Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/Sharon McCutcheon

Meski memiliki nama dan bentuk yang sama, akan tetapi fungal acne dan acne (jerawat) biasa merupakan masalah kulit yang berbeda. Singkatnya, jerawat biasa muncul akibat bakteri, sedangkan fungal acne disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit.

Fungal acne yang tak segera diatasi, dapat menyebabkan infeksi pada bagian wajah yang memiliki kadar minyak tinggi. Oleh karena itu, jika kamu tak ingin mengalami kondisi serupa, sebaiknya hindari penggunaan beberapa jenis kandungan pada skincare untuk mengatasi fungal acne sebagai berikut.

1. Fatty acids

unsplash.com/Karolina Grabowska

Salah satu jenis jamur penyebab fungal acne adalah jamur malassezia. Sayangnya, jamur jenis ini biasa memakan senyawa fatty acids yang biasa terkandung pada produk perawatan wajah dengan ikatan karbon sebesar 11-24. 

Dengan kata lain, menggunakan skincare dengan kandungan tersebut dapat memperparah pertumbuhan fungal acne. Oleh karena itu, kamu harus menghindari beberapa jenis kandungan yang memiliki senyawa fatty acids, seperti lauric acid, myristic acid, palmitic acid, stearic acid, oleic acid, dan linoleic acid.

2. Esters

unsplash.com/Lilli Pennala

Istilah esters mungkin terdengar asing bagimu. Akan tetapi, sebenarnya esters merupakan senyawa yang biasanya terdapat dalam kandungan skincare. Kamu bisa menemukan jenis kandungan ini dengan memperhatikan senyawa yang berakhiran 'ate', seperti isopropyl palmitate, decyl oleate, glyceryl stearate, dan sejenisnya.

Esters sendiri adalah jenis kandungan yang terbentuk dari campuran antara fatty acids dengan alkohol atau glycerol. Meski demikian, tidak semua esters dapat memicu munculnya fungal acne pada kulit.

3. Benzoyl peroxide

Pexels.com/cottonbro

Meski terkenal sebagai kandungan yang ampuh mengatasi jerawat, penggunaan benzoyl peroxide justru dapat memperparah kondisi fungal acne. Hal ini karena benzoyl peroxide memiliki efek samping yang dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan dehidrasi.

Dalam keadaan ini, jamur malassezia sebagai salah satu penyebab fungal acne, justru semakin leluasa merusak skin barrier pada kulit. 

4. Coconut oil

Ilustrasi minyak kelapa (unsplash.com/Tijana Drndarski)

Kandungan coconut oil pada produk perawatan wajah, ternyata juga bisa memicu munculnya fungal acne pada kulit. Hal ini karena coconut oil terdiri dari 47 persen fatty acids dalam bentuk lauric acid, yang menjadi makanan terbaik bagi malassezia.

Jika kamu menggunakan jenis produk yang mengandung coconut oil, kondisi fungal acne yang kamu miliki pun akan semakin parah. Jadi, sebaiknya hindari jenis produk dengan kandungan coconut oil, ya!

5. Kandungan fermentasi

unsplash.com/Jess @ Harper Sunday

Kandungan fermentasi pada skincare jadi hal yang patut kamu pertimbangkan penggunaannya. Kandungan ini dapat meningkatkan aktivitas aryl hydrocarbon receptor (AhR) yang memicu munculnya fungal acne.

Oleh karena itu, ada baiknya kamu menghindari penggunaan produk perawatan wajah yang memiliki kandungan fermentasi. Salah satu contoh kandungan fermentasi yang paling populer dan banyak ditemukan dalam produk skincare adalah galactomyces

Itu dia beberapa jenis kandungan pada skincare untuk fungal acne pada kulit. Oleh karenanya, lebih perhatikan lagi produk perawatan yang kamu gunakan, ya!

Editorial Team