Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi amarah (pexels.com/Craig Adderley)

Amarah merupakan emosi alami yang dimiliki setiap orang. Namun, bagaimana kamu menghadapinya bisa sangat memengaruhi hubungan pribadi dan kesehatan mentalmu. Sering kali, ketika amarah datang, kita merasa ingin meluapkannya dengan cara yang cepat dan tidak terkendali. Padahal, hal ini bisa berakibat buruk, tidak hanya bagi orang di sekitarmu, tetapi juga bagi dirimu sendiri.Jika amarah tidak dikelola dengan baik, kamu bisa merasa cemas, menyesal, bahkan mengalami penurunan kesejahteraan fisik dan mental. 

Pada artikel ini, kamu akan menemukan tujuh kebiasaan yang dapat membantu kamu mengelola amarah dengan lebih baik, tanpa menyakiti diri sendiri atau orang lain. Kebiasaan-kebiasaan ini tidak hanya akan membantumu meredakan emosi sesaat, tetapi juga akan membentuk pola pikir yang lebih tenang dan rasional dalam menghadapi situasi yang memicu kemarahan. Yuk, simak tips-tips berikut!

1. Bernapas dalam-dalam dan perlahan

ilustrasi teknik pernapasan dalam (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika kamu mulai merasa marah, tubuhmu akan merespons dengan mempercepat detak jantung dan meningkatkan ketegangan otot. Hal ini bisa membuat pikiranmu menjadi kabur dan sulit berpikir jernih. Salah satu cara paling efektif untuk menenangkan diri adalah dengan bernafas dalam-dalam dan perlahan. Cobalah untuk menarik napas melalui hidung selama empat hitungan, tahan selama empat hitungan, lalu hembuskan perlahan melalui mulut selama empat hitungan. Latihan pernapasan ini dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mengembalikan keseimbangan emosi.

Melakukan pernapasan dalam-dalam secara teratur dapat membantumu lebih siap menghadapi situasi yang penuh tekanan dan mengurangi kecenderungan untuk meluapkan amarah secara berlebihan. Cobalah untuk melatih kebiasaan ini setiap kali kamu merasa cemas atau marah, sehingga kamu bisa merasakan manfaatnya dalam jangka panjang.

2. Menghitung sampai sepuluh

ilustrasi marah (pexels.com/Timur Weber)

Mungkin ini adalah teknik klasik yang sering kamu dengar, tapi jangan meremehkan kekuatan dari kebiasaan ini. Menghitung sampai sepuluh saat marah memberikanmu waktu untuk merenung sejenak dan menenangkan diri sebelum bereaksi. Ketika emosi mulai menguasai, pikiran kita cenderung lebih reaktif dan impulsif. Dengan memberi jeda untuk menghitung, kamu memberi dirimu kesempatan untuk berhenti sejenak dan mempertimbangkan apakah tindakan yang ingin kamu ambil benar-benar tepat.

Selain itu, menghitung sampai sepuluh juga dapat membantu mengalihkan perhatian dari pemicu amarah dan memberi kesempatan bagi tubuh untuk meredakan ketegangan. Kamu bisa menambahkan teknik ini dengan mengambil napas dalam setiap hitungan untuk lebih efektif dalam menenangkan diri.

3. Berbicara dengan tenang

ilustrasi berbicara (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat marah, kamu cenderung berbicara dengan nada yang lebih tinggi dan terkadang tidak terkontrol. Ini justru bisa memperburuk situasi dan membuatmu atau orang lain merasa lebih kesal. Sebaliknya, berusaha untuk berbicara dengan tenang dan dengan penuh kesadaran akan kata-kata yang kamu pilih dapat membantu meredakan amarah. Cobalah untuk berbicara dengan pelan, memberi ruang bagi diri sendiri untuk berpikir lebih jernih.

Jika perlu, bicarakan perasaanmu setelah emosi mereda. Ini akan membantu kamu menyampaikan pendapat dengan cara yang lebih konstruktif dan tidak membuatmu atau lawan bicaramu merasa diserang. Kebiasaan ini sangat membantu dalam menjaga hubunganmu tetap sehat dan saling pengertian.

4. Meninggalkan tempat yang memicu amarah

ilustrasi meninggalkan ruangan (pexels.com/cottonbro studio)

Kadang-kadang, satu-satunya cara untuk menghindari meluapkan amarah adalah dengan menjauh dari situasi yang memicunya. Jika kamu merasa amarah mulai menguasai, coba untuk pergi sejenak. Tidak perlu pergi jauh, cukup dengan beranjak ke ruangan lain atau keluar dari tempat tersebut bisa memberi kamu ruang untuk menenangkan diri.

Berjalan kaki singkat atau hanya berdiri jauh dari situasi yang memicu amarah memberikan kesempatan untuk menyusun pikiran dan meredakan emosi. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk menghindari konfrontasi yang tidak perlu dan memberi kamu waktu untuk berpikir sebelum mengambil tindakan.

5. Menyalurkan energi ke aktivitas fisik

ilustrasi jogging (pexels.com/Pixabay)

Sering kali, amarah disertai dengan ketegangan fisik. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik seperti berolahraga, berjalan cepat, atau bahkan sekadar berlari ringan dapat membantu melepaskan energi negatif yang muncul saat marah. Dengan menggerakkan tubuh, kamu akan meningkatkan aliran darah dan melepaskan endorfin yang membuatmu merasa lebih baik.

Olahraga juga dapat membantumu mengurangi tingkat stres secara keseluruhan, sehingga kamu bisa lebih siap menghadapinya di lain waktu. Kebiasaan ini tidak hanya mengurangi amarah, tetapi juga meningkatkan kesehatan fisik dan mentalmu dalam jangka panjang.

6. Melakukan refleksi diri

ilustrasi refleksi diri (pexels.com/Vanessa Garcia)

Setelah kamu merasa amarahmu mereda, luangkan waktu untuk melakukan refleksi diri. Tanyakan pada dirimu sendiri mengapa kamu marah dan apakah reaksi yang kamu pilih sudah sesuai dengan situasi. Refleksi diri ini membantu kamu mengenali pemicu-pemicu amarahmu dan bagaimana kamu bisa menangani situasi serupa di masa depan dengan lebih baik.

Kebiasaan refleksi ini dapat membantumu menjadi lebih sadar akan perasaan dan reaksi emosionalmu, serta mempelajari cara yang lebih sehat untuk menghadapinya. Dengan mengenali pola-pola amarahmu, kamu bisa lebih mudah untuk mengontrolnya di waktu yang akan datang.

7. Mencari dukungan dari orang lain

ilustrasi membutuhkan dukungan (pexels.com/cottonbro studio)

Tidak ada salahnya untuk mencari dukungan dari orang lain ketika kamu merasa amarah mulai memburuk. Terkadang, berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya dapat memberikan perspektif baru dan membantu meredakan perasaanmu. Dukungan sosial sangat penting untuk menjaga kesejahteraan emosional dan memberi kamu ruang untuk menenangkan diri.

Jika kamu merasa sulit untuk mengelola amarah sendiri, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional, seperti psikolog, yang bisa membantumu memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mental yang sehat.

Mengelola amarah memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan kebiasaan-kebiasaan yang tepat, kamu bisa belajar untuk menghadapinya dengan cara yang lebih sehat dan produktif. Amarah adalah emosi yang alami, tetapi bagaimana kamu menghadapinya akan menentukan kualitas hubunganmu dengan orang lain dan kesejahteraan pribadimu. Jadi, mulai sekarang, coba deh terapkan kebiasaan-kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari. Jika kamu sudah terbiasa, kamu akan merasa lebih mampu mengelola emosi dan menghadapinya dengan lebih bijaksana. Semoga artikel ini membantumu dalam menjalani kehidupan yang lebih damai dan bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKAZH s