5 Mukjizat dan Keistimewaan Nabi Ayub, Sabar Diterpa Penyakit

Nabi Ayub AS di dunia memiliki kekayaan yang melimpah. Dia memiliki berbagai macam hewan ternak, serta dikaruniai keturunan yang banyak. Meski Nabi Ayub AS tidak pernah menyombongkan apa pun yang dimilikinya di dunia, namun Allah SWT memberikan cobaan yaitu penyakit kulit sejenis lepra yang melandanya. Tak tanggung-tanggung, 18 tahun lamanya penyakit ini bersarang di tubuh Nabi Ayub AS.

Meski setan selalu menggoda agar dirinya tidak lagi beribadah kepada Allah SWT, namun Nabi Ayub AS senantiasa selalu berdoa, beribadah, dan bersabar menghadapi cobaan ini. Tak hanya diberi penyakit, namun harta kekayaannya juga ludes, dan keluarganya pun satu per satu meninggalkannya. 

Menghadapi semua cobaan, Nabi Ayub AS tetap bersyukur atas berbagai kenikmatan yang diberikan Allah SWT di tengah penyakitnya. Kesabaran luar biasa yang dimiliki Nabi Ayub AS mendapatkan pujian dari Allah SWT dalam QS. Shad ayat 44.

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah). QS. Shad: 44.

Nabi Ayub AS pun selalu berdoa kepada Allah SWT untuk disembuhkan penyakitnya agar dia bisa tetap beribadah dengan baik.

Karena ketulusan dan kesabaran Nabi Ayub AS yang luar biasa, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Ayub AS agar penyakitnya diangkat melalui sebuah mukjizat yang tertulis di QS. Shad ayat 42.

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Allah berfirman, “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” QS. Shad: 42.

Allah SWT memerintahkan Nabi Ayub AS untuk menghentakkan kakinya ke tanah. Dari tanah tersebut, keluarlah mata air yang dapat digunakan untuk mandi dan minum. Setalah menggunakan mata air tersebut, ternyata penyakit yang sudah diderita Nabi Ayub AS selama 18 tahun pun sembuh.

Nabi Ayub AS senantiasan berdoa dengan tulus kepada Allah SWT agar penyakitnya disembuhkan. Doa Nabi Ayub AS tertulis dalam QS. Al-Anbiya ayat 83.

وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ ۚ

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”

Doa Nabi Ayub AS ini kemudian sering digunakan umat muslim untuk memohon kepada Allah SWT agar penyakit yang diderita bisa segera diangkat. Nabi Ayub AS memohon kepada Allah SWT dengan cara yang santun dan penuh kesabaran. 

Karena penyakit yang dideritanya serta harta kekayaan yang diambil oleh Allah SWT, Nabi Ayub AS sempat ditinggalkan oleh saudara-saudara dan keluarga terdekatnya. Namun istri Nabi Ayub AS tetap setia dan sabar untuk menemaninya meski Nabi Ayub AS sedang berada di titik terendahnya.

Meski begitu, Nabi Ayub AS sempat marah kepada istrinya karena menjual seikat rambutnya tanpa izin untuk menghidupi keluarga karena saking tidak punya uang untuk memenuhi kebutuhan. Nabi Ayub AS sempat bersumpah untuk menghukum istrinya dengan menyambuknya seratus kali jika dia sembuh.

Saat penyakit Nabi Ayub AS sembuh, dia harus menjalankan hukuman yang sudah disumpahkan kepada istrinya. Nabi Ayub AS sempat tidak tega melakukannya karena melihat kesabaran sang istri dikala dia menghadapi cobaan dari Allah SWT.

Akhirnya Allah SWT memberikan jalan yang lebih mudah agar Nabi Ayub AS tetap melakukan sumpah yang diucapkannya tanpa membuat sang istri kesakitan, yaitu dengan mencambuknya menggunakan rumput seperti yang tercantum dalam QS. Shad ayat 44 yang sudah dibahas pada poin nomor satu.

Tak hanya penyakitnya yang diangkat oleh Allah SWT karena kesabaran dan ketekunan Nabi Ayub AS dalam beribadah kepada Allah SWT, namun keluarga dan harta kekayaannya pun kembali dilimpahkan kepada Nabi Ayub AS setelah sembuh. Bahkan dilipatgandakan oleh Allah SWT dengan keturunan yang banyak seperti yang tercantum dalam QS. Al-Anbiya ayat 84.

فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ

Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.

Dari kisah Nabi Ayub AS kita bisa belajar, bahwa kesabaran yang luar biasa untuk beribadah kepada Allah SWT akan membuahkan hasil. Allah SWT tidak akan mengecawakan hambanya yang selalu tulus beribadah kepada-Nya, terlihat dari Nabi Ayub AS yang kembali diberkahi oleh harta dan keluarga setelah dirinya sembuh dari penyakit.