Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar nama Nadine Chandrawinata? Puteri Indonesia? Aktris? Model? Ya, semua benar! Tapi, Nadine tidak hanya berbakat dalam ketiga hal itu lho! Ia pun menjadi seorang aktivis di bidang lingkungan hidup dan alam. Bahkan sejauh ini, ia pernah mengemban kepercayaan menjadi beberapa duta.
Tak pelak, perempuan ini layak disebut sebagai sosok inspiratif. Yuk, kita simak kisah Nadine Chandrawinata dan kiprahnya di dunia lingkungan hidup serta alam!
Nama Nadine mulai dikenal semenjak ia menjadi Puteri Indonesia pada tahun 2005. Selanjutnya, ia berhak mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2006 di Amerika Serikat. Perempuan yang dibesarkan di Indonesia ini, meraih juara kedua untuk Budaya Nasional Terbaik dan Putri Persahabatan.
Meskipun begitu, perjalanannya berprestasi tidaklah mulus. Ia sempat dilaporkan atas keikutsertaannya di ajang Miss Universe 2006 lantaran melanggar pasal kesusilaan. Terlepas dari kontroversi tersebut, Nadine tidak tenggelam dalam kesedihan dan semakin menjadi sosok inspiratif serta berprestasi pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 2009, Nadine sempat didaulat menjadi Duta Autisme oleh STIKOM LSPR. Penobatan Nadine sendiri bukanlah tanpa sebab. Sejak awal, kakak dari Mischa dan Marcell ini memang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan anak dan alam. Ditambah lagi pengalamannya saat menjadi Puteri Indonesia, membuatnya semakin tahu persoalan anak.
Saat menjadi Duta Autisme, Nadine selalu menekankan jika autis bukanlah penyakit melainkan gangguan perkembangan. Di samping itu, autis tidak berarti bodoh sebagaimana yang sering dijadikan ejekan orang-orang. Ia berusaha mensosialisasikan image yang telanjur melekat di masyarakat dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bersama dengan LSPR.
Dinobatkan oleh Lembaga Konservasi Eks-Situ Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor sebagai Duta Gajah Sumatera, tentunya ini jadi prestasi Nadine yang berikutnya. Bertepatan dengan Hari Kartini 2009, ia dan Maia akan menjadi pemimpin dalam kampanye penyelamatan gajah Sumatera.
Dipilihnya Nadine ini, tentunya bukan tanpa alasan. Sebelumnya, memang ia telah berkecimpung di WWF dan cukup peduli pada kelestarian hewan laut serta darat. Gajah Sumatera sendiri kerap ditemukan tewas. Ada yang ditemukan tanpa gading, ada juga yang mati akibat racun yang terpasang di kebun sawit. Yang menyedihkan lagi, habitat asli mereka berkurang lantaran jadi perkebunan dan pemukiman.
Aku Cinta Indonesia sendiri adalah program petualangan keliling Indonesia yang pernah digelar oleh salah satu situs berita. Dipilihnya Nadine dikarenakan sosoknya yang enerjik dan punya jiwa petualang, terlebih petualangan bahari. Bersama dengan Nicholas Saputra, keduanya berkeliling Indonesia dan menunjukkan pada khalayak betapa indahnya negeri ini.
Saking indahnya, Indonesia tidak kalah dengan destinasi di luar negeri. Generasi muda harus bangga menjadi warga negaranya dan jangan sungkan menjelajahi daerah-daerah (khususnya pariwisata) di seluruh Indonesia.
Pengangkatan Nadine menjadi duta tersebut, dilakukan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Sejarah panjang Nadine dalam aktivitas lingkungan hidup, tidak dipungkiri menyita perhatian Komisioner Komnas HAM, Muhammad Nur Khaeron dan segenap timnya. Bahkan, ia disebut sebagai puteri Indonesia yang environmentalis.
Nadine mengimani salah satu kutipan dari Mahatma Gandhi. Kutipan tersebut adalah "Negara yang sukses adalah negara yang mempedulikan kehidupan hewan serta tumbuhan." Dari situlah, Nadine mulai berani berbicara soal sampah, penyelamatan hiu, dan isu-isu lingkungan lainnya.
Jabatan tersebut sangat tepat disematkan oleh Yayasan Taman Wisata Dunia (World Tourism Park) kepadanya. Bagaimana tidak? Segala hal yang berbau laut sudah sangat digemarinya. Aktivitasnya di waktu-waktu tertentu adalah renang dan diving. Pastinya, Nadine memiliki dasar yang tepat untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia ke dunia.
Itu kisah Nadine Chandrawinata dan kiprahnya di dunia lingkungan hidup serta alam. Inspiratif bukan? Kamu pun bisa menjadi sepertinya yang cinta lingkungan. Tidak perlu jadi duta, mulailah dari rumahmu sendiri. Niscaya kamu bakal jadi contoh untuk anggota keluarga yang lain, lalu diikuti oleh tetangga dan orang-orang terdekat lainnya.