IMS 2019: Fransiska Dimitri Sebut Emosi Sebagai Privilege buat Wanita

Emosi juga penting, lho!

Buat kamu yang cewek, apa yang kamu rasakan jika seseorang menyebut "Kamu lagi PMS ya? Kok bawaannya emosian dan baperan?" Pasti ada yang sebal, ada juga yang tidak terima. Seakan-akan, cewek itu akan selalu emosian dan terbawa perasaan setiap bulannya.

Namun beda halnya dengan Fransiska Dimitri Inkiriwang, salah satu pendaki perempuan pertama dari Indonesia yang mencapai Puncak Everest. Ia justru menganggap emosi sebagai hal yang positif dan menuntunnya hingga mencapai prestasi tersebut. Yuk kita simak penjelasannya berikut ini.

1. Deedee tidak pernah murka melihat masyarakat sering mengaitkan perempuan dengan baper. Baginya, ini justru sebuah keuntungan

IMS 2019: Fransiska Dimitri Sebut Emosi Sebagai Privilege buat Wanitadok. IDN Times

"Emosi itu penting menurut saya. Emosi itu seperti kompas untuk apa yang terjadi dari hidup kita. Kita sedih karena apa? Mungkin ada hal yang tidak bisa kita capai atau ada perasaan yang belum bisa disampaikan," jelasnya. Oleh karena pemahaman tersebut, ia menganggap baper sebagai privilege yang memandu emosinya ke arah tertentu. 

2. Emosi justru membantunya untuk berpikir realistis dan tidak memaksakan diri. Terlebih, saat melakukan pendakian yang menantang

IMS 2019: Fransiska Dimitri Sebut Emosi Sebagai Privilege buat Wanitadok, IDN Times

"Kalau naik gunung yang tinggi, kondisi oksigen dan tekanan udara di sana itu bukan kondisi manusia hidup. Tubuh manusia harus bekerja keras untuk bertahan di kondisi seperti itu," paparnya. Lewat emosi, ia bisa lebih realistis dan tidak memaksakan diri karena mempertimbangkan tenaga tubuh serta medan berikutnya.

"Sedangkan cowok semacam tidak lazim kalau memakai emosi. Jadi mereka tidak ada privilege menggunakan emosi sebagai kompas," jelasnya.

Baca Juga: IMS 2019: Fransiska Dimitri Cintai Gunung Sejak Kecil

dm-player

3. Meski begitu, bukan berarti cewek harus selalu menggunakan perasaan dan emosinya saja. Logika pun tetap harus dikedepankan

IMS 2019: Fransiska Dimitri Sebut Emosi Sebagai Privilege buat Wanitadok. IDN Times

Walaupun merasakan adanya efek positif dari emosi, Deedee tidak melupakan logika atau kecerdasan untuk menuntun hidupnya pula. Baginya, keduanya harus punya porsi yang seimbang.

"Cewek harus punya confidence, harus mikir pakai otak. Tentang apa yang harus kita lakukan, kita harus cari tahu apa itu dan gimana. Itu penting banget," jelas gadis dengan rambut berkuncir ini menutup sesi.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center.

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen.

Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: IMS 2019, Eka Lorena: Perempuan Bisa Sukses Karena Lebih Tahan Stres

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya