Ratu sinetron Nikita Willy menggelar acara adat jelang pernikahannya. Niki yang berdarah Minang, melangsungkan Malam Bainai di kediaman pribadinya pada Rabu (14/10/2020) malam.
Gadis berusia 26 tahun ini, tampil menawan mengenakan baju adat Koto Gadang modifikasi. Yuk, simak gaya dan riasan Nikita Willy lengkap dengan aksesoris adat Minang!
Nikita mengenakan kebaya bercorak soft mint. Terlihat serasi dipadukan dengan bawahan kain tenun warna perak, dengan corak keemasan dari serat benangnya.
Jika biasanya busana pengantin wanita memakai baju kurung berbahan beludru, Nikita memodifikasinya dengan kebaya rancangan Studio Boh. Model potongan kerah bulat dihiasi payet manik-manik di tepiannya.
Penutup kepala pada busana pengantin wanita Koto Gadang bernama Tikuluak Talakuang. Ada juga yang menyebutnya Tengkuluk Talakuang. Nikita memilih penutup kepala berwarna putih gading dengan hiasan payet bercorak perak dan emas.
Ada beberapa jenis aksesori kepala pada busana pengantin adat Minang. Tikuluak Talakuang seperti yang dikenakan Niki adalah aksesori baju Koto Gadang. Sementara suntiang atau mahkota yang menjulang tinggi di atas kepala, adalah aksesori adat Padang Pesisir.
Sama seperti tampilannya di momen pengajian, Niki memilih riasan wajah natural untuk acara Malam Bainai. Jauh dari kata menor, Niki justru makin memesona dengan eyeshadow dan lipstik warna lembut.
Rambutnya disanggul besar, kemudian ditutup dengan Tikuluak Talakuang. Aksesori perak di dahi menyempurnakan tampilan Nikita.
Gak cuma kebaya dan riasan wajahnya yang menawan, Nikita melengkapi penampilannya dengan aksesori adat Minang. Semuanya terlihat mewah dengan corak keemasan.
Ada filosofi mendalam di balik tiap-tiap aksesori. Kalung atau dukuah terdiri dari beberapa jenis, ada bertumpuk dan ada juga yang berisi manik-manik besar. Kalung yang melingkar di leher melambangkan pendirian yang kokoh dan kebenaran.
Sementara gelang-gelang besar yang dikenakan di kedua tangan, melambangkan batas jangkauan. Sebagai pengingat bahwa apa pun yang dikerjakan kelak, harus sesuai dengan batas kemampuannya.
Selain sepasang gelang besar, Nikita juga mengenakan satu lagi gelang paling besar di pergelangan tangan kanan. Ternyata ada makna mendalam di balik aksesori ini, yaitu doa dan harapan agar rezeki yang didapat lebih besar dari yang diinginkan.
Upacara adat selalu mengandung filosofi yang mendalam, sekaligus menjadi doa dan petuah untuk kedua mempelai. Ada yang tertarik melangsungkan prosesi adat di rangkaian acara pernikahan? Semoga lancar hingga hari-H nanti ya, Niki dan Indra!