Diskriminasi, atau pembedaan perlakuan, adalah keadaan yang cukup sering terjadi, dan bisa kamu jumpai dimana pun, termasuk lingkungan kerja. Terkadang, perilaku diskriminasi ini tak secara terang-terangan tampak dari perilaku verbal.
Sebagian besar malahan non verbal-lah yang memperlihatkan adanya diskriminasi. Untuk itu, berikut ini adalah sejumlah tanda adanya diskriminasi di tempat kerja yang perlu banget kamu ketahui.
Sebelum mulai bekerja sekalipun, ternyata tanda diskriminasi sudah dapat kamu rasakan. Ketika interview, bisa jadi terdapat sejumlah pertanyaan yang terasa “mencurigakan”, di mana ada pertanyaan terkait golongan tertentu.
Sebagai contoh, dari suku mana kamu berasal, atau kamu berasal dari lulusan kampus mana kamu sebelumnya. Terutama, sesudah kamu menjawab pertanyaan tersebut, gelagat pewawancara tersebut menjadi mencurigakan, langsung berbeda, atau meremehkan. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati, bisa jadi itu menjadi salah satu pertanda diskriminasi yang akan lebih banyak kamu jumpai di tempat kerja tersebut.
Minimnya keragaman, atau perbedaan yang ada di tempat kerja juga dapat menjadi pertanda munculnya diskriminasi. Sebagai contoh, di lingkungan kerjamu 80%-nya adalah perempuan, mulai dari direktur, kepala bagian, hingga staf.
Bila kamu adalah pria, bisa jadi akan timbul diskriminasi, dalam bentuk apa pun itu. Misalnya saja kamu tak diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat ketika rapat berlangsung. Mungkin, orang yang bersikap demikian bisa jadi tak menyadari bahwa apa yang dilakukan itu menjadi bentuk diskriminasi. Namun, selama ada satu mayoritas tertentu, sadar atau pun tidak, seseorang biasanya akan lebih mendukung mereka yang sama dengannya.
Ini berarti terdapat sebuah standar di mana hanya orang-orang tertentulah yang dapat menempati posisi tertentu dalam perusahaan. Mungkin di tempat kamu bekerja, orang-orang di dalamnya sangat beragam dari segi karakteristiknya, namun ada pembedaan perlakuan dalam hal posisi pekerjaan.
Sebagai contoh, hanya perempuan yang menempati posisi sekretaris, atau hanya pria yang bekerja sebagai direktur atau pemimpin perusahaan. Bila begitu, maka hati-hati, karena itu juga salah satu tanda diskriminasi.
Kamu telah bekerja sebaik mungkin, menuntaskan setiap tugas, dan bahkan klien selalu merasa puas atas apa yang kamu kerjakan. Namun, promosi tak kunjung datang dan malahan review yang buruk kamu peroleh atas kinerjamu. Hal tersebut bisa jadi tanda diskriminasi yang muncul di lingkungan kerjamu.
Jika terjadi diskriminasi, pastinya penilaian tentang kamu tak akan bisa baik. Penilaian yang tidak baik, tentunya akan menyebabkan promosi tidak akan kunjung kamu dapatkan. Bila ini menimpamu, kamu bisa mencoba untuk segera membicarakannya dengan rekan kerja, atasan, atau seseorang yang dapat kamu percaya di tempat kerjamu.
Tanda diskriminasi berikutnya adalah saat kamu diasingkan. Ini bisa menjadi hal yang “berbahaya”, terutama bila menimpa satu kelompok divisimu. Pastinya, dalam bertukar pikiran dan pendapat, kamu tak akan dilibatkan. Hal ini dapat mengakibatkan tugas-tugasmu berantakan, karena kamu tak mengetahui apa yang tengah dikerjakan satu timmu, dan apa yang diinginkan atasanmu.
Di samping itu, perilaku nonverbal seperti gaya berbicara dan perilaku juga dapat memperlihatkan adanya perilaku diskriminasi. Misalnya, tatapan mata dan cara bicara yang merendahkan, karena terdapat perbedaan yang ada pada diri kamu.
Nah, hal-hal di atas bisa menjadi pertanda adanya diskriminasi di lingkungan kerjamu. Jangan sampai kamu tidak menyadarinya, ya!