Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Efektif Menghilangkan Trauma Sakit Hati yang Patut Dicoba

Ilustrasi pria sedih (pixabay.com/PDPics)
Ilustrasi pria sedih (pixabay.com/PDPics)

Tak sedikit orang memiliki trauma yang diakibatkan kejadian di masa lalu. Ada yang masih terngiang-ngiang saat menjadi korban bullying, ditipu orang terdekat, diselingkuhi pasangan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Terkadang perasaan trauma termanifestasikan pada tindakan yang tidak sehat, seperti selalu berprasangka buruk pada orang lain, menjadi mudah marah, tidak mudah percaya pada orang lain, dan sebagainya. Celakanya, hal tersebut dapat membuat orang itu sulit membuka diri, sulit membina hubungan baik dengan sesama, atau mengalami kesedihan tak berujung.

Maka dari itu, penting untuk mengatasi trauma agar dapat menjalani hidup yang lebih tenang dan bahagia. Meski tidak mudah, bukan berarti tidak bisa, kan? Di bawah ini terdapat beberapa cara untuk menghilangkan trauma yang patut dicoba. Yuk disimak!

1. Hindari toxic positivity

Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Max Ilienerwise)
Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Max Ilienerwise)

Pengertian toxic positivity adalah sikap menutup-nutupi perasaan negatif dengan terus-menerus mengedepankan sikap positif. Berlarut-larut dalam masalah memang tidak diperkenankan. Tapi, bukan berarti kamu harus selalu tampil bahagia padahal keadaanmu sedang tidak baik-baik saja. Karena sikap tersebut justru tidak baik untuk kesehatan mentalmu.

Apabila kamu ingin mengatasi trauma, langkah awal yang harus dilakukan adalah menerimanya dengan hati penuh. Saat kamu sudah benar-benar menerimanya, mulai lepaskan semua emosi negatif yang kamu rasakan. Pada tahap ini, silakan kamu menangis, berteriak, ataupun berkeluh kesah untuk meringankan beban yang kamu rasakan.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri

Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Francisco Moreno)
Ilustrasi pria sedih (Unsplash.com/Francisco Moreno)

Banyak sekali orang yang menyalahkan diri sendiri ketika mengalami trauma. Mereka menganggap perlakuan tidak baik yang diterima adalah hal yang wajar karena kekurangan yang mereka miliki. Contoh paling umum adalah ketika istri diselingkuhi oleh suaminya, dia akan merasa hal itu terjadi lantaran dia bukan istri yang baik, begitu juga sebaliknya.

Setelah kamu menerima bahwa diri kamu sedang sedih, langkah selanjutnya adalah tidak menyalahkan diri sendiri. Meskipun kamu pernah melakukan kesalahan, ingatlah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, bukan hanya kamu saja. Jadi, kamu tidak boleh terlalu keras pada diri sendiri, ya!

3. Memaafkan orang yang telah menyakitimu

Ilustrasi memafkan (Pexels.com/Huy ProShoot)
Ilustrasi memafkan (Pexels.com/Huy ProShoot)

Saat orang lain menyakitimu, tak dapat dimungkiri pasti muncul perasaan marah dan keinginan balas dendam. Namun, perasaan seperti ini jika terus dipupuk tidaklah sehat.

Oleh karenanya, maafkanlah orang-orang yang telah menyakitimu tersebut. Pemberian maaf ini bukan semata-mata untuk membebaskan orang itu dari dosa akan kejahatannya, namun untuk dirimu sendiri dan kesehatan mentalmu agar bisa lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan.

4. Membaca buku-buku trauma healing

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Yogendra Singh)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Yogendra Singh)

Tahukah kamu bahwa membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang disarankan untuk menghadapi stres? Nah, jika saat ini kamu sedang berjuang dengan trauma, kamu bisa membaca buku-buku yang bermanfaat untuk mengatasi trauma yang kamu rasakan.

Carilah buku-buku yang terkait dengan masalah yang sedang kamu hadapi dan luangkan waktu untuk membacanya.

5. Jangan segan meminta bantuan

ilustrasi pria dan wanita sedang ngobrol. (Pexels.com/William Fortunato)
ilustrasi pria dan wanita sedang ngobrol. (Pexels.com/William Fortunato)

Perasaan trauma tidak boleh dipandang sepele. Sebab, pada beberapa kasus yang berat, perasaan trauma memberikan dampak sangat mengerikan pada penderitanya. Mereka menjadi suka melukai diri sendiri, sengaja menyakiti perasaan orang lain, tak segan melakukan percobaan bunuh diri, dan lain-lain.

Apabila kamu sedang berada dalam kondisi tersebut, jangan segan untuk meminta pertolongan orang lain. Tapi, jangan sembarang orang, ya! Pastikan orang tersebut adalah yang bisa memahami kondisimu.

Ada beberapa hal yang perlu kamu ingat. Kamu itu berharga dan berhak atas kebahagiaan dalam hidup. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Sinta Listiyana
EditorSinta Listiyana
Follow Us