Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Patah hati bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan dan sulit dilalui, tetapi journaling dapat membantu proses penyembuhan. Dengan menuliskan perasaan, pikiran, dan harapan, kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan menerima kenyataan. Journaling juga membantu melepaskan emosi yang terpendam agar tidak semakin membebani.

Selain itu, kebiasaan menulis bisa menjadi bentuk terapi yang efektif untuk menata ulang hidup setelah kehilangan. Dengan teknik yang tepat, kamu bisa menemukan cara untuk bangkit dan memulai lembaran baru. Berikut adalah tujuh ide journaling yang bisa membantu kamu menyembuhkan patah hati dan segera move on.

1. Menulis surat untuk diri sendiri

ilustrasi fokus (pexels.com/Pixabay)

Menulis surat kepada diri sendiri bisa menjadi cara yang ampuh untuk memberikan dukungan emosional. Dalam surat ini, kamu bisa mengungkapkan perasaan terdalam yang selama ini terpendam. Jangan ragu untuk menuliskan rasa sedih, marah, atau kecewa yang kamu rasakan. Dengan begitu, kamu bisa lebih memahami emosimu dan memberikan diri sendiri kata-kata penyemangat.

Selain itu, surat ini bisa berisi harapan serta nasihat yang ingin kamu berikan kepada diri sendiri. Tuliskan hal-hal yang membuat kamu bangga dan bagaimana kamu bisa bertumbuh dari pengalaman ini. Bacalah surat ini saat merasa lemah atau butuh motivasi. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan kekuatan untuk terus melangkah maju.

2. Mencatat hal-hal yang disyukuri

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat patah hati, mudah sekali untuk terjebak dalam pikiran negatif dan merasa dunia tidak adil. Namun, dengan mencatat hal-hal yang disyukuri setiap hari, kamu bisa melatih pikiran untuk lebih fokus pada hal positif. Tuliskan minimal tiga hal yang membuat kamu merasa bersyukur, sekecil apa pun itu. Misalnya, memiliki teman yang mendukung atau bisa menikmati secangkir kopi di pagi hari.

Dengan rutin melakukan ini, kamu akan menyadari bahwa masih banyak hal baik dalam hidup meskipun sedang patah hati. Perasaan bersyukur dapat membantu kamu lebih cepat pulih dari kesedihan. Semakin banyak hal positif yang kamu sadari, semakin mudah untuk move on dan kembali menikmati hidup.

3. Menulis daftar kelebihan diri sendiri

ilustrasi berpikir (pexels.com/Julia M Cameron)

Setelah hubungan berakhir, rasa percaya diri bisa menurun karena merasa tidak cukup baik. Untuk mengatasi hal ini, cobalah menuliskan daftar kelebihan yang kamu miliki. Ingat kembali semua pencapaian, sifat baik, dan hal-hal yang membuat kamu istimewa. Dengan begitu, kamu bisa kembali menghargai diri sendiri dan membangun kembali kepercayaan diri.

Jangan ragu untuk menambahkan daftar ini setiap kali kamu menemukan hal baru tentang dirimu. Semakin sering kamu menulis, semakin kuat keyakinan bahwa kamu layak mendapatkan kebahagiaan. Dengan cara ini, kamu bisa mulai membangun hidup yang lebih baik tanpa bergantung pada orang lain.

4. Merekam perjalanan emosi

ilustrasi berpikir (pexels.com/Thirdman)

Patah hati adalah proses yang penuh dengan berbagai emosi, dan menuliskan perjalanan emosi bisa membantu kamu mengelolanya dengan lebih baik. Setiap hari, tuliskan bagaimana perasaan kamu dan apa yang memicu emosi tersebut. Ini akan membantu kamu memahami pola emosional yang kamu alami selama masa penyembuhan.

Dengan mencatat perjalanan emosimu, kamu bisa melihat bagaimana perubahan terjadi seiring waktu. Hari-hari yang berat akan terasa lebih ringan ketika kamu menyadari bahwa rasa sakit perlahan berkurang. Journaling ini juga bisa menjadi pengingat bahwa kamu sudah berjalan jauh dalam proses move on.

5. Menulis daftar impian dan tujuan baru

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Setelah putus, hidup mungkin terasa kosong dan kehilangan arah. Untuk mengatasi hal ini, cobalah menuliskan daftar impian dan tujuan baru yang ingin kamu capai. Bisa berupa hal kecil seperti belajar memasak makanan favorit atau sesuatu yang lebih besar seperti meraih karier impian.

Menuliskan tujuan ini bisa memberikan motivasi baru dan membantu kamu melihat masa depan dengan lebih optimis. Fokus pada diri sendiri dan nikmati setiap proses dalam mengejar impian. Dengan begitu, kamu akan semakin bersemangat menjalani hidup dan move on dengan cara yang lebih positif.

6. Membuat daftar pelajaran dari hubungan sebelumnya

ilustrasi berpikir (pexels.com/cottonbro studio)

Setiap hubungan pasti membawa pelajaran berharga, baik yang menyenangkan maupun menyakitkan. Cobalah menulis daftar hal yang kamu pelajari dari hubungan sebelumnya. Tuliskan apa yang kamu harapkan dalam hubungan di masa depan dan kesalahan apa yang tidak ingin diulangi lagi.

Dengan memahami pelajaran ini, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam menjalin hubungan ke depannya. Jangan melihat hubungan yang gagal sebagai kegagalan total, tetapi sebagai pengalaman untuk bertumbuh. Dengan cara ini, kamu bisa lebih siap menghadapi hubungan yang lebih sehat di masa depan.

7. Menulis surat perpisahan untuk mantan

ilustrasi menulis (pexels.com/Startup Stock Photos)

Menulis surat perpisahan kepada mantan bisa menjadi cara efektif untuk melepaskan perasaan yang masih tersisa. Dalam surat ini, ungkapkan semua yang ingin kamu katakan, baik itu perasaan kecewa, terima kasih, atau harapan untuk masa depan. Tidak perlu mengirimkan surat ini, cukup menulisnya untuk melepaskan beban hati.

Surat ini bisa menjadi simbol dari keputusan kamu untuk benar-benar melepaskan masa lalu dan melanjutkan hidup. Setelah menulisnya, kamu bisa merobek atau membakarnya sebagai tanda bahwa kamu sudah siap untuk move on. Dengan begitu, kamu bisa lebih lega dan fokus pada kebahagiaan yang menanti di depan.

Journaling adalah alat yang luar biasa untuk membantu kamu mengatasi patah hati dan melanjutkan hidup dengan lebih baik. Dengan menuliskan perasaan dan pikiran, kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan membangun kembali kebahagiaan. Jangan takut untuk menuangkan segala emosi di atas kertas, karena ini adalah bagian dari proses penyembuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team