Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

YOU C1000 Kembali Gelar Fashion Contest, Usung Tema Nusantara

YOU C1000 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Jakarta, IDN Times - YOU C1000 bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) kembali menggelar Fashion Contest bagi para mahasiswa jurusan desain. Pada tahun ini, terdapat 12 sekolah fashion di seluruh Indonesia membawakan 5 mahasiswa yang telah diseleksi sedemikian rupa.

Adapun sekolah-sekolah ini terdiri dari LPTB Susan Budihardjo, Islamic Fashion Institute, Esmod Jakarta, Binus University, Telkom University, STDI Interstudi, ISWI Fashion Academy, Bunka School Of Fashion, Istituto Di Moda Burgo Indonesia, Universitas Kristen Maranatha, Institut Kesenian Jakarta, dan Lasalle College Jakarta. 

Di kompetisi ini, YOU C1000 bersama IFC jugamenggandeng 5 sekolah makeup favorit di Indonesia untuk menggabungkan tema dan elemen masing-masing peserta. Dengan kepiawaian tangan khas jiwa muda, tema "Province in Indonesia" pun dipamerkan dengan elemen-elemen kedaerahan dan modern. 

1. Membawakan wastra nusantara dari Sumatera hingga Papua

Karya mahasiswa ESMOD di YOU C100 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Dari 12 sekolah fashion favorit di seluruh Indonesia, setiap sekolah mendapatkan tema yang berbeda-beda sesuai dengan Provinsi di Indonesia. Salah satunya Sumatera Utara, sekolah fashion Esmod mengusung tema ini dengan wastra ulos dari suku batak.

"ESMOD membawakan tema Sumatera Utara dengan fokus suku Batak. Kebanyakan kami menggunakan tenun ulos yang terinspirasi dari budaya masyarakat. Selain itu, kami juga terinspirasi dari mitos Sumatera Utara dan cerita rakyat yang terdapat di daerah tersebut," ungkap Ester Amalia selaku dosen ESMOD saat press conference Fashion & Makeup Contest 2024 di Kota Kasablanka, Sabtu (23/11/2024).  

Menurutnya, adanya tema daerah-daerah di Indonesia pada kontes kali ini dapat mendorong kreativitas siswa dalam menggabungkan unsur etnik dan modern pada busana ready-to-wear. Setiap busana yang ditampilkan pun beragam, mulai dari sportwear hingga avant-garde.   

Selain ESMOD, Universitas Kristen Maranatha juga turut membagikan pengalaman para siswa dalam meringkus budaya NTT sebagai tema yang didapat. Dengan berfokus pada daerah dan keindahan alam yang kaya, budaya NTT pun ditampilkan dari sisi sustainable yang juga menjadi cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai isu kemiskinan yang melanda daerah ini.

2. Melalui proses seleksi yang ketat, setiap mahasiswa memiliki konsep dan filosofi yang beragam

Raegita Octora, juri YOU C100 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Setiap sekolah di kontes ini akan memamerkan 5 karya dari 5 mahasiswa yang terpilih. Pasalnya, seleksi yang dilakukan pun cukup ketat, seperti misalnya Islamic Fashion Institute menyaring 70 mahasiswa yang mendaftar menjadi hanya 5 orang finalis untuk mewakili Islamic Fashion Institute di kompetisi ini. 

Dengan tema khusus yang menonjolkan kekayaan budaya Indonesia, mahasiswa pun dibebaskan untuk mengambil perspektif sesuai dengan imajinasi dan kreativitas. Namun, bagaimana cara mereka menyesuaikannya dengan gaya modern dan mengusung konsep ready-to-wear itulah yang menjadi tantangan tersendiri. Gak jarang, banyak sekolah yang mengaku bahwa mahasiswanya melakukan riset yang mendalam, bahkan dimulai sejak Februari lalu. 

"Tahun ini temanya pun cukup menantang, ya. Karena mahasiswa diminta membuat baju yang ready-to-wear tapi ada wastra dan tenun. Untuk seleksinya pun kita dikasih moodboard terlebih dahulu oleh para mahasiswa mengenai desain dan konsep untuk menyeleksinya ya," ucap Raegita Oktora, perwakilan IFC sebagai juri kompetisi Fashion & Makeup Contest.

3. Ajang ini pun menjadi cara agar Indonesia bisa go internasional di kancah dunia

Karya mahasiswa Binus University di YOU C100 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Ajang ini menawarkan hadiah utama perjalanan ke Hong Kong Fashion Weekend 2025 untuk para pemenang dari masing-masing sekolah fashion dan makeup yang berpartisipasi. Tidak hanya memberikan pengalaman berharga, hadiah ini juga menjadi jembatan bagi para pemenang untuk memperkenalkan budaya Indonesia melalui desain mereka kepada buyer internasional, sekaligus membuka peluang besar untuk mendapatkan eksposur global.

“Setelah pemenang terpilih, busana-busana mereka akan dipamerkan dalam sebuah exhibition. Saat berangkat ke Hong Kong, mereka juga membawa hasil desainnya untuk dipresentasikan langsung di hadapan buyer internasional,” ungkap Raegita, seorang desainer sekaligus alumni ajang ini.

Raegita, yang pernah memenangkan kompetisi ini pada 2018, membagikan pengalamannya. Menurutnya, kesempatan berharga ini memberinya wawasan mendalam tentang preferensi buyer global.

"Waktu itu aku menjadi juara 2018, ketemu banyak buyer-buyer gak cuma dari Indonesia tetapi juga India Australia dan dapat insight banyak apa bahan yang laris dan apa yang dihindari di luar negeri," jelas desainer lulusan Istituto di Moda Burgo ini.   

4. Juga turut menjadi cara untuk mengembalikan semangat berkarya

Dosen-dosen dari 12 sekolah fashion di YOU C100 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. )IDN Times/Hani Safanja)

Setelah terakhir diadakan 2019 lalu, ajang ini sempat berhenti dikarenakan pandemi. Untuk itu, YOU C1000 bersama IFC pun menggelar kembali runway yang bisa dinikmati oleh banyak orang dengan hasil dari karya mahasiswa berbakat.

"Semakin ke sini saya lihat bahwa fashion semakin meningkat ya dengan orang-orang semakin aware. Apalagi setelah pandemi yang susah buat para desainer ikut acara fashion show. Nah, sekarang ada ajarng ini membuktikan bahwa fashion Indonesia semakin meningkat," tutur Raegita.

Sebagai juri, ia pun berharap ajang ini bisa mendorong kembali para desainer-desainer muda mempersiapkan karier sebagai desainer ulung di masa mendatang. Meskipun tidak mudah, namun ia optimis bahwa ajang ini bisa membuka pintu peluang lebih luas bagi para mahasiswa.

"Memang yang dipersiapkan banyak ya, mulai dari desain, customer, dan DNA. Untuk target marketnya juga perlu dilihat dan dicari tahu, salah satunya bisa melalui ajang kompetisi seperti ini," tambah Raegita.  

5. Bagi mahasiswa, ajang ini juga bisa membuka wawasan mengenai bangsa Indonesia dan wastra di dalamnya

Karya mahasiswa Susan Budiharjo di YOU C100 Fashion and Makeup Contest 2024. 23 November 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Selain menambah eksposur ke luar negeri, ajang ini pun juga bisa menjadi ladang bagi para mahasiswa untuk mengenal lebih dalam mengenai budaya-budaya di Indonesia. Dengan setiap sekolah membawakan wastra yang berbeda dari provinsi di Indonesia, ajang ini pun membuka kesempatan bagi para mahasiswa sebagai desainer dan juga kompetitor.

"Tahun ini menjadi pertama kalinya bagi Telkom untuk mengikuti ajang Fashion & Makeup Contest 2024. Meskipun saling berkompetisi, namun ajang ini juga bisa menjadi wawasan dan saling belajar," ungkap Utari, dosen jurusan Kriya Universitas Telkom.

Mengirim 5 peserta, Telkom University mendapatkan tema Jawa Timur dengan mengangkat adat dari Banyuwangi dan makanan daerah di dalamnya. Ia pun melihat bagaimana mahasiswa juga menilik mengenai fauna khas Jawa Timur, yakni ayam bekisar. 

Selain Telkom, universitas LaSalle juga menuturkan bagaimana para mahasiswa didorong untuk mengerti isu dan kekhawatiran yang sedang terjadi di Papua. Sebagai daerah yang kaya akan budaya, sayangnya Papua masih kurang disorot dalam dunia fashion, dan inilah yang menjadi salah satu pesan penting untuk diangkat. 

Dengan kekhawatiran geopolitik yang sedang terjadi, mahasiswa pun terdorong untuk mengenal lebih jauh bagaimana budaya dan alam Papua kian dieksploitasi. Aspek-aspek seperti inilah yang mendorong mahasiswa untuk mengetahui dan melakukan riset lebih jauh, membuat mereka mengenal lebih dalam mengenai Indonesia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Hani Safanja
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us