Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Santai tapi Efektif untuk Menaklukkan Quarter Life Crisis

ilustrasi merasa emosi (pexels.com/RDNE Stock Project)
ilustrasi merasa emosi (pexels.com/RDNE Stock Project)

Quarter life crisis bisa disimpulkan sebagai usia dimana seseorang mengalami fase ketidakpastian hidup. Biasanya orang-orang mengalami fase tersebut setelah lulus dari bangku sekolah maupun perkuliahan. Dewasa yang penuh tuntutan, kekhawatiran, bahkan kecemasan tentang masa depan.

Mungkin untuk pertama kalinya kamu juga pernah mengalami fase tersebut seperti di ombang-ambing oleh kehidupan. Hal tersebut memang wajar, namun jangan sampai kecemasanmu itu menganggu proses yang sedang kamu jalani.

Di dunia dewasa yang tidak mudah ini setidaknya kamu harus tahu tips untuk menghadapi quarter life crisis agar tetap tenang dalam menjalani kehidupan. Yuk, simak!

1. Melatih diri untuk kontrol emosi

ilustrasi berusaha tenang (pexels.com/Oleksandr P)
ilustrasi berusaha tenang (pexels.com/Oleksandr P)

Pentingnya untuk mengontrol emosi agar kamu tetap tenang dalam segala situasi. Sebab, jika terbawa suasana bisa jadi semuanya akan berantakan dan berakhir dengan penyesalan. Mengelola emosi ini akan sedikit membantumu untuk mengurangi kecemasan, efeknya pikiranmu akan lebih bisa berpikir jernih.

Kesehatan mentalmu juga perlu dijaga. Dengan mengontrol emosi itu artinya kamu memberikan jeda untuk memahami diri sendiri. Waktumu tersebut dapat kamu gunakan sebagai refleksi diri.

Sekiranya hal apa yang perlu di perbaiki agar lebih baik untuk ke depannya. Selain untuk menjaga kesehatan mental, ternyata mengelola emosi dapat membantu untuk menemukan arah tujuan hidup yang lebih jelas.

2. Refleksi tujuan hidup

ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Polina Kovaleva)
ilustrasi membuat resolusi (pexels.com/Polina Kovaleva)

Kehidupan dewasa seringkali membuatmu terjebak pada ekspektasi yang berlebih. Dengan refleksi tujuan hidup ini kamu akan merenungkan serta lebih memahami apa tujuan hidup. Mengenali diri lebih dalam tentang apa yang diinginkan serta dibutuhkan. Hal ini akan membuatmu memahami prioritas sehingga tidak hanya menjalani hidup berdasarkan standar society. 

Hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana. Namun, tidak ada salahnya tetap mempunyai planning di masa depan. Jangan terlalu terobsesi pada pencapaian yang besar. Coba nikmati dulu saja prosesmu pelan-pelan, meskipun sebenarnya bukan hal yang mudah.

Perlu diingat, jika perjalanan setiap orang tentu berbeda. Apa yang kita lihat sempurna, belum tentu di dalamnya terdapat proses serta realitas yang sempurna. Karenanya faktanya melihat pencapaian orang lain jauh lebih mudah dibandingkan menikmati proses diri sendiri. 

3. Jalani hidup sesuai ritmemu

ilustrasi pria di tepi pantai (pexels.com/Saeid Anvar)
ilustrasi pria di tepi pantai (pexels.com/Saeid Anvar)

Jalanilah hidup dengan santai namun tetap fokus. Tidak perlu terburu-buru. Percaya, jika hal-hal baik yang sedang kamu usahakan akan bertemu pada hasil indah di waktu yang terbaik. Kamu harus mempunyai kendali untuk mengambil perubahan-perubahan itu. 

Standar society memang terkadang hanya membuatmu semakin tidak percintaan diri. Maka dari itu penting untuk menghindari tekanan sosial agar kamu mampu dengan proses yang sedang dijalani saat ini. Kenali batasan kapan istirahat dan berjuang lagi. Percayalah setiap orang punya masanya jika dia sudah mengusahakan yang terbaik. 

4. Rayakan kegagalan

ilustrasi merayakan kegagalan (pexels.com/Paloma Clarice)
ilustrasi merayakan kegagalan (pexels.com/Paloma Clarice)

Bagi sebagian orang merayakan kegagalan mungkin terdengar aneh. Alih-alih daripada terpuruk karena kegagalan, lebih baik kamu merayakannya. Kamu bisa melakukan hal sederhana seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan sebagai penghibur. 

Merayakan kegagalan dapat mengubah cara pandang bahwa bukan hanya keberhasilan yang patut diapresiasi, namun kegagalan juga pantas untuk dirayakan. Bukan berarti menikmati sesuatu yang gagal, tetapi lebih menghargai diri sendiri sebab sudah bertahan dan mampu melewati perjalanan panjang yang tidak mudah. Jadikan kegagalan tersebut sebagai kesempatan untuk belajar serta tumbuh menjadi diri yang lebih kuat lagi, ya!

5. Percaya bahwa rencana Tuhan jauh lebih baik

ilustrasi wanita sedang berdoa (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi wanita sedang berdoa (pexels.com/PNW Production)

Setelah banyak proses yang dilalui, kamu harus percaya bahwa beberapa rencanamu yang gagal merupakan tabungan menuju rencana Tuhan yang jauh lebih baik. Memilih ikhlas dan berserah bukan semata-mata karena ingin menyerah. Namun, kita perlu belajar bahwa apapun hasilnya nanti pasti sudah pasti terbaik sesuai rencana-Nya.

Meksipun hidup seringkali menuntut banyak hal. Namun seringkali banyak ekspektasi yang pada akhirnya tidak sesuai dengan realitas kehidupan. Ada beberapa yang kita sering lupa bahwa dibalik hal yang buruk pasti ada sesuatu maupun hikmah baik yang dapat disyukuri, meskipun mungkin bentuknya kecil di mata kita.

Memperbanyak syukur akan membuatmu menjalani hari dengan lebih legowo. Meskipun teori mudah, praktiknya sulit, kita tetap usahakan itu ya?

Fase quarter life crisis ini hampir setiap orang pasti akan mengalaminya. Tidak percaya diri, merasa gelisah, cemas tentang kehidupan yang setiap harinya tidak bisa ditebak. Semoga kamu masih diberikan pundak yang kuat untuk berjuang dan menikmati proses kehidupan ini, ya.

Yakin, jika kamu pasti bisa menghadapi semuanya dengan tenang dan sabar. Terpenting, kamu harus percaya jika pada akhirnya semuanya akan baik-baik saja karena telah di atur Sang Pencipta sesuai dengan timing yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eli Suratmi
EditorEli Suratmi
Follow Us