Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis Paes Sesuai Pakem, Ada Paes Ageng hingga Paes Dadasa!

Luna Maya (Instagram.com/lunamaya)
Luna Maya (Instagram.com/lunamaya)
Intinya sih...
  • Paes Solo Basahan memiliki warna hijau kegelapan dan terdiri atas 4 bagian: gajahan, pengapit, penitis, dan godheg.
  • Paes Solo Puteri berwarna hitam pekat, juga terdiri dari gajahan, pengapit, penitis, dan godheg.
  • Paes Dadasa merupakan gaya rias khas pengantin dari suku Bugis dan Makassar yang memiliki bentuk menyerupai kelopak bunga teratai.

Perbincangan soal riasan paes kembali mencuat ke permukaan setelah pernikahan Luna Maya beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Banyak warganet mempertanyakan paes yang dikenakan Luna karena dinilai tidak sesuai dengan pakem adat Jawa. Menanggapi hal itu, Luna pun memberikan klarifikasi lewat konten yang diunggah oleh Comic 8 Revolution bertajuk 'Jakarta Reception? Luna Maya Reveals the Details at Haji Igun Boutique!', bahwa pilihan tersebut sepenuhnya disesuaikan dengan impiannya sejak lama. Ia memang menginginkan tampilan minimalis yang mengambil unsur dari beberapa jenis paes dan memilih untuk memadukan antara gaya Paes Putri Yogya dan Paes Ageng, meski akhirnya tidak sepenuhnya pakem.

"Aku suka the cleaness atas sanggulnya, tapi aku mau paesnya tuh yang sebenarnya Paes Putri Yogya yang simpel polos. Aku pengin seminimalis mungkin. Aku minta maaf kalau akhirnya jadi perbincangan yang mengkritik keputusanku," tutur Luna Maya dalam konten tersebut.

Fenomena ini membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang pentingnya mengenal jenis-jenis paes dalam adat Jawa. Paes bukan sekadar hiasan, tapi memiliki nilai filosofis dan simbolis yang tinggi. Setiap jenis paes punya makna serta pakem tersendiri dan biasanya digunakan sesuai dengan status sosial atau adat daerah tertentu. Paes sendiri merupakan riasan pengantin perempuan yang bentuknya semacam lekukan di bagian dahi hingga ujung rambut. Yuk simak di bawah ini ragam jenis paes, mulai dari Paes Ageng hingga Paes Dadasa!

1. Paes Solo Basahan

snapins-ai_3081132894295251195.jpg
Riasan paes (instagram.com/teadatubachtiar)

Pertama, ada Paes Solo Basahan yang karakternya terbilang cukup unik. Paes ini tidak seperti paes pada umumnya yang memiliki warna hitam. Paes Solo Basahan menonjol dengan warna hijau kegelapan. Bentuk dari paes ini tersusun atas empat bagian, yaitu gajahanpengapitpenitis, dan godheg.

Gajahan merupakan lengkungan yang letaknya tepat di bagian dahi. Lalu ada pengapit, runcingan yang ada di sisi kiri dan kanan gajahan. Berikutnya ada penitis, lengkungan yang bentuknya lebih kecil di area kanan serti kiri. Sedangkan godheg memiliki lengkungan bak kuncup bunga di bagian pelipis.

2. Paes Solo Puteri

Screenshot_20250619_212256_Instagram.jpg
Ngunduh Mantu Alyssa Daguise (instagram.com/alalyssalovers.com)

Berikutnya, ada Paes Solo Puteri yang sebenarnya bentuknya mirip dengan Solo Basahan. Hanya saja, warna dasarnya hitam pekat. Cara membuat paes ini adalah menggambar polanya terlebih dahulu.

Lalu, aplikasikan pidih (krim untuk membuat paes) menggunakan alat welat. Nantinya, pidih akan mengisi seluruh warna dasar di keseluruhan paes. Sama seperti Solo Basahan, Paes Solo Puteri juga terdiri dari gajahan, pengapit, penitis, dan godheg.

3. Paes Dadasa

snapins-ai_2707190061912182814.jpg
riasan paes (instagram.com/house_of_liza)

Paes Dadasa dikenal sebagai gaya rias khas pengantin dari suku Bugis dan Makassar. Gaya paes ini memiliki bentuk menyerupai kelopak bunga teratai yang terbuka, menciptakan siluet anggun di dahi pengantin.

Bunga teratai yang menjadi inspirasi paes ini, bukan sekadar simbol estetika, tetapi juga dipercaya sebagai lambang kesucian dan kemurnian dalam budaya Sulawesi Selatan. Karena itu, paes ini sarat makna spiritual sekaligus memperkuat kesan sakral dalam pernikahan.

4. Paes Gigi Haruan

snapins-ai_2097757049333763570.jpg
riasan paes (instagram.com/irwanriady)

Suku Banjar dikenal memiliki ciri khas unik dalam riasan pengantinnya, salah satunya melalui paes Gigi Haruan. Paes ini dibentuk dari garis hitam pekat di sepanjang tepi rambut yang menyerupai gigi ikan gabus, menampilkan kesan tegas sekaligus anggun.

Meski dianjurkan mengikuti pakem, paes Gigi Haruan tidak memiliki ketentuan baku terkait jumlah 'gigi' yang harus dibuat. Jumlahnya dapat disesuaikan dengan bentuk dan ukuran dahi mempelai perempuan, sehingga tetap memberikan kesan harmonis tanpa menghilangkan nilai tradisi.

5. Yogya Paes Ageng

Erina Gudono (instagram.com/thebridestory)
Erina Gudono (instagram.com/thebridestory)

Salah satu hal yang membuat Paes Ageng khas Yogyakarta begitu menonjol adalah desain alisnya yang unik dan penuh makna. Bentuknya menyerupai tanduk menjangan. Ini melambangkan harapan agar mempelai dapat menjadi pribadi yang arif dan cerdas dalam membina rumah tangga. Simbol ini menjadi doa tersirat dalam balutan riasan.

Tak hanya dari bentuk alis yang tajam dan berkarakter, Paes Ageng juga tampil mewah dengan hiasan garis emas atau prada di sepanjang tepinya. Detail ini memperkuat kesan agung dan sakral, menjadikan tampilan pengantin lebih berwibawa dan elegan dibandingkan paes lainnya.

6. Yogya Paes Puteri

snapins-ai_2362953961958031584.jpg
riasan paes (instagram.com/readysubagyo_makeup)

Yogya Paes Puteri sekilas memang tampak mirip dengan Paes Ageng, namun tampilannya jauh lebih sederhana dan minim ornamen. Tidak ada garis keemasan atau prada yang menghiasinya, menjadikan paes ini terlihat lebih halus dan lembut.

Ciri khas paling mencolok dari paes ini terletak pada cithak berbentuk belah ketupat di tengah dahi, tepat di antara alis. Elemen ini menjadi penanda utama sekaligus pembeda dari paes lain, memberikan sentuhan manis tanpa menghilangkan kesan anggun.

7. Paes Tretep

snapins-ai_2005210342449003513.jpg
riasan makeup (instagram.com/mamiehardo)

Paes Tretep atau disebut juga Kacok, merupakan tata rias dahi khas Madura yang tampil mencolok dengan jumlah lengkungan yang lebih banyak dibandingkan paes Dadasa. Sekilas memang tampak serupa, namun kekayaan bentuk pada paes Tretep menjadikannya unik dan khas.

Menariknya, dalam tradisi rias pengantin Sumenep Legha, paes ini tidak hanya dikenakan oleh mempelai perempuan, tetapi juga diaplikasikan pada dahi mempelai pria. Hal ini menunjukkan keselarasan dan kesakralan antara kedua mempelai dalam adat pernikahan Madura.

Itu dia beberapa jenis paes sesuai pakem. Semoga bisa menjadi informasi baru untukmu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us