Catherine Labouré Olivia Putri Leanartha (Olivia) mewakili Kalimantan Barat dalam ajang Puteri Indonesia 2020 lalu. Perempuan berusia 22 tahun ini, memikat perhatian masyarakat bukan hanya karena wajah yang memesona, namun juga pribadinya yang menarik dan aksen bahasa Inggris yang khas.
Dalam wawancara khusus dengan tim IDN Times, Olivia menceritakan pengalamannya dalam menjalani Puteri Indonesia 2020 hingga harapan-harapannya akan perempuan Indonesia. Berikut kisahnya!
Puteri Indonesia 2020 bukanlah ajang pageant pertama bagi Olivia Leanartha. Saat masih berusia 18 tahun, ia menjadi finalis Miss indonesia 2016 mewakili Kalimantan Barat. Gak tanggung-tanggung, Olivia pun berhasil menjadi Top 15 kontes kecantikan tersebut.
"Waktu itu, ada Miss Indonesia Campus Hunt gitu di kampus dan aku lagi jeda kelas. Nah, teman-teman sekelasku tuh kayak suruh aku daftar, tiba-tiba udah diambilin formulir. Ya sudah, aku coba ikut seleksi dengan persiapan seadanya, eh malah keterima," ungkapnya ketika di wawancara via telepon pada Senin (4/5) lalu.
Setelah mengikuti Miss Indonesia, Olivia sudah tertarik mengikuti Puteri Indonesia tahun 2018. Namun, kesibukan kuliah membuat niatnya urung. Ia pun baru mendaftar dua tahun berikutnya, setelah lulus kuliah.
Setiap finalis Puteri Indonesia harus melalui banyak tahap persiapan sebelum sampai ke malam penghargaan. Semua persiapan tersebut memang melelahkan. Namun baginya, tantangan terberat adalah ketika harus tampil sempurna setiap saat, selelah apa pun itu.
"Kita itu digembleng banget. Selama dua minggu, setiap hari, kegiatannya pagi sampai malam and you have to look perfect all the time," katanya.
Alumni Universitas Multimedia Nusantara ini juga mengaku sempat khawatir ketika masa karantina. Ia takut tidak bisa akrab dengan finalis lain karena saling bersaing. Namun, ketakutannya tersebut terbantahkan.
"They are so nice! Kita gak merasa berkompetisi sama sekali. Kita itu benar-benar saling bantu, seperti saudara dari ibu yang berbeda. Jadi walau capek, ya capek bareng," ungkap sarjana Ilmu Komunikasi tersebut.
Salah satu hal mencolok dari Olivia adalah aksen British ketika berbicara dalam bahasa Inggris. Banyak orang mengira, ia adalah keturunan asing dan pernah tinggal di luar negeri.
Olivia memang punya keturunan Belanda dan Portugis, namun bukan berarti ia bisa berbahasa Inggris sejak kecil. Ia pun tidak pernah tinggal di luar negeri seperti yang diduga orang-orang.
"Gak. Aku belajar juga, kok! Aku gak pernah tinggal di luar negeri. Aku memang suka belajar bahasa. Jadi, aku banyak belajar dari nonton, YouTube, terus aku ulangi apa yang mereka ucapkan, gitu. Aku memang suka dan niat belajar," ungkapnya.
Apa yang dikatakan Olivia memang tidak main-main. Kini, Olivia pun tengah mempelajari bahasa Italia.
"Aku merasa di pageant itu banyak perselisihan. Aku harap, orang-orang bisa lebih menghargai satu sama lain," tutur perempuan yang kini aktif sebagai model ini.
Selama mengikuti ajang pageant, Olivia kerap melihat pertikaian antar masyarakat. Memang tak bisa dipungkiri, masyarakat sering melontarkan komentar negatif hingga hujatan untuk mendukung atau menyerang para finalis lewat media sosial.
Olivia setuju bahwa berani berpendapat itu baik. Namun, bukan berarti kita bisa menyerang orang lain begitu saja.
"Jangan takut untuk bersuara, but don't bash other people. Try to make less drama. Dealing with ourself is hard enough," ungkapnya.
Setelah melalui dua kontes kecantikan ternama di Indonesia, Olivia merasa dirinya semakin kuat dan percaya diri. Ia pun berharap, perempuan Indonesia juga kuat dan lebih mempercayai dirinya sendiri.
"Aku melihat equality di Indonesia itu sudah lumayan. Justru tantangannya itu pandangan perempuan itu sendiri. Kenapa harus merasa lebih rendah dan gak mampu? You have to believe that you can!" ucapnya.
"Be yourself but better!" Olivia juga percaya bahwa tantangan terbesar kita sesungguhnya adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk terus memperbaiki diri, ya!