Posisi Tidur Terbaik dan Terburuk untuk Mencegah Penuaan Wajah

Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, termasuk bagi kulit wajah. Namun, siapa sangka bahwa cara kita berbaring sepanjang malam bisa memengaruhi kondisi kulit di pagi hari? Banyak yang belum menyadari bahwa posisi tidur memiliki peran penting dalam menjaga keremajaan wajah.
Penasaran bagaimana posisi tidur dapat membantu atau justru mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan? Yuk, telusuri lebih lanjut tentang posisi tidur yang dapat mendukung tampilan kulit yang awet muda.
1. Posisi tidur menyamping

Tidur menyamping sering dianggap posisi terbaik untuk mengatasi masalah sinus. Namun, menurut Konstantin Vasyukevich, MD, seorang dokter kosmetik dan ahli bedah plastik wajah bersertifikat di New York City, dilansir Real Simple, posisi ini juga memiliki dampak kurang ideal pada kulit wajah.
Saat tidur di satu sisi, area décolletage dan sisi wajah yang menempel pada bantal berisiko mengalami gesekan berulang akibat pergerakan kulit melawan permukaan bantal. Gesekan ini bisa menimbulkan kerutan dan mempercepat tanda-tanda penuaan seiring waktu.
"Salah satu faktor utama yang menyebabkan penuaan saat tidur adalah gesekan antara kulit dan bantal yang terjadi karena pergerakan kulit," kata Konstantin Vasyukevich.
Meskipun efeknya mungkin tidak terlihat dalam semalam, namun kerusakan yang terjadi terus-menerus selama bertahun-tahun bisa berdampak signifikan pada kulit. Jika kamu cenderung tidur menyamping, penggunaan sarung bantal berbahan satin atau sutra dapat membantu mengurangi gesekan pada kulit dan meminimalkan risiko timbulnya kerutan.
2. Posisi tidur tengkurap

Dr. Vasyukevich menjelaskan bahwa, tidur dengan posisi menghadap perut adalah pilihan terburuk untuk mencegah penuaan wajah. Saat tidur tengkurap, wajah menekan bantal selama berjam-jam, menyebabkan pembengkakan siklis dan memperdalam garis kerutan di sekitar mata serta bibir.
"Tidur dengan posisi tengkurap tidak hanya menyebabkan sakit punggung, tetapi juga memicu timbulnya kerutan," kata Michael Breus, M.D, psikolog klinis dan penulis The Sleep Doctor's Diet Plan: Lose Weight Through Better Sleep, dilansir SELF. "Hal ini disebabkan oleh posisi wajah yang langsung menempel pada bantal, sehingga terjadi gesekan pada kulit," tambahnya.
Posisi ini seiring waktu mempercepat munculnya garis halus permanen, terutama di area dahi, yang sulit diatasi bahkan dengan perawatan retinol. Tekanan pada wajah juga mengakibatkan pembengkakan di sekitar mata karena posisi kepala sejajar dengan jantung, yang menyebabkan aliran darah lebih banyak ke area wajah.
Selain itu, sarung bantal yang bersentuhan langsung dengan kulit cenderung menyimpan bakteri dan kuman, sehingga meningkatkan risiko jerawat. Jadi, sebaiknya hindari tidur tengkurap demi menjaga kulit tetap sehat dan awet muda.
3. Posisi tidur terlentang

Menurut Dr. Vasyukevich, tidur telentang adalah posisi terbaik untuk menjaga kulit tetap awet muda. Posisi ini mencegah timbulnya kerutan karena tidak adanya gesekan yang biasanya terjadi antara wajah dan bantal, sekaligus menghindari tekanan berlebih yang bisa menyebabkan wajah "melipat" ke dalam bantal.
Untuk hasil yang optimal, disarankan agar kepala sedikit diangkat menggunakan bantal tambahan, sekitar 20 hingga 30 derajat. Posisi ini membantu mencegah penumpukan cairan di area wajah, sehingga mengurangi risiko mata bengkak saat bangun pagi.
Jika kamu secara alami nyaman tidur telentang, ini tentu keuntungan tersendiri. Namun, bagi yang kesulitan mempertahankan posisi ini, penggunaan bantal tubuh dapat membantu mencegah berguling ke posisi tengkurap atau miring.
Menjaga keremajaan kulit wajah ternyata tidak hanya bergantung pada produk perawatan yang kita gunakan, tetapi juga pada kebiasaan sehari-hari seperti posisi tidur. Dengan mengetahui dampak dari setiap posisi tidur terhadap kulit, kita bisa membuat pilihan yang lebih baik demi mencegah tanda-tanda penuaan dini.