari alat tersebut bisa meningkatkan pembengkakan dan memar. Maka dari itu, Dr. Bowe merekomendasikan untuk menunggu satu hingga dua minggu sebelum melakukan pijat wajah.
3. Perawatan gigi

Siapa sangka, ternyata perawatan gigi juga perlu dihindari sebelum dan sesudah injeksi. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Robert Anolik, seorang dokter kulit bersertifikasi, dilansir Byrdie, perawatan gigi seperti pembersihan atau penambalan dapat memicu peradangan jika dilakukan terlalu dekat dengan waktu injeksi filler.
Prosedur gigi bisa menyebabkan bakteri memasuki aliran darah wajah yang bisa memengaruhi area injeksi. Walaupun risikonya kecil, komplikasi seperti infeksi atau reaksi inflamasi tetap mungkin terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memberi jeda sekitar dua minggu sebelum atau sesudah perawatan gigi.
4. Facial microcurrent

Facial dengan teknologi microcurrent bekerja dengan mengirimkan arus listrik mikro ke otot wajah, bertujuan untuk mengencangkan dan meremajakan kulit. Namun, jika dilakukan terlalu cepat setelah injeksi bisa mengganggu proses penyerapan zat, seperti botox atau filler. Selain hasil yang tidak optimal, juga bisa menyebabkan filler berpindah ke area yang tidak diinginkan.
Shamara Bondaroff, pendiri SB Skin, ahli estetika, dilansir Byrdie, menyarankan agar menunggu 10 hingga 14 hari sebelum menjalani perawatan ini. Memberi waktu bagi bahan yang disuntikkan untuk menyatu dengan jaringan kulit adalah kunci agar hasilnya tahan lama. Setelah menuggu, barulah kamu bisa kembali menikmati manfaat facial tanpa risiko.
5. Tidur setelah injeksi

Setelah injeksi seperti botox atau dysport, Dr. Bowe menyarankan untuk tetap dalam posisi tegak setidaknya selama empat jam. Hal ini bertujuan agar zat aktif yang disuntikkan tidak berpindah ke area yang tidak ditargetkan akibat gravitasi. Jika kamu langsung tidur atau berbaring, risiko terjadinya pergerakan zat meningkat dan ini bisa menyebabkan asimetri wajah atau efek samping lainnya.
Meskipun terdengar berlebihan, langkah ini telah terbukti efektif dalam memastikan hasil yang lebih presisi dan tahan lama. Tidur miring atau telungkup juga bisa memberikan tekanan pada wajah yang memperbesar risiko komplikasi. Maka dari itu, tetap terjaga dan aktif ringan selama beberapa jam pertama bisa sangat membantu.
6. Potong atau cuci rambut

Membasuh rambut di salon biasanya mengharuskan kamu menyandarkan kepala ke belakang dalam posisi tidak alami. Setelah injeksi wajah, terutama di area dahi atau pelipis, posisi ini bisa menyebabkan zat yang disuntikkan bergeser. Selain itu, tekanan dari mangkuk cuci rambut bisa memperburuk pembengkakan atau memar yang sudah ada.
Karena itu, sebaiknya hindari menjadwalkan perawatan rambut pada hari yang sama dengan injeksi. Beri jeda minimal beberapa hari untuk memastikan kulit pulih dan hasil injeksi menetap sempurna. Dengan perencanaan yang baik, kamu tetap bisa merawat rambut tanpa mengganggu hasil estetika wajahmu.
7. Yoga dan olahraga

Gerakan intens seperti downward dog dalam yoga atau aktivitas fisik berat bisa meningkatkan tekanan darah dan aliran darah ke wajah. Hal ini dapat memperparah pembengkakan atau bahkan menyebabkan penyebaran zat suntik ke area yang tidak diinginkan. Selain itu, alat olahraga seperti helm atau kacamata renang dapat menekan area injeksi dan memicu komplikasi.
Jadi, pastikan untuk menghindari olahraga selama setidaknya 24 jam setelah perawatan atau sesuai petunjuk dari tenaga medis. Memberi tubuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan perawatan adalah kunci keberhasilan prosedur ini. Setelah masa istirahat, kamu bisa kembali berolahraga dengan aman dan nyaman.
"Segala bentuk olahraga juga bisa memperburuk pembengkakan setelah injeksi," kata Dr. Robert Anolik, dilansir Byrdie.
8. Obat dan suplemen tertentu

Beberapa jenis obat dan suplemen juga dapat meningkatkan risiko memar setelah injeksi kulit. Misalnya, aspirin, ibuprofen, minyak ikan, dan vitamin E dikenal memiliki sifat pengencer darah. Jika dikonsumsi sebelum prosedur, mereka bisa menyebabkan perdarahan mikro di bawah kulit yang membuat bekas suntikan lebih jelas dan lama pulih.
Maka dari itu, penting untuk menghentikan konsumsi bahan-bahan ini beberapa hari sebelum injeksi. Tentu ini dilakukan dengan pertimbangan medis dan konsultasi terlebih dahulu, terutama jika kamu sedang dalam pengobatan tertentu. Dr. Anolik juga menyarankan, agar menghindari obat pengencer darah untuk sementara bisa membuat pemulihan lebih cepat dan hasil injeksi lebih halus.
9. Alkohol

Minum alkohol menjelang atau setelah prosedur injeksi bisa berdampak buruk pada proses penyembuhan kulit. Alkohol mengganggu fungsi platelet dalam darah yang membuat tubuh lebih sulit menghentikan perdarahan mikro akibat suntikan. Akibatnya, memar bisa terlihat lebih besar dan lama hilang, terutama jika kamu menerima filler.
Agar hasil injeksi maksimal, penting untuk tidak mengonsumsi alkohol setidaknya 24 jam sebelum dan sesudah prosedur. Ini adalah langkah pencegahan sederhana yang berdampak besar terhadap kualitas hasil akhir. Jika kamu menghindari alkohol sementara waktu, kamu memberi tubuh kesempatan lebih baik untuk pulih dan beradaptasi.
10. Mengompres es setelah botox

Mengompres dengan es memang terasa nyaman dan biasanya membantu meredakan bengkak. Namun untuk botox atau dysport, kompres dingin justru bisa menghambat penyerapan zat aktif oleh saraf, seperti yang dijelaskan oleh Dr. Bowe. Ini karena suhu rendah diketahui bisa memperlambat kerja botulinum toxin, sehingga hasil yang diharapkan jadi kurang maksimal.
Oleh karena itu, hindari untuk mengompres dingin setelah suntikan botox. Sementara itu, untuk filler, Dr. Bowe justru merekomendasikan penggunaan es setelah prosedur. Mengompres area suntikan dengan es dapat membantu meredakan pembengkakan tanpa memengaruhi efektivitas atau ketahanan filler di bawah kulit.
Dengan menghindari hal-hal di atas, kamu membantu tubuh memulihkan diri dengan optimal dan menjaga hasil injeksi tetap maksimal. Kalau masih ragu, silakan berkonsultasi langsung dengan tenaga profesional.