Miracle Runway di JFW 2025 Patahkan Stigma Usia 30-an

Jakarta, IDN Times - Perempuan yang menginjak usia 30 tahun ke atas kerap mendapatkan stigma-stigma negatif dari sekitarnya. Usia 30 seperti fase di mana perempuan dituntut untuk bisa mendapatkan segala hal, seperti karier yang stabil hingga menikah dan memiliki anak
Namun, Pond's Age Miracle berupaya melawan stigma usia tersebut melalui Miracle Runway di Jakarta Fashion Week 2025. Ini jadi bentuk komitmen Pond's Age Miracle untuk selalu mendukung perempuan baik dalam mengekspresikan diri dan menciptakan miracle dalam hidup terlepas dari usia mereka.
1. Angkat tema besar 'Miracle Doesn't Stop When You're Above 30' lewat Miracle Runway

Pond's Age Miracle kembali berkolaborasi dengan Jakarta Fashion Week untuk ketiga kalinya. Kolaborasi ini tentunya dilatarbelakangi oleh komitmen Pond's Age Miracle mendukung setiap perempuan Indonesia memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri tanpa dibatasi usia.
"Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Pond’s Age Miracle untuk mematahkan stigma yang sering dialami perempuan di atas usia 30 tahun, khususnya di industri fashion, yang sering kali ditujukan bagi standar usia tertentu,” ujar Meila Putri Handayani selaku Head of Marketing Pond’s Skin Institute Indonesia.
Kolaborasi antara Pond's Age Miracle dan JFW ditunjukkan melalui "Miracle Runway". Meila mengatakan bahwa ia percaya industri fashion sangat memiliki kekuatan dalam membentuk standar kecantikan. Maka dari itu, Miracle Runway diharapkan bisa mengubah perspektif perempuan punya kesempatan mengekspresikan diri terlepas dari status atau usia mereka.
"Bahkan ketika usiamu di atas 30 tahun, tidak menghentikanmu untuk terus menciptakan lebih banyak keajaiban," imbuhnya.
2. Dilatarbelakangi oleh stigma yang terus menuntut perempuan mencapai banyak hal di usia 30-an

Di Jakarta Fashion Week 2025, Pond's Age Miracle mengangkat tema "Miracle Doesn’t Stop When You’re Above 30". Tema ini berangkat dari fenomena yang kerap ditemui di Indonesia bahwa perempuan kerap dituntut mencapai banyak hal ketika menginjak usia 30-an.
Meila menjelaskan, "Kita pengen menginspirasi bahwa stigma perempuan di atas 30 tahun itu udah lewat masanya. Banyak yang merasa udah 30 tahun berarti udah harus settle, karier bagus, udah nikah. Jadi mau nyoba hal baru kok deg-degan. Bahkan ketika usiamu di atas 30 tahun gak boleh menghentikanmu untuk menciptakan keajaiban baru."
Banyaknya tekanan dari banyak pihak secara tidak langsung dapat membuat perempuan kehilangan kepercayaan diri. Terlebih, perempuan usia 30-an pasti memiliki perubahan fisik dari kondisi kulit yang menunjukkan tanda-tanda penuaan.
Untuk itu, Miracle Runway yang berlangsung di Jakarta Fashion Week 2025 menghadirkan perwakilan perempuan-perempuan di atas 30 tahun. Pond's Age Miracle memilih 20 orang perempuan usia 30 tahun ke atas untuk menjadi role model yang menginspirasi perempuan lainnya. Tujuh di antaranya tampil khusus di Miracle Runway.
3. Dian Sastrowardoyo buktikan usia gak menghalanginya untuk tetap berkarya

Dian Sastrowardoyo merupakan salah satu bukti bahwa perempuan usia 30 tahun ke atas tetap bisa mengejar potensi terbaik mereka. Sebagai seorang aktris, Dian justru ingin memulai karier baru di usia 40 tahun.
"Memang ada momen di mana orang lain mungkin melihat usiaku saat itu sudah terlambat untuk memulai dari 0. Tapi, bagi saya, usia tidak membatasi kreativitas karena kita bisa menciptakan miracle pada usia berapa pun," katanya.
"Aku mengikuti passion-ku sebagai director. Akhirnya saya berani menulis dan menyutradarai film pendek. Satu-satunya orang yang bisa menciptakan miracle adalah diri kita sendiri," ungkap Dian Sastro saat Press Conference Miracle Runway yang berlangsung di Pondok Indah Mall 3, Jakarta, pada Sabtu (26/10/2024).
4. Ajang Miracle Runway menggaet perempuan usia 30-an jadi model di ajang JFW 2025

Meila menyebut Miracle Runway adalah bentuk ekspresi dari keajaiban perempuan di atas 30 tahun yang berusaha melawan stigma. Konsepnya cukup unik karena mengundang beberapa perempuan 30-an sebagai model yang berjalan di catwalk JKW 2025
"Biasanya model kan ada syaratnya. Ini syaratnya harus di atas 30 tahun saja. Tapi di luar syarat itu, kita juga mendengarkan cerita mereka. Pemilihannya gak cuma fisik tapi keinginan mereka kenapa ikutan," kata Meila.
Yang menarik, dari 200-an orang yang mendaftar, tidak ada yang berprofesi sebagai model. Ini yang ditekankan oleh Meila bahwa usia 30-an dengan beragam latar belakang profesi pun bukan berarti gak bisa mencoba menjadi model.
Yovianka merupakan salah satu perempan yang lolos seleksi dan berhasil berjalan di catwalk JFW 2025 bersama Pond's Age Miracle. Perempuan 31 tahun yang berprofesi sebagai App Designer ini, mengaku bahwa ia memiliki mimpi menjadi model.
Namun, ia merasa banyak larangan dan tuntutan di usianya saat ini. Gak jarang, stigma-stigma itu membuatnya meragukan pilihan hidup.
“Sampai akhirnya ketika melihat kesempatan pemilihan model untuk Miracle Runway, ini adalah wadah yang tepat untuk mengakomodir keresahan saya selama ini soal batasan usia. Dan saya membuktikan bahwa miracle bisa terjadi pada usia berapa pun,” tuturnya.
5. Miracle Runway juga berkolaborasi dengan 5 desainer tanah air

Tema "Miracle Doesn’t Stop When You’re Above 30" ini juga digambarkan melalui koleksi-koleksi fashion kolaborasi dengan lima desainer Indonesia. Kelimanya menghadirkan beraga koleksi yang menggabungkan keindahan, elegansi, dan pesan perempuan yang berdaya.
Desainer Lisa Ju menghadirikan koleksi couture bertema "Foret Mystère". Terinspirasi dari keajaiban hutan sehingga banyak menggunakan palet warna earth tone, seperti hijau, khaki, cokelat, hitam, dan sentuhan merah.
Angkat tema "BENANG MERAH", Alto Project tunjukkan perjuangan dan pencarian jati diri lewat flane dan sulaman usus khas Lampung.
Cynthia Vicario dari Alto Project menjelaskan kolaborasinya, "Kita angkat bahan dasar sama embellishment. Bahan dasarnya jeans before dan after-nya. Terinspirasi dari Pond's kalau kita bisa merawat kulit, mungkin hasilnya akan berbeda dari yang gak dirawat."
Desainer Christin Wu membawa koleksinya bertajuk "Radiance". Koleksi ini menampilkan warna cerah, mutiara air tawar, dan tekstur yang mewah yang menunjukkan ketangguhan dan penemuan diri.
"Kita ambil inspirasi dari bunga potentilla yang artinya strength dan inspiration. Kita encourage untuk terus bertransformasi, bagaimana kita bisa overcome struggle," ucap Christin Wu.
Dalam kolaborasi DUMA dan Christin Wu, mereka juga mebawakan koleksi bertajuk "PETALE". Koleksi ini terinspirasi dari kelopak lembut bunga peony dan iris yang menghidupkan romansa dan kesan feminin.
"Bunga yang indah kan dari sekumpulan kelompak di mana mewakili seluruh layer kehidupan yang membentuk kita sekarang. Semoga koleksi ini jadi reminder kita, perempuan, punya keunikan dan kecantikan masing-masing," ungkap Natashia Midori, founder Duma.
Ada juga koleksi dari Natalia Kiantoro dengan tema "The Paper Plane". Tentu saja terinspirasi dari pesawat kertas yang melambangkan imajinasi, masa kecil, kreativitas, serta kebebasan dalam mencari pengalaman baru.
Ajang Miracle Runway merupakan langkah awal untuk terus menginspirasi perempuan bahwa keajaiban harus dirayakan.
"Teruslah percaya diri bahwa miracle doesn't stop when you are 30 and above. Bersama-sama menjadi perempuan yang berkomitmen untuk terus berprogres dan persisten mendapatkan miracle-nya," tutup Meila.