Irresistible Bazaar Dibuka Lagi, Tren di Kalangan Gen Z Jadi Sorotan

- Irresistible Bazaar resmi dibuka kembali di Grand Indonesia, fokus pada Gen Z
- Bazaar berkomitmen menjadikan koleksi branded lebih terjangkau dan mudah diakses oleh berbagai kalangan
- Gen Z memilih branded items bukan hanya sebagai tren, tapi juga ekspresi diri dan investasi jangka panjang
Jakarta, IDN Times - Irresistible Bazaar resmi dibuka kembali pada Rabu (30/10/2024) di Grand Indonesia, menghadirkan nuansa eksklusif dengan koleksi barang-barang branded pilihan. Ini merupakan kali kedua bazaar digelar di lokasi yang sama tahun ini, setelah sukses menarik minat pengunjung di bulan Juni.
Seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya, Irresistible Bazaar berkomitmen untuk menjadikan koleksi branded lebih terjangkau dan mudah diakses oleh berbagai kalangan. Namun, kali ini ada sesuatu yang baru dan menarik. Bazaar ini mulai mengarahkan fokus pada Gen Z, generasi yang semakin berani menunjukkan selera fashion mereka yang unik dan berkarakter.
1. Memiliki pandangan untuk memperluas pasar ke generasi Z

Karena tujuan utama Irresistible Bazaar adalah memudahkan para pencinta barang branded menjangkau berbagai merek, bazaar ini pun terbuka untuk semua kalangan. Menurut Marisa Tumbuan, Founder Preloved Branded Irresistible Bazaar, pendekatan ini menjadikan Irresistible Bazaar sebagai pegangan bagi pengunjung untuk memenuhi beragam tujuan, baik untuk mengoleksi barang maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“November adalah bazaar terakhir kami di 2024 dan sekaligus menandai ulang tahun ke-10. Jika ditanya tentang konsep baru, sebenarnya mirip-mirip dengan tahun sebelumnya. Namun, kali ini kami mulai memperluas jangkauan untuk Gen Z karena mereka sudah memasuki dunia kerja di berbagai segmen,” tutur Marisa saat wawancara dengan awak media pada Rabu (31/10/2024).
Keputusan untuk membuka jangkauan ke Gen Z didasarkan pada karakteristik mereka yang lebih menyukai hal-hal praktis, bukan sekadar mengikuti tren. Untuk itu, Marisa menyediakan tenant dengan beragam pilihan kebutuhan, mulai dari tas, sepatu, hingga aksesori trendi seperti Labubu.
2. Gen Z juga punya gaya dan preferensi barang branded yang dibilang "unik"

Gen Z sekarang gak cuma soal gaya, tapi juga sangat memperhatikan kenyamanan dan fungsi saat memilih branded items. Sepatu jadi salah satu contoh paling menarik, di mana banyak Gen Z berburu koleksi hasil kolaborasi dari beragam brand besar, seperti Gucci x Adidas atau New Balance x Miu Miu. Kolaborasi-kolaborasi ini mencuri perhatian karena memberi nuansa unik yang mengaburkan batas antara dua brand yang juga menjadi tren di kalangan Gen Z
Marisa menjelaskan, “Aku lihat ya, Gen Z udah gak terlalu mengkotak-kotakkan item tertentu. Mereka suka memakai barang branded dari ujung rambut sampai ujung kaki, bahkan aksesori kecil seperti Labubu yang sekarang jadi hits sebagai bag charm pun mereka perhatikan.”
Fashion bagi Gen Z bukan lagi sekadar tren, tapi ekspresi diri yang menunjukkan siapa mereka dengan setiap detail dipilih cermat untuk mencerminkan identitas masing-masing. Menurut Marisa, Gen Z kini gak takut untuk tampil beda dan memilih item yang out of the box, menunjukkan kalau mereka gak sekadar mengikuti arus atau tren FOMO, tapi benar-benar memakai fashion sebagai ruang ekspresi yang bebas.
3. Tas branded dilihat sebagai investasi, tren ini juga kian dilirik Gen Z yang lebih pilih brand Eropa

Jika di China Gen Z mulai beralih ke tas lokal ketimbang tas branded asal Barat, situasinya agak berbeda di Indonesia. Gen Z di sini masih lebih memilih tas-tas dari brand Eropa ketimbang merek lokal.
Selain aspek gaya dan kualitas, tas branded asal Barat dianggap sebagai bentuk investasi yang lebih aman. Nilai jualnya yang tetap tinggi ketika dijual kembali membuatnya lebih menarik di mata generasi muda Indonesia yang kian paham tentang investasi fashion.
Dengan kesadaran finansial yang lebih maju, Gen Z Indonesia semakin kritis dalam memilih produk. Tas branded dari Barat bukan sekadar simbol status, tetapi juga aset yang bisa bernilai stabil atau bahkan meningkat dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, Gen Z juga melihat keuntungan jangka panjang, menjadikan fashion sebagai bagian dari strategi finansial mereka.
"Kalau karakter Indonesia masih lebih nyaman dan lebih pede untuk menyimpan sesuatu barang yang nanti masih ada nilai jualnya. Jadi kalau bosan, mereka bisa menjualnya lagi karena masih memiliki nilai dan uangnya bisa untuk membeli barang yang lain. Tetapi, kalau mereka membeli brand yang belum establish di dunia itu kan belum tentu bisa," ujarnya.
4. Bukan hanya tas, Gen Z juga menyukai sport gear yang kerap berkolaborasi dengan brand ternama

Gen Z kini gak hanya fokus pada gaya, tapi juga kenyamanan dan fungsi dalam memilih branded items. Contohnya sepatu, yang kini banyak diburu berkat kolaborasi unik antara brand besar, seperti Gucci x Adidas atau New Balance x Miu Miu. Kolaborasi-kolaborasi ini sukses menarik perhatian Gen Z karena memberikan kesan tanpa batas antara satu brand dengan lainnya.
"Aku lihat ya Gen Z udah gak terlalu mengkotak-kotakan item tertentu. Karena aku lihat Gen Z juga suka memakai barang branded dari ujung rambut sampai di kaki, bahkan kini aksesori juga mereka perhatikan ya, seperti Labubu yang jadi bag charm," ungkap Marisa.
Pilihan fashion ini juga menunjukkan seberapa besar perhatian mereka pada setiap detail. Menurut Marisa, kini Gen Z pun melihat fashion untuk mengekspresikan identitas dan menujukkan keunikan mereka, tanpa takut mengikuti arus tren atau FOMO.
5. Dengan preferensi gaya masing-masing, Gen Z pun lebih menyukai style yang dapat membedakan mereka dengan orang lain

Marisa juga melihat bahwa Gen Z memiliki ciri khas yang kerap membedakannya dengan generasi lain. Lebih ekspresif dan gak takut tampil beda, Gen Z selalu berusaha menjaga gaya yang mencerminkan karakter mereka, jadi selalu on-point di berbagai kesempatan.
"Dalam hal menampilkan diri sendiri, branding diri mereka tuh udah masing-masing. Makanya kenapa reels itu Instagram itu sekarang berwarna banget ya karena itu. Mereka mau sisi yang berbeda dan memiliki pandangan yang gak mau sama dengan gaya orang lain," pungkasnya.
Gak heran kalau Irresistible Bazaar juga menyediakan tenant-tenant dengan berbagai pilihan menarik, termasuk brand mewah yang lebih terjangkau buat memenuhi selera Gen Z. Dibuka mulai tanggal 30 Oktober hingga 3 November, tertarik mampir untuk cari inspirasi dan upgrade gayamu di sini?