Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mengatur Keuangan Saat Menghadapi Quarter Life Crisis

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Quarter life crisis adalah fase hidup yang sering dialami oleh individu berusia 20-an hingga awal 30-an. Fase ini sering kali dipenuhi dengan kekhawatiran tentang karier, hubungan, tujuan hidup, hingga kondisi finansial. Banyak orang merasa terjebak di fase ini karena tuntutan hidup yang semakin besar.

Namun, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan memperbaiki pengelolaan keuangan. Tanpa perencanaan yang matang, masalah finansial dapat memperburuk tekanan emosional di fase ini. Sebaliknya, pengelolaan keuangan yang baik dapat memberikan rasa kontrol atas hidup kamu dan membantu mengurangi stres.

1. Buat anggaran bulanan

ilustrasi uang (pexels.com/olia danilevich)

Langkah pertama untuk mengatur keuangan adalah membuat anggaran bulanan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran kamu untuk mengetahui ke mana uangmu pergi setiap bulan. Dengan begitu, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan menghindari kebiasaan boros.

Anggaran membantu kamu memisahkan kebutuhan dan keinginan, sehingga kamu dapat memprioritaskan hal-hal yang penting. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi keuangan untuk mempermudah pencatatan ini. Dengan rutin mencatat pengeluaran, kamu bisa menemukan peluang untuk menghemat uang di beberapa pos tertentu.

2. Tetapkan tujuan keuangan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Penting untuk memiliki tujuan keuangan yang jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, kamu bisa menargetkan untuk menabung 10% dari penghasilan setiap bulan atau melunasi utang dalam waktu tertentu. Tujuan ini akan menjadi motivasi kamu untuk tetap disiplin dalam mengelola uang.

Tanpa tujuan yang jelas, kamu mungkin cenderung menghabiskan uang tanpa arah. Tuliskan tujuan-tujuan ini dalam bentuk yang spesifik dan terukur, misalnya menabung Rp5 juta dalam 6 bulan. Dengan menetapkan target yang konkret, kamu akan merasa lebih terarah dan percaya diri dalam mengelola keuangan.

3. Hindari utang konsumtif

ilustrasi kartu kredit (pexels.com/Pixabay)

Utang konsumtif, seperti menggunakan kartu kredit untuk barang-barang yang tidak penting, bisa menjadi beban keuangan yang besar. Jika kamu memiliki utang, prioritaskan untuk melunasinya secepat mungkin agar tidak menumpuk. Selalu pikirkan dua kali sebelum memutuskan untuk berutang, terutama jika itu bukan untuk kebutuhan mendesak.

Sebisa mungkin, gunakan uang tunai untuk menghindari godaan belanja berlebihan. Ingatlah bahwa bunga utang dapat membuat harga barang yang kamu beli menjadi jauh lebih mahal daripada yang sebenarnya. Mulailah mengembangkan kebiasaan hidup sesuai kemampuan finansial kamu dan hindari tekanan gaya hidup.

4. Bangun dana darurat

ilustrasi menabung (pexels.com/maitree rimthong)

Dana darurat adalah salah satu pilar penting dalam perencanaan keuangan. Idealnya, kamu perlu menyisihkan 3-6 bulan biaya hidup sebagai dana darurat. Dana ini akan sangat berguna jika terjadi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis mendesak.

Jangan menunggu hingga ada krisis untuk mulai menabung dana darurat. Sisihkan sebagian kecil penghasilan kamu setiap bulan untuk dana ini. Ketahuilah bahwa dana darurat adalah perlindungan finansial pertama yang bisa kamu andalkan di masa sulit.

5. Mulai berinvestasi

ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jika kamu sudah memiliki dana darurat, langkah berikutnya adalah mulai berinvestasi. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan kamu, seperti reksa dana, saham, atau emas. Semakin cepat kamu memulai investasi, semakin besar potensi keuntungan yang bisa kamu raih di masa depan.

Jangan takut untuk belajar tentang berbagai instrumen investasi sebelum memutuskan. Berinvestasi tidak hanya membantu uang kamu berkembang, tetapi juga melindungi nilai uang dari inflasi. Dengan investasi, kamu membangun jalan menuju kemandirian finansial yang lebih stabil dan terencana.

6. Kurangi pengeluaran yang tidak perlu

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Coba evaluasi pengeluaran kamu setiap bulan. Apakah ada pengeluaran yang sebenarnya bisa dihindari atau dikurangi? Misalnya, langganan streaming yang jarang digunakan, makan di luar terlalu sering, atau belanja impulsif.

Disiplin dalam mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dapat memberikan dampak besar pada tabungan kamu. Kamu bisa membuat daftar prioritas untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Mengurangi pengeluaran bukan berarti hidup tanpa kesenangan, tetapi memastikan setiap pengeluaran memiliki nilai yang berarti.

7. Belajar dan tingkatkan literasi keuangan

ilustrasi belajar (pexels.com/Buro Millennial)

Literasi keuangan adalah kunci untuk mengelola keuangan dengan baik. Luangkan waktu untuk membaca buku, mengikuti seminar, atau mencari informasi tentang keuangan pribadi. Dengan pemahaman yang lebih baik, kamu dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak dan strategis.

Banyak platform online yang menawarkan kursus gratis tentang manajemen keuangan. Selain itu, diskusi dengan teman atau mentor yang paham keuangan juga bisa memberikan insight baru. Dengan terus belajar, kamu akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan finansial yang semakin kompleks.

Terapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, dan ingatlah bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa kewalahan dalam mengelola keuangan. Kamu pun bisa kembali fokus untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us