Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sindy Setiawati (instagram.com/sindysetiawatiii)

Jakarta, IDN Times - Tidak banyak orang berani keluar dari zona nyaman dan mencoba berbagai hal baru dalam hidupnya. Namun, Sindy Setiawati memilih jalan itu dengan penuh kesadaran. Sebagai co-founder Jabar Bergerak Zillenial, ia membuktikan bahwa tiap orang punya potensi yang luar biasa asal ada keberanian untuk menggali dan mengasahnya. 

Baginya, hidup bukan sekadar mengikuti arus, tetapi tentang menciptakan jejak dan memberi dampak bagi sesama. Tak hanya aktif sebagai pemudi Jawa Barat yang bergerak di ranah sosial, Sindy juga menantang dirinya dengan memasuki dunia kecantikan lewat ajang Beauty Muslimah Indonesia.

Di balik prestasi dan kesibukannya, perempuan lulusan Universitas Padjadjaran ini menyimpan keresahan serta tantangan yang harus dihadapi. Berbekal prinsip bahwa hidup hanya sekali yang membuatnya berani menantang dirinya sendiri. Ini dia perjalanan Sindy Setiawati yang dibagikan kepada IDN Times pada Selasa (25/3/2025) secara daring.

1. Sindy mulai membangun Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) sejak 2020

Sindy dan Alm. Eril, Co-founder JBZ (instagram.com/sindysetawatiiii)

Sindy merupakan co-founder dari Jabar Bergerak Zillenial (JBZ). Jabar Bergerak adalah inisiasi Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Lalu, Sindy dan alm. Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) memutuskan untuk melanjutkan inisiasi tersebut dengan memulai JBZ yang mencakup skala generasi muda di Jawa Barat.

“Dulu itu banyak sekali bantuan dari perusahaan-perusahaan yang memang ingin menyalurkan bantuan tetapi gak ada SDM untuk menyalurkannya,” kata Sindy.

Merasa bantuan tidak jatuh tepat sasaran membuat Sindy dan Eril menggagas Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) tahun 2020 tepat saat wabah COVID mulai menyebar. Misi kemanusiaan mereka dimulai dari berbagi makanan dan tolak angin.

"Kita kasihan sama orang-orang, bapak-bapak, yang masih harus bekerja di luar rumah. Jadi salah satu bentuk yang bisa kita lakukan untuk proteksi mereka adalah ngasih tolak angin,” lanjutnya.

Perlahan JBZ mulai melebarkan sayapnya dengan menambah anggota. Antusias anak muda untuk melakukan kegiatan sosial sangat tinggi hingga kini sudah berhasil menjangkau lebih dari 10.000 pemuda di Jawa Barat.

Sesuai dengan nama Zillenial, JBZ dipenuhi oleh pemuda pemudi Jawa Barat. Sebagai organisasi, tentunya JBZ memiliki standarisasi yang cukup ketat. Untuk bisa menjadi pengurus atau anggota setidaknya pernah menjadi volunteer.

Bukan hanya itu, Sindy mengatakan bahwa JBZ percaya pada kualitas bukan kuantitas. Semua proses seleksi dilakukan secara detail dari pemberkasan, wawancara, hingga mempertimbangkan keikutsertaan individu pada kegiatan lain lewat piagam atau sertifikat. 

2. JBZ menjadi wadah bagi anak muda Jawa Barat yang ingin lebih berdampak bagi sekitarnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di