Kebaya Fest 2024 Ajak Generasi Muda Berkebaya lewat Cara Menyenangkan

Kebaya Fest 2024 memiliki tujuan untuk mendorong generasi muda mengenakan kebaya dengan cara yang menyenangkan. Sejalan dengan inisiatif lima negara serumpun yang telah mengajukan kebaya sebagai budaya bersama (shared culture) ke UNESCO melalui nominasi bersama. Kebaya Fest 2024 hadir untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan kebaya.

"Kebaya Fest 2024 merupakan jerih payah bersama berbagai pihak, mulai dari gerakan komunitas akar rumput, pemerintah maupun swasta yang telah berjalan baik sejak bertahun silam. Selain melibatkan komunitas pendukung kebaya dan budaya, Kebaya Fest 2024 juga didukung oleh sekolah-sekolah, sanggar tari, pelaku UMKM kebaya dan budaya," ujar Berty Singgih, ketua panitia dan salah satu founder Kebaya Menari.

Acara ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan masyarakat dalam berkebaya. Khususnya bagi generasi muda atau gen Z serta gen Alpha. Ada pun dresscode dari acara ini adalah kebaya dan wastra, sehingga berusaha kembali menumbuhkan kebiasaan berkebaya.

"Melekatkan kebaya dalam keseharian dan menjadikan kebaya pakaian yang dibanggakan oleh perempuan Indonesia merupakan salah satu semangat yang ingin kami sebarkan agar regenerasi pencinta Kebaya harus terus tumbuh," lanjut Berty.

Pengunjung yang hadir bukan hanya dimanjakan dengan pertunjukkan tarian dan lagu. Namun juga bisa berpartisipasi dalam berbagai lomba  dengan hadiah menarik. Peserta lomba menari bagi perorangan dan kelompok akan mendapatkan sertifikat Kemendikbud yang menjadi daya tarik bagi yang mengejar jalur prestasi dalam mendapatkan pendidikan yang dituju.

Di area bazaar akan ada Pasar Kebaya yang diisi para pelaku UMKM kebaya dan aksesoris pendukung selama tiga hari berturut-turut. Kebaya Fest 2024 terselenggara dengan baik berkat dukungan Kemendikbud, Bakti Budaya Djarum Foundation, Bank DKI Jakarta, dan BCA.

"Kebaya adalah simbol kekayaan budaya dan identitas perempuan Indonesia. Dukungan kami terhadap Kebaya Fest 2024 merupakan bentuk nyata dari komitmen kami dalam melestarikan dan mempromosikan kebaya kepada generasi muda," tutur Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Menghidupkan kembali tradisi berkebaya bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan jika dilakukan dengan cara yang kreatif dan modern. Rieka Roeslan, personil 5 wanita, menyebutkan bahwa memilih kebaya pun harus disesuaikan dengan jati diri dan preferensi masing-masing. Karena cara kita memadu padankan kebaya pun bisa menjadi personal branding untuk menciptakan otentik versi masing-masing.

"Seperti musik, kan kita memilih sesuai dengan yang disukai. Nah, sama seperti kebaya, itu kan pilihan kita. Kita harus punya jati diri. Cara berpakaian kita pun membuat kita 'dikenal' dan bisa membawa 'kita akan jadi seperti apa,'" ungkapnya.

Memilih kebaya yang pas dan nyaman memerlukan perhatian khusus terhadap beberapa aspek penting. Misalnya adalah model kebaya yang dipilih. Andien, penyanyi dan personil 5 Wanita memberikan tips untuk memilih kebaya yang nyaman sesuai occasions.

"Kalau lagi pengin santai dan jalan biasa, aku biasanya pakai kebaya loose. Kalau formal, aku pakai kutubaru yang fit body. Kebaya janggan biasanya ke acara khusus. Tapi kebaya itu, gimana pun bentuknya, pasti memiliki kekuatan," sarannya.

Itu dia ragam keseruan hingga beberapa tips memakai kebaya. Yuk, mulai tanamkan kebiasaan untuk berkebaya dalam kegiatan sehari-hari!