Cita Raya: HIKAYAT, Koleksi Spesial Modest Wear dengan Tenun Indonesia

"Pemain" besar di dunia wastra, Cita Tenun Indonesia, menghadirkan koleksi modest wear bertajuk "HIKAYAT". Koleksi yang hadir jelang momen Ramadan ini merupakan kolaborasi Cita Tenun Indonesia dan Lomma dengan lima desainer lokal ternama.
Berbeda dengan koleksi modest wear pada umumnya, peluncuran Cita Raya: HIKAYAT ini mengusung wastra tenun dari berbagai daerah di Indonesia. Empat jenama modest wear seperti IKYK, RiaMiranda Signature, Artke Stripes, dan Kami akan menampilkan koleksi modest wear yang sudah dimodifikasi dengan wastra tenun.
1. Apa itu HIKAYAT?

"Antara sejarah dan wastra tenun itu nyambung," ucap Dita Konar selaku Founder Lomma di press conference pada Senin (24/2/2025).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Di samping itu, Hikayat menjadi refleksi bagaimana perjalanan agama Islam di Indonesia serta tenun yang sama-sama memiliki cerita dan nilai.
"Kolaborasi ini menandakan titik temu modest wear dengan tenun yang masih belum banyak dieksplor. Sebagai ruang kreatif, Lomma ingin mendukung eksplorasi fashion seluas-luasnya, untuk itu kami mencoba mengkolaborasikan dua konsep fashion yang sudah punya komunitas masing-masing: tenun dan modest wear," sambung Dita Konar.
2. Lomma dan Cita Tenun Indonesia berkolaborasi dengan empat desainer lokal

Dalam rangka menyambut momen Ramadan, Cita Tenun Indonesia dan Lomma berkolaborasi dengan empat desainer lokal yang bergerak di sektor modestwear. Kolaborasi ini menggandeng KYK, RiaMiranda Signature, Artke Stripes, dan Kami, untuk membawakan karya-karya mereka dengan sentuhan tenun.
Sjamsidar Isa sebagai Pengurus Cita Tenun Indonesia Bidang Pengendali Mutu mengatakan bahwa wastra tenun harus menjadi kebangganan yang diperkenalkan kepada desainer-desainer Indonesia. Perempuan yang akrab disapa Tjammy ini sudah lama berkarya dengan Cita Tenun Indonesia melakukan pembinaan tenun di 14 provinsi dan 28 Kabupaten/Kota selama 16 tahun.
"Salah satu kegiatan yang terus menerus kami lakukan yaitu mengenalkan tenun kepada para desainer Indonesia. Menurut kami, mengangkat wastra Indonesia harus dilakukan bersama. Ini tanggung jawab kita semua, bukan Cita Tenun Indonesia saja. Dengan mengangkat wastra Indonesia sama dengan memberikan kehidupan yang lebih layak bagi pengrajin di desa," kata Tjammy.
3. Menghadirkan 52 looks womenswear dan menswear dengan sentuhan tenun

Pagelaran Cita Raya: Hikayat yang berlangsung pada 25 Februari 2024 di Hotel St. Regis Jakarta, menghadirkan 52 koleksi womenswear dan menswear dengan sentuhan tenun dari kolaborasi keempat jenama. Tenun yang dipakai akan dipadu dengan beragam palet warna dan siluet tetapi tetap mempertahankan karakter modestwear yang tertutup.
"(Tiap label) ada 12 look dengan tambahan 1 spesial look Wardah. Total semuanya 52 look. Dari 52 look, kita menspesialisasi penyebarannya modest wear. Ada yang memakai hijab dan non hijab," ungkap Anandia Putri Harahap selaku Founder dan Chief Creative Officer I Know You Know (IKYK).
Ragam tenun dipadukan dengan berbagai kain seperti katun dan linen. Masing-masing jenama tentu akan memasukkan unsur identitas mereka, misalnya diperkaya dengan teknik bordir dan patchwork untuk hasil yang lebih modern.
4. Cita Raya: Hikayat membawa tenun dari berbagai daerah binaan CTI di Indonesia

Hadirnya tenun gak lantas merusak penampilan. Justru, tenun bisa menjadi fashion statement ketika digunakan secara layering maupun tidak. Secara istimewa, koleksi ini menggunakan kain tenun asli dari para perajin lokal yang dibina oleh Cita Tenun Indonesia (CTI).
Adapun kain tenun tersebut memiliki keragaman teknik, corak, dan kombinasi warna, yang berasal dari berbagai daerah binaan CTI seperti Kalimantan Barat, Jawa Barat, Bali, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
5. Tren modest wear makin simpel, praktis, dan modern

IKYK, RiaMiranda Signature, Kami., dan Artkea Stripes, membawa interpretasi unik mereka terhadap kain tenun dalam modestwear. Tjammy mengatakan bahwa interprestasi unik para desainer menunjukkan fleksibilitas kain tenun dalam look yang modern dan kekinian. Tenun masih cocok untuk dipakai anak muda dengan gaya yang lebih simpel.
Founder Kami Idea Istafiana Candarini melihat adanya perubahan yang signifikan dari tren modest wear di zaman dulu. Sebagai pebisnis sekaligus desainer yang sudah membangun jenama Kami sejak 16 tahun lalu, ia melihat perkembangan tren fashion juga dipengaruhi oleh tren global. Kini, tren modest wear lebih simpel tanpa mengurangi sisi modern.
"Konsumen berpindah dari Milenial ke young generation. Kalau dari koleksi memang ready to wear dengan potongan yang gak rumit, ringan, dan bisa dipakai sehari-hari," kata Ria Miranda.
Dengan kolaborasi ini, Lomma dan Cita Tenun Indonesia berharap semakin banyak masyarakat yang tidak hanya mengapresiasi keindahan kain tenun, tetapi juga menjadikannya bagian dari gaya hidup sehari-hari, menenun kembali warisan budaya dalam keseharian yang lebih modern dan dinamis.