7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!

Feminisme tak sekejam itu kok!

Feminisme adalah sebuah gerakan dan ideologi yang memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan dalam politik, ekonomi, budaya, ruang pribadi dan ruang publik. Feminisme bukan ideologi yang menebar kebencian pada kaum pria.

Di Indonesia, paham feminisme berkembang cukup pesat. Namun hanya sedikit perempuan yang mau melibatkan diri untuk menjadi bagian dari gerakan yang berasal dari negara-negara Barat tersebut. Feminisme sering dicap sebagai paham yang melemahkan posisi perempuan karena orang awam menganggap bahwa penganut feminisme selalu menuntut sesuatu yang lebih dan spesial daripada pria. Padahal, gerakan feminisme hanya menuntut equal right, bukan special right.

Sayangnya berbagai pemahaman yang keliru itu terus saja disebarkan. Dan inilah 7 kesalahpahaman tentang feminisme yang seringkali orang pikirkan.

1. Mitos: Feminis membenci laki-laki. Fakta: Feminis membenci laki-laki brengsek.

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!pixabay.com

Ini salah satu kekeliruan yang paling umum di kalangan orang awam. Mereka menganggap bahwa feminis pasti membenci laki-laki. Padahal sebenarnya feminis hanya membenci laki-laki brengsek. Because, who doesn't hate douchebags?

2. Mitos: Feminis harus lebih tinggi derajatnya dari laki-laki. Fakta: Feminis hanya menginginkan kesetaraan gender.

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!stocksnap.io

Feminisme diciptakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan gender yang terjadi sejak zaman dulu ketika perempuan tak dianggap sebagai manusia seutuhnya dan tak memperoleh hak yang sama. Feminisme diciptakan untuk perempuan yang ingin menjadi lebih baik dari semua ketidakadilan yang ada.

Feminis gak sejahat itu kok. Feminis gak akan mengambil alih dunia dengan mengorbankan para laki-laki.

3. Mitos: Feminisme melawan kodrat alami manusia. Fakta: Feminisme diciptakan untuk melawan kebodohan.

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!finda.photo

Tak hanya ­membebaskan hak-hak perempuan yang tergadaikan, paham ini juga membebaskan para laki-laki untuk mendobrak paradigma masyarakat terhadap mereka. Feminisme akan mengubah peran gender, norma seksual dan praktik seksis yang masih sering membatasi diri.

Laki-laki juga berhak untuk hidup di luar lingkaran maskulinitas tradisional. Laki-laki juga berhak untuk rajin ke salon dan merawat diri, laki-laki juga berhak untuk menangis ketika terluka. Dengan kesetaraan pendidikan, perempuan akan memiliki pilihan hidup yang jelas lebih baik.

Baca Juga: Kaum Feminis: Bukan Membenci Kaum Adam, Tapi Hanya Ingin Disejajarkan Saja

4. Mitos: Feminis pasti gak ingin memiliki anak. Fakta: Feminis gak ingin menganggap bahwa memiliki anak adalah kewajiban karena punya anak adalah sebuah pilihan.

dm-player
7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!finda.photo

Feminis sangat berkomitmen untuk mengatasi masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari seperti KDRT, pemerkosaan dan kekerasan seksual, objektifikasi seksual, dan salah satunya adalah anggapan masyarakat bahwa setiap perempuan pasti harus memiliki dan melahirkan anak.

Masyarakat menganggap bahwa setiap perempuan memiliki keharusan untuk melahirkan anak. Seorang perempuan tak akan dianggap sempurna sampai ia memiliki anak. Padahal memiliki anak bukanlah kewajiban, namun pilihan. Setiap perempuan berhak untuk menentukan setiap pilihannya karena itu tubuh mereka sendiri, dan orang lain tak berhak untuk menentukan apa yang harus dilakukan seorang perempuan selama ia masih mandiri.

5. Mitos: Feminis tidak percaya pernikahan. Fakta: Feminis tetap bisa membangun keluarga dengan ikatan pernikahan yang bahagia.

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!stocksnap.io

Banyak, lho, feminis yang punya keluarga bahagia. Selama pernikahan itu memberikan kesetaraan yang sama dan cinta yang dirasakan juga membahagiakan, rasanya tak ada alasan untuk tidak menikah. Apa yang ditentang para feminis ini adalah saat masyarakat menilai pernikahan adalah "tempat yang lebih baik" untuk perempuan, saat masyarakat memberi sanksi sosial untuk perempuan yang tak menikah atau bercerai, dan saat pernikahan digunakan masyarakat untuk mengontrol perempuan.

6. Mitos: Feminisme belum berubah seiring waktu, masih kolot dan kuno. Fakta: Feminisme telah berkembang pesat dan telah menyesuaikan dengan konteks lokal.

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!pexels.com

Feminisme gelombang pertama feminisme di abad 19 fokus terhadap kesetaraan hak sipil dan politik. Dan kini ketika feminisme telah mencapai gelombang keempat, feminisme sudah jauh berkembang menjadi paham yang melawan penindasan yang berkaitan terhadap ras, seksualitas dan jenis kelamin. Gerakan feminisme saat ini sudah lebih cenderung kepada memberi kesadaran dan pengertian pada orang-orang untuk menyediakan ruang pada mereka yang merasa minoritas secara ekonomi, sosial, gender, preferensi seksual, ras, dan lain-lain.

7. Mitos: Feminisme tidak diperlukan lagi karena saat ini perempuan sudah setara dengan laki-laki. Fakta: Kalau kamu mau lihat di berita-berita dan lingkungan sekitar, apakah perempuan sudah diperlakukan dengan setara?

7 Kesalahpahaman Feminisme yang Sering Orang Lakukan, Termasuk Kamu!pexels.com

Keliru banget kalau hal ini. Di tahun 1970-an, ada gerakan pembebasan perempuan yang menuntut empat hal yaitu: kesetaraan gaji, kesesetaraan pendidikan dan pekerjaan, jaminan hak-hak reproduksi, dan penghapusan kekerasan seksual tanpa memandang status pernikahannya.

Dan sekarang kalau kita lihat faktanya, berdasarkan laporan Organisasi Buruh Sedunia PBB ILO, perempuan di dunia hanya menerima 77 persen dari besar gaji yang dibayarkan untuk laki-laki dalam waktu 20 tahun terakhir.

Masalah pertama, banyak lapangan pekerjaan yang masih tidak ramah untuk ibu-ibu, serta posisi kepemimpinan teratas dalam perusahaan dan pemerintahan masih didominasi oleh laki-laki. Kedua, di negara berkembang, banyak anak-anak perempuan yang putus sekolah dan akhirnya menikah karena orangtua mereka melihat anak perempuan tidak menguntungkan dari segi investasi ekonomi. Ketiga, meski alat kontrasepsi tersedia secara luas, banyak negara (termasuk Indonesia) yang masih memperbolehkan pernikahan di bawah umur yang nantinya akan memicu KDRT dan kemiskinan. Keempat, budaya pemerkosaan tumbuh subur di setiap negara. Dan rasanya penegak hukum tak pernah berpihak pada perempuan sebagai korban pemerkosaan.

Setelah mengetahui fakta soal feminisme, apakah kamu masih mau memandang feminisme dengan sebelah mata? Sama seperti ideologi lainnya, feminisme juga memiliki kekurangan. Namun bukan berarti kamu tak boleh untuk mengambil pelajaran dari ideologi tersebut.

Semoga kamu cukup bijak ya!

Baca Juga: Cowok Itu Harus Jadi Feminis, Kenapa? Ini 11 Alasannya!

Topik:

  • Pinka Wima
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya