Priyanka Chopra Ajak Perempuan Terus Memperjuangkan Kesetaraan Gender

Priyanka lahir dan besar di India, negara yang masih memiliki tingkat kesetaraan gender rendah. Beruntungnya, ia memiliki orangtua yang menghargai kesetaraan, sehingga ia bisa mengejar cita-citanya setinggi mungkin. Sayangnya, hal ini gak dirasakan oleh mayoritas anak perempuan di India.

"Di rumah aku dihargai, didukung, sehingga aku merasa bernilai. Tapi, banyak sekali anak perempuan di negaraku yang tidak dihargai. Mereka tidak punya pilihan, harus menikah di usia muda, dan tidak sekolah. Kesenjangan ini benar-benar memprihatinkan," curhat pemeran film Baywatch ini.

Seperti yang kita ketahui, kini Priyanka sukses berkarya sebagai seorang aktris dan produser film. Meskipun begitu, ia masih merasakan kesenjangan gender dalam bidang kerjanya ini. 

"Ketika dewasa, aku masuk dalam dunia hiburan. Ternyata, banyak sekali pemangku kepentingan laki-laki dalam industri ini, hingga ada persepsi bahwa laki-laki yang pegang industri ini. Bahkan dalam bayaran, banyak aktor laki-laki yang dibayar lebih mahal daripada perempuan, padahal mereka pemeran utama," ceritanya lagi.

Kesenjangan gender tentu membawa berbagai dampak buruk terhadap perempuan. Bagi Priyanka, salah satu dampak yang cukup memprihatinkan yakni, perempuan gak hidup untuk dirinya sendiri. Tuntutan menikah dan mengurus keluarga membuatnya merasa hidup untuk orang lain, bukan dirinya sendiri.

"Gak apa-apa memberi waktu untuk dirimu sendiri, sayangnya banyak perempuan merasa ini sulit. Jadi, apabila kamu berkeluarga, cobalah mengobrol dengan pasanganmu agar bisa memiliki waktu untuk dirimu sendiri," ungkap istri Nick Jonas tersebut.

Selain itu, Priyanka juga mengingatkan pentingnya 'sense of purpose' untuk membuat perempuan sadar akan nilai dirinya. Apabila kamu merasa punya tujuan di dunia ini, maka kamu juga akan terus berjuang untuk dirimu sendiri.

"A sense of purpose is very important for every woman. Apa pun itu ambisimu, misal ingin menjadi CEO, ingin membesarkan anakmu sampai kuliah, apa pun itu sangat penting. Karena terkadang kita terlalu terperangkap dalam ketakutan, sampai akhirnya tidak berani punya sense of purpose," ungkap perempuan berusia 38 tahun itu.

Sejak dahulu, kesetaraan gender merupakan perjuangan perempuan yang masih belum tuntas. Memang, saat ini perempuan generasi sekarang sudah bisa hidup lebih layak di banding generasi sebelumnya. Meskipun begitu, perjuangan ini masih belum usai.

"Women before us, fight for us. Sekarang ini giliran kita untuk memperjuangkan kesetaraan gender yang lebih baik lagi untuk generasi setelah kita. Itu tujuan kita bersama," tutupnya.